3. Tragedi

6 1 0
                                        

Di tengah malam beberapa menit sebelum kejadian pembunuhan, Maudy entah sudah jalan berapa lama dan entah ia telah sejauh apa berjalan. Mobilnya ia parkir di pinggir jalan dan langsung di tinggalkan olehnya. Sudah satu hari ia tidak pulang kerumahnya. Hatinya sakit dan kecewa, ia pergi dari rumahnya dengan perasaan yang amat sedih.

Ia berjalan sembari menangis, mengingat kembali bagaimana kekasihnya itu ketahuan sedang bermesraan dengan wanita lain di kamar Christian. Saat itu Maudy hendak memberikan kejutan ulang tahun untuk Christian, yang dimana saat itu Christian baru saja berulang tahun ke 26 tahunnya. Namun ketika ia masuk kedalam kamar sembari membawa kue, ia melihat kekasihnya sedang bermesraan dengan wanita lain yang tidak ia kenal. Niat hati ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya, malah ia sendiri yang diberikan kejutan.

"hiks..." 

Tepat saat ia hampir melewati sebuah gang yang sepi, kericuhan pun terjadi dan membuat Maudy terhenti sejenak dan mengalihkan perhatiannya kearah pertikaian itu. 

Ketika pria misterius itu berhasil mengalahkan banyak orang sekaligus membunuh mereka, Maudy seketika terjatuh. Seluruh tubuhnya bergetar, ia merinding ketakutan sekaligus tidak percaya apa yang dilihat olehnya barusan adalah pembunuhan. 

A-apa yang barusan gue lihat? Cowo itu membunuh semuanya!?

Ia segera mendekat kearah tembok agar tidak terlihat oleh pria itu, namun ia tetap melihat kejadian itu dari balik tembok.  

"HAHAHA...!!"

Maudy semakin ketakutan melihat pria itu tertawa setelah menjilat pisau kecilnya. 

"hmphh..!!" Ia merintih ketakutan lalu berbalik badan kearah tembok agar tidak dilihat oleh pria tersebut.

PRANGG!!

Namun karena ia sangat panik, ketika ia berbalik badan ia menjatuhkan kaca besar di sebelahnya.

Suara pecahan kaca yang besar itu membuat pria misterius itu mengalihkan perhatiannya kearah Maudy, sehingga ia perlahan berjalan kearah Maudy.

Ia benar - benar sangat ketakutan, tangannya bergetar hebat ketika berusaha mengambil handphone dari tas nya untuk menelefon polisi, sedangkan pria misterius itu semakin mendekat kearahnya.

Tuhan... Ku mohon, tolong aku

Suara langkahnya semakin dekat dan akhirnya.. "ada kelinci yang lagi ketakutan, ya?" ucap pria itu yang berhasil menemukan Maudy. 

"t-to.. T-tolong..." Maudy yang ketakutan itu sampai tak memiliki tenaga lagi untuk berbicara. 

"anda ketakutan? " ucap pria itu sembari tersenyum. Pisau andalannya juga langsung diarahkan ke leher mulus Maudy. 

TUHAN... TOLONG AKU!

BUAKKK!!

Tiba - tiba entah dari mana, Valiant datang dan langsung menendang pria itu dengan sangat kuat. 

Valiant segera menghampiri Maudy. "kamu ngga apa - apa? " tanya Valiant sembari memegang bahu Maudy. 

"t-to..l-long" Maudy langsung pingsan saaat itu, kepalanya pun jatuh ke tangan Valiant. Ia segera menyandarkan tubuh Maudy ke tembok dan menaruh barang belanjaannya di samping tubuh Maudy.

"wow... Tendangan yang cukup keras" ucap pria misterius itu kembali bangkit setelah terjatuh.

Ia kembali mengambil pisaunya yang juga sempat terjatuh. "sedikit lagi, saya bisa menikmati jeritan mangsa saya. Selamat! Anda berhasil menggagalkannya" 

"apa yang mau anda lakukan?" tanya Valiant tanpa rasa takut. 

"menurut anda...? " tanya pria misterius itu sembari tersenyum kearahnya.

My Strong GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang