sesekali mata baskara mengikuti setiap pergerakan kesha di dapur, tapi setelah itu ia membuang pandangannya karena ketahuan.sekitar 5 menit kesha kembali keruang tamu, duduk berhadapan dengan baskara dan meletakkan rantang itu di atas meja, serta teh yang baru saja kesha buatkan untuk baskara
"apa kabar bas?" kalimat itu sukses membuat baskara sesak nafas, ia menoleh ke kesha dan tersenyum tipis
"gue baik, lo sendiri gimana di jerman? betah?"
kesha mengangguk, "betah-betah ajasih bas soalnya cuacanya enak buat molor."
baskara tertawa, "masih aja lo jadi kang molor"
obrolan mereka masih sama, masih nyambung meskipun terkadang ada kecanggungan tapi baik kesha dan baskara mampu mencairkan suasana. baskara kira kesha akan melupakan dirinya, namun ia salah, kesha masih mengingat detail apa yang mereka lalui dulu. otak kesha bagai rekaman memori dimana mereka bermain bersama, baskara yang mengajarkannya naik sepeda, ia yang menendang wajah orang yang membully baskara disekolah, dan tangisan baskara di bandara, masih terekam jelas di kepalanya.
"lo masih inget semuanya ca?"
kesha mengangguk, "cuman lo yang gue punya dulu bas, ga mungkin gue lupain gitu aja."
kesha dulu sangat kesepian, ia cuman mempunyai baskara sebagai teman di sekolah dan dirumahnya, orang tua kesha dulu sangat sibuk berkerja sampai malam, dan keluarga baskara lah yang mengurusnya.
obrolan mereka tak terasa sudah 2 jam lamanya, baskara pamit pulang karena sebentar lagi sore. kesha mengantar baskara ke depan pintu rumahnya, "sekali lagi makasih ya bas sotonya.."
"iyaa cacaa, makasih mulu lo. yaudah gue pamit yaa, kalau ada apa-apa atau butuh sesuatu chat aja."
iya, mereka berdua sudah bertukar nomer hp, kalau kata baskara sih "biar aman" apanya yang aman ya bas???
baskara pun berjalan meninggalkan pekarangan rumah kesha, sungguh baskara tak menyangka ia kembali jatuh cinta? murahan sekali cintamu bas..
[childhood]
"mah, abang berangkat kerja dulu ya! ada meeting!"
baskara berteriak dari depan pintu rumahnya dan langsung masuk ke dalam mobil.
ia mengendarai mobilnya keluar dari halaman rumah, ingin melaju tapi terhenti karena melihat kesha yang berdandan cantik berada di depan gerbang rumah perempuan itu.
baskara menepi, "ca, mau kemana?"
"oh hai bas! good morning!" baskara terkekeh dengan sapaan kesha
"good morning pretty, gue tanya lo mau kemana pagi pagi gini?"
kesha tersenyum, "gue mau ke studio bas, tapi dari tadi ga nemu grabcarnya, gue ada pemotretan produk hari ini."
buru-buru baskara keluar dari mobil dan membuka pintu di samping kemudi, "silahkan masuk nona, saya akan mengantar anda."
kesha tertawa dibuatnya, ia segera masuk ke dalam mobil baskara begitupun dengan baskara.
"thanks banget loh bas, gue ngerepotin lu mulu dari kemarin."
baskara menggeleng setelah itu menoleh ke kesha, "ca, gue udah bilang kan? kalau butuh sesuatu chat atau telpon gue, gue selalu bisa kalau lo yang minta."
baskara masih sama pikir kesha, ya tidak ada bedanya dengan baskara 15 tahun yang lalu. ia masih saja mengusahakan apapun yang kesha butuhkan, baskaranya tidak berubah sedikitpun, hanya saja dia sekarang lebih tampan dan sedikit menggoda kan kesha?
tidak terasa 20 menit lamanya mereka diperjalanan, dan sekarang mereka sudah tiba di studio yang kesha maksud.
"sampai jam berapa pemotretannya?" tanya baskara sembari menunggu kesha yang merapikan diri didalam mobil
kesha nampak berpikir sebentar, "kayaknya pas jam makan siang deh, kenapa?"
"pas banget! jam makan siang gue jemput ya, gue mau ngajak lo makan di tempat kesukaan lo."
kesha menoleh semangat, "ketoprak?" baskara menatap dirinya lembut setelah itu mengangguk
tampak semburat kebahagiaan terpancar di wajah kesha, dengan segera ia mengalungkan tangannya di leher baskara sama seperti yang ia lakukan 15 tahun lalu jika baskara mengusahakan apa yang kesha mau.
baskara nampak terkejut, dirinya membeku sampai akhirnya kesha tersadar dengan apa yang ia lakukan, "bas sorry gue kesenengan.." ucapnya malu
baskara menunduk, kepalan tangan di samping badannya seakan bersorak dengan mulut yang hampir berteriak. setelah itu ia kembali menatap kesha, "gapapaa, kebiasaan lo dari kecil. gue ga masalah kok."
setelah meminta maaf lagi kesha keluar dari mobil baskara, lelaki itu menurunkan kaca mobilnya, "ca," panggilnya sesaat setelah kesha menutup pintu
"lakuin lagi, gue seneng."
[childhood—byeonwooseok, rosé]
halo halo!