7. Your Ex

163 29 4
                                    

"Ada apa sayaaaang?"

"Mmm gini...."

       Abi menatap istrinya semakin curiga, karena tidak biasa-biasanya Airin bertingkah seperti ini.

"Kenapa? Ada apa? Ini kamu kalo gini pasti ada maunya"

       Tak menjawab, Airin menyodorkan sebuah kotak persegi kecil berwarna navy. Melihat itu seketika Abi kaget dan menutup mulutnya.

"Ehhh....pantes tak cariin kemana-mana nggak ketemu" ucap Abi kemudian

"Mau kamu kasih kesiapa ini cincin hah?" Tanya Airin dengan nada berbeda dari sebelumnya.

"Tuh kan mulai suudzon nya, ya buat kamu lah mau buat siapa lagi? Lagian ya, kamu tuh kenapa sih tau mulu kalo aku mau bikin surprise? Gagal romantis kan hadeeeh" Abi menggelengkan kepalanya pelan, istrinya entah bagaimana tidak pernah bisa dibohongi.

"Ya kamu nya juga nyimpen di celana kerja, pas aku nyuci ya ketauan lah, kamu nya aja yang nggak pinter"

"Ya Allah malah ngatain hahahaha" Abi tertawa renyah karena merasa lucu kalau keduanya sudah mulai berdebat.

       Airin segera membuka kotak itu, dilihatnya terdapat sepasang cincin yang begitu indah. Namun, wajahnya redup seketika saat ia menyadari bahwa mereka tidak akan bisa memakai cincin ini.

"Kenapa, kok sedih?" Tanya Abi

"Kenapa cincin sih mas, kalung gitu biar aku bisa pake" Airin mengusap permata yang menjadi manik cincin untuknya.

"Kata siapa nggak bisa?"

        Abi meraih jari manis Airin lalu memakaikan cincin yang sudah ia beli dari tahun lalu tapi belum sempat ia berikan pada Airin, rencananya memang hari ini ia akan memberikan cincin ini namun cincin ini tiba-tiba menghilang sehingga apa yang Abi rencanakan hari ini gagal total.

"Nanti kalo anak kantor curiga gimana?"

"Ya biarin" jawab Abi santai.

"Ihh mas nanti muncul gosip aneh-aneh aku nggak mau"

       Abi menggenggam erat tangan Airin, menatap nya intens. Di peluknya erat tubuh mungil Airin, Abi memejamkan matanya sebentar.

"Kamu itu yang paling berharga rin, aku nggak keberatan kehilangan semuanya asalkan kamu tetap disisi aku"

"Dih gombal" ucap Airin sembari tersenyum tipis

"Kamu tau nggak kenapa aku bisa sesayang ini ke kamu?"

"Why?"

"Karena kamu adalah orang yang benar-benar mengerti aku. Kamu nggak menuntut aku sesuai apa yang kamu mau. Kamu tidak memaksa aku untuk melakukan yang hanya kamu suka. Kamu membebaskan aku tapi kamu tetap mengikat ku erat. Aku suka kamu cemburu, itu pertanda bahwa kamu mulai mencintai aku dan menganggapku ada. Kamu tau bahwa hal yang paling aku rindukan adalah pelukan kamu. Kamu nggak keberatan aku kadang bertingkah seperti anak kecil. Kamu memberikan bahumu yang seluas samudra untuk aku bersandar......"

       Belum selesai berbicara, Airin sudah mengunci mulut Abi dengan ciuman mesranya. Ia usap wajah lembut suaminya itu, ada rasa bersyukur luar biasa bisa menghabiskan sisa hidup bersama lelaki yang benar-benar mengasihinya.

"Gini ya kalo punya suami aktor,pinter banget bikin istrinya terharu"

"I Love you banyak-banyak" Abi semakin mengeratkan pelukannya.

"Mas Abi, nanti aku capek kalau kamu gini terus"

"Bentar ya, aku kangen banget sama kamu"

"Sayang....kamu itu tiap hari glendotan kayak gini loh" Airin mencoba melepaskan pelukan Abi namun si pemilik raga tak mau melepaskannya.

VARSHA: HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang