BAB 21

2.7K 205 8
                                        

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-

Tandai bila Typo.

"Oke, ayo kita ke markas Thunder Wolfe's!" seru Oniel penuh semangat.

Tanpa menunggu lama, mereka semua bangkit dan bergegas menuju markas Thunder Wolfe's, tempat favorit mereka untuk berkumpul dan bersantai.

Markas Thunder Wolfe's terlihat seperti bangunan tua dari luar, dengan cat yang sedikit terkelupas dan dinding bata merah yang terlihat sudah usang. Namun, siapa pun yang masuk akan terkejut melihat isi dalamnya. Markas ini memiliki berbagai ruangan yang telah mereka jadikan tempat hangout, lengkap dengan segala fasilitas yang mereka butuhkan. Ada ruang game, mini bioskop, area makan, dan kamar-kamar yang cukup banyak untuk anggota mereka. Ruang berkumpul anggota biasa terletak di depan, terpisah dari ruangan anggota inti, memberikan nuansa eksklusif namun tetap hangat.

Setibanya di markas, mereka segera mengambil tempat favorit masing-masing. Olla langsung menuju ke ruang game, menyalakan konsol dan mengundang Oniel untuk bermain bersama.

Di dapur, Flora dan Mira sibuk menyiapkan camilan.

"Gue mau bikin nugget sama kentang goreng. Lo mau apa, Mir?" tanya Flora sambil mengeluarkan bahan-bahan dari lemari.

"Mungkin popcorn? Enak buat nonton film dan santai nanti," jawab Mira.

Sementara itu, Lulu yang selalu update dengan film terbaru, memasang film di mini bioskop. "Mau nonton apa, ya?" gumamnya sambil menelusuri daftar film. Akhirnya, dia memutuskan untuk memutar film aksi terbaru yang sedang populer.

Di ruang game, Adel dan Shani bergabung dengan Olla dan Oniel. "Ci Shani, mau ngapain?" tanya Adel sambil tersenyum.

"Ikut aja sama kamu," jawab Shani sambil membalas senyum adiknya.

"Ayo, Ci. Main sama kita," ajak Oniel sambil menyerahkan kontroler kepada Shani.

Shani tertawa ringan. "Oke, tapi Cici nggak jago main gamenya ya."

"Gapapa, yang penting seru-seruan aja, Ci," sahut Olla sambil tertawa.

Mereka mulai bermain game bersama, penuh tawa dan kegembiraan. Shani merasa sedikit lebih tenang dan bisa melupakan kejadian mengerikan yang baru saja dialaminya. Suasana menjadi semakin riuh ketika Flora dan Mira datang membawa camilan.

"Cemilan siap! Ayo makan dulu," panggil Flora dengan suara lantang, mengangkat tray penuh nugget dan kentang goreng.

"KUMPUL!! KUMPUL!!" teriak Mira, melambaikan tangan memanggil yang lain.

I'M ADELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang