SICK (Chapter 3)

562 43 12
                                    

Meanwhile at Yoona's apartment

Dengkuran syahdu Baekhyun seolah sangat mengganggu Jungkook yang kini mengutak-atik ponselnya. "Dasar pemalas, cuma tau tidur"gumamnya.

"Pergi tidak..ya?" Tanya Jungkook pada dirinya. Lelaki itu pun beranjak dari kursinya. Berjalan menuju ke pintu dengan percaya diri. "Aku sudah dewasa, bisa melakukan apapun yang kumau." Ujarnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

Entah apa yang merasuki bocah itu dia mengambil ransel merahnya sembari merogoh sakunya yang tipis itu. Yah...lumayan pikirnya bisa untuk membeli bubble tea di toko depan sana.

Jungkook berjalan perlahan. Sementara baekhyun masih dalam dunia mimpi yang entah kapan berakhir tanpa menyadari bahwa adik lelakinya yang satu itu menyusup keluar untuk membeli bubble tea. Konyol. Bodoh. Dungu. Pasti Yoona akan marah. Jungkook pun keluar dari apartemen itu dengan cengirannya.

"Jungkook sudah besar. Jungkook tak butuh noona untuk menjaga lagi." Ujar bocah tengil itu. Tanpa disadari seorang lelaki berjas hitam menariknya ke mobik BMW. Dan....

IN THE OTHER SIDE

"Kenapa kau jadikan Seohyun sebagai model?" Tanya Yoona sinis sambil menaikkan salah satu keningnya seolah tak percaya apa yang terjadi tadi.

"Wae? Dia sedang tenar saat ini. Dan kita adal brand pertama yang menjadikannya model pakaian. Calista's pasti akan menjulang pesat." Tutur Yuri. "Kau pernah mengenalnya? Kalian tampak akrab." Sambungnya sambil memainkan kuku tangannya.

Mata Yoona mulai merah memanas. Gadis itu mengepalkan tangannya. Pandangannya lurus kedepan. Dia tak peduli tentang pertanyaan Yuri yang sangat menyebalkan untuk didengar. Luhan...Seohyun dan apalah itu. Sekarang apalagi?. Apakah dia kembali terjerumus ke masa lalu yang kelam itu?. Gadis itu menggigit bibirnya kesal. Sembari memalingkan wajahnya. "Aku..berharap tak pernah mengenal mereka." Ujarnya sambil berjalan keluar dengan angkuh, meninggalkan Yuri yang kebingungan entah apa yang salah dengan perkataannya.

SKIP

Yoona berhenti di persimpangan. Jemarinya masih memegang stir. Irisnya yang lembut menatap keluar. Desiran aneh berkujur di seluruh tubuhnya. Belum. Dia belum siap menghadapi semua ini. Dia pikir dengan pergi ke jepang bisa terhindar dari masalah. Sungguh, Yoona tak ingin menyelesaikan masalah ini. Yoona tak mau terlibat dengan mereka lagi. Yoona tak sanggup merasakan perih pedihnya perasaannya. Dia hanya ingin menghidari mereka. Kabur dari masalah yang terus mengejar. Dia ingin keluar dari masalah. Membiarkan masalah itu tak terselesaikan. Membiarkan mereka seolah tak kenal satu sama lain

Yoona hanya ingin lari dari masalah. Yoona tak ingin menyelesaikannya. Tak kuat menghadapinya. Yoona ingin kabur dari realita ini. Yoona sudah bahagia dengan Chanyeol. Cukup. Mengapa mereka datang dan mengungkit hal itu lagi?. Yoona hanya ingin hidup tenang tanpa mereka.

Yoona membanting stirnya. Yoona ingin pulang, beristirahat dengan tenang dan bercanda bersama kedua adiknya itu.

SKIP

Yoona membuka pintu apartemennya. Dan mendapati seorang im Baekhyun terlelap dengan dengkuran syahdu. Tapi....dimana Jungkook?. Oh..tidak. Yoona punya perasaan aneh.

Yoona mengitari seluruh penjuru ruangan. Namun nihil, jungkook tak di temukan. Yoona pun hanya mendelik- menatap baekhyun dengan kesal. Wanita Itu memijit pelipisnya kesal. "Shhh...". Geram Yoona.

SKIP

Pintu terbuka, menampakkan senyum sumringah Jungkook yang menjengkelkan. "Noona, habis menangis?" Tanyanya polos.

SickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang