Luhan kini tak percaya sosok yang dilihatnya. Dia melaju selangkah. Menatap lekat iris madu yang telah dia rindukan selama ini. Tangan dinginnya mulai bergerak keluar dari saku itu. Tangan dingin itu bergerak memegang pipi Yoona. "Aku merindukanmu" tuturnya. Yoona terlihat bingung. Jari-jemari kurusnya itu tertempel tepat di dahinya. Kakinya mulai bergerak menuju keluar. Dia berlari, berlari dari masalah ini. Tanpa sepatah kata pun.
Meninggalkan Luhan dan Chanyeol yang saling bertatapan bagaikan orang idiot. Lalu Victoria yang bingung dengan apa yang dilihatnya. Kaget sekaligus tidak percaya apa yang dilihatnya tadi. Sepupunya yang tiba-tiba mengelus pipi temannya itu membuat isi otaknya jadi banyak pikiran. Sungguh, dia tak habis pikir sepupunya akan melakukan hal itu. Beribu pertanyaan mulai muncul di otak vicky. Apakah mereka pernah saling kenal? Apakah Luhan menyukai Yoona? Mengapa sepupunya melakukan hal itu? Apakah sepupunya gila? Oh, gosh!. 'Sebenarnya apa yang terjadi?' Kalimat itu berputar-putar di otaknya.
Udara malam ini membuat semua orang kedinginan. "Jepang dingin sekali malam ini" gerutu Yoona. Oh,shit! Kenapa dia harus memakai short dress pada saat malam yang dingin ini. Bola matanya menatap bintang di langit. "Hng... itu tadi pasti mimpi" ujar Yoona. "Itu sangat nyata" sahut seorang pria manis yang datang tiba-tiba. Pria itu tersenyum sembari memakaikan jas hitamnya kepada Yoona. Yoona hanya menatapnya dengan tatapan polos bagaikan anak kecil tak berdosa. Godness, dia sangat kaget. "Ini..." ucap Yoona sambil mengelus jas hitam itu. "Tidak papa, malam ini sangat dingin. Bahkan cicak bisa membeku" gurau Luhan.
Luhan pun memandang Yoona dari atas sampai bawa. Yang membuat Yoona seolah berkata 'apa yang kau lihat?'. "ck..ck..ck" sahut Luhan sambil mengelus kepala Yoona yang membuat Yoona menunduk. "Nice dress" ucap Luhan. 'Cih...dia mengejekku' batin Yoona sambil mengerucutkan bibirnya .
"Ba-bagaimana kabar Seohyun?" Tanya Yoona memberanikan diri. "Aku putus dengannya." Tegas Luhan. Yoona yang mendengarnya pun langsung membulatkan matanya. "Aku putus dengannya. Dia hanya berpura-pura sakit. Yoona, aku masih mengharapkanmu...mianhae.." tutur Luhan.
Yoona pun menatap Luhan tak percaya. "A-aku..." ucap Yoona gelagapan. "Yoona ayo pulang!" Terdengar suara bariton dari seberang sana oh,rights that's Mr.Park. Iris hazel Yoona pun melirik Luhan dan berpaling menganggukkan kepalanya kepada Chanyeol. Gadis itu berlari menggenggam Chanyeol tanpa sepatah kata pun yang dia tinggalkan untuk Luhan.
Chanyeol's Car
Suasana hening tercipta diantara sepasang kekasih itu. Yoona yang sibuk menggigiti kelingkingnya itu nampak kesal dengan ekspresi seolah berkata 'aku tak mau bicara'. Dan Park Chanyeol yang sesekali melirik gadisnya itu.
"K-kapan adikmu datang?" Tanya Chanyeol memecah keheningan. "Hng?" Tanya Yoona buyar dari lamunannya. "Aku bertanya kapan adikmu datang.." balas Chanyeol dengan senyumannya. "Ahh..ng..mereka datang besok, tiba jam 9 pagi ...ka-kau tak usah menjemputnya." Ujar Yoona. "Kenapa? Setidaknya aku harus bertemu dengan kedua adik iparku, kan?" Canda Chanyeol yang hanya dibalas Yoona dengan senyuman.
A few minutes later....
"Sampai!" Sorak Yoona kegirangan. "Baiklah, sekarang ... pergi ke kamarmu dan beristirahatlah." Perintah Chanyeol sembari menempelkan telunjuknya di dahi Yoona. "Siap komandan!" Balas Yoona sambil bergegas pergi ke kamarnya.
Tomorrow at 12 AM.
Gadis cantik itu keluar dari kamar mandi dengan mata yang memerah. Gosh, dia tidur terlalu larut tadi malam. Gadis itu duduk di kasurnya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Sepertinya ada yang kulupakan..." gumam gadis itu sambil memainkan piama hello kittynya. Dia pun menepuk dahinya. "Shit...Jungkook and Baekhyun!" Ujar gadis itu dengan mata membulat. How come did she forget about her brother ?. "Jungkook, Baekhyun.. maafkan noonamu yang bodoh ini..." gerutunya.
Gadis bermarga Im itu pun keluar dari kamarnya, dia nampak seperti orang gelagapan. Khawatir apa yang akan terjadi kepada kedua adiknya yang lucu itu? Gosh, Jungkook masih berumur 19 tahun dan baekhyun berumur 27 tahun....tapi tetap saja, mereka tak pernah pergi ke jepang sebelumnya bagaimana jika mereka tersesat? Arghh..betapa bodohnya dirimu Im Yoona.
Matanya membulat sempurna saat melihat dua bocah tengil itu didapur. Dia hendak mengambil kunci mobilnya, namun kenapa dua bocah itu bisa ada disini?. Oh...lihatlah mereka berdua mengangkat tangan kanan mereka seolah berkata 'halo' "Noona.." panggil Jungkook dengan senyum bodohnya, oh...dan jangan lupa dengan cengiran kuda Baekhyun. 'Siapa yang mengantar mereka?' Batin Yoona. "Noona... kakak ipar mengantar kita kesini" ujar Baekhyun polos. "Dia bukan kakak ipar kita..." ralat jungkook. "Tapi kan dia kekasih Noona..." balas baekhyun. "Baru kekasih kan, bukan suami..." tutur jungkook. "Hei...dia baik tau!" Marah baekhyun. Ugh...kedua tuyul ini mulai lagi. "Tidak, dia kurang keren!" Sanggah jungkook.
Yoona pun melangkah ke meja makan lalu duduk bersama kedua tuyul itu. "Siapa yang mengantar kalian?" Tanya Yoona lembut. "Hyung kaki panjang" jawab Jungkook. "Maksudnya Chanyeol hyung, kakak ipar kita" ralat Baekhyun sembari merangkul Jungkook. Jungkook pun menatap Baekhyun dengan tatapan tidak suka sambil melepaskan rangkulan Baekhyun. "Kakak iparmu!" Sanggah Jungkook.
"Aku lebih suka Luhan hyung, dia keren!" Ucap jungkook sambil memberikan kedua jempolnya. "Dia juga selalu memberikanku snack setiap hari" sambung Jungkook. Baekhyun yang mendengarnya pun mengernyit 'terlalu polos' batin Baekhyun. Tangan Baekhyun seolah terkena tremor, tak sabar ingin membawa membekap mulut Jungkook. Mengingat Noonanya yang paling tidak suka mendengar nama seorang 'Luhan' di telinganya.
Sadar Noonanya membeku ditempat mendengar perkataan Jungkook langsung menginjak kaki adiknya itu lalu menatapnya tajam. "Kakimu diatas kakiku" gumam jungkook dengan wajah tak berdosa. Yoona pun tersenyum kecut "Kookie-ah, kau tak boleh begitu. Siapa tahu nanti kau akan menyukai Chanyeol hyung?" Ujar Yoona lembut. Baekhyun yang mendengarnya pun hanya mengangguk-ngangguk sambil melirik Jungkook yang tengah mengerucutkan bibirnya.
Ya, adiknya yang satu itu sangat menyukai Luhan. Bagaimana tidak? Luhan selalu memberinya snack dengan imbalan Jungkook akan memberitahu dimana Yoona.
Yoona pun tersenyum melihat tingkah kedua adiknya itu. Wanita itu berdiri dari kursi mahogany putihnya. Dia meraih coat hitamnya serta kunci mobilnya, oh...dan jangan lupa dengan tas Prada hitam miliknya. Dia mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Tangannya sudah memegang knop pintu, namun gadis itu berbalik menatap dua adiknya "jangan kemana-mana, tetaplah disini. Kalian belum tahu jalan. Kita jalan-jalannya besok saja. Hari ini Noona akan mengurusi rancangan Noona.well, menjadi designer adalah perkerjaan sampingannya. Dan Noona ada casting setelah itu. Ehm, mungkin Noona akan pulang tengah malam." Titah Yoona kepada kedua adiknya. Sedangkan keduanya hanya mengangguk patuh.
Yoona pun meninggalkan kedua adiknya, rasa cemas mulai menghantui gadis itu. Langkahnya pun terhenti sejenak. "Hhh..." dia membuang nafasnya, dia masih sangat khawatir kepada adiknya itu. Yoona pun menggelengkan kepalanya kuat "tidak mereka sudah besar." Tukas yoona lalu berjalan.
CALISTA'S BOUTIQUE
"Yo!" Sapa seorang gadis cantik dengan dress merahnya yang elegan. "Pemotretannya sudah mau dimulai, kita tinggal menunggu modelnya dulu. Hei, bajumu laku akhir-akhir ini." Ujar Yuri, partner kerjanya sekaligus teman Yoona saat pertama kali dia menginjakkan kakinya di jepang. "Dan katanya dia senang, karena kau mensponsorinya." Sambung Yuri. "Kau memang jagonya memilih model" canda Yoona. Well, Yuri selalu memilih orang yang akan menjadi model untuk CALISTA'S. Bahkan Yoona tidak tahu siapa yang menjadi model rancangannya. Masa bodoh, dia menyerahkan urusan itu kepada Yuri. Tapi kalau soal mendesign, tentu saja itu urusannya.
"Ngomong-ngomong, siapa modelnya?" Tanya Yoona. CKLEK. Tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan seorang gadis cantik yang berdiri disana "konichiwa!" Sapa gadis itu ramah. "Itu modelnya!" Balas Yuri sembari menunjuk gadis itu. Gadis itu pun mendekat ke arah Yuri dan Yoona sambil tersenyum.
GREP. gadis itu memeluk Yoona erat. Pelukan yang tak akan pernah dia balas. Yoona mematung. Pandangannya lurus seperti orang dungu. "Yoona Eonni! Oreganmaniyeyo!"•NEXT CHAP•
Duh..maaf ya, udah nunggu lama, soalnya lagi sibuk. Penasaran siapa cewek yang meluk Yoona? Hehe.. rahasia. Maaf ya, typo bertebaran. Yang nanya mana Luyoon momentnya . Nanti di Chap tertentu pasti bakal ada kok Luyoon momentnya. Soalnya ini masih awal-awal jadi masih abu-abu gitu(?) Thanks for read!
![](https://img.wattpad.com/cover/43148032-288-k889583.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick
FanfictionCast : -Im Yoona -Xi Luhan other cast : -Park Chanyeol -Seo joo hyun -Jeon (Im) Jungkook -Byun (Im) Baekhyun