Suara apa?

132 8 0
                                    

Assalamualaikum wr wb.
.
.
.
Hallo guys, selamat membaca jangan lupa tinggalin vote kalian ya, karena dari vote kalian saya jadi semangat❤️
.
.
.
HAPPY READING

**

Kini semua anggota dari sekolah naya yang mengikuti study tour berada dimuseum bajra sandhi

mereka kini berjalan menuju ke dalam museum, mereka menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari parkir bus menuju museum

panasnya matahari membuat naya dkk merasa sangat haus dan tak bisa menahan diri untuk tetap berdiri dibawah sinar matahari, karena cuaca kali ini 2x lipat dari biasanya

"Huhhh....panas sekali, ga bisanya bjir kek gini" eluh naya kepada teman temannya

"iya banget lagi" tambah najwa

"duduk disana aja keknya teduh bgt" ucap alis menunjuk bawah pohon yang rindang

"ayoo lahhh panas banget ini" ucap naya

mereka pun berjalan menuju ketempat yang dimaksud, mereka melihat banyak sekali ank anak yang kelihatannya biasa saja ketika berada tepat dibawah sinar matahari, tidak merasakan panas sama sekali

"tu anak ga panas apa ya kepalanya?" tanya naya melihat segerombolan anak anak yang kelihatannya biasa saja

"iya tuh, padahal panas banget" eluh najwa dengan dahi bercucuran keringat

"eh btw, habis ini kita kemana?" tanya alis

"keknya sih makan malam habis itu check in hotel" jawab naya

"hotelnya bagus ga si?" tanya najwa penasaran

"ga tau, katanya bintang 5. awas aja kalo kotor tempatnya ga sesuai rama ratting!!" cerewet naya

"kalian ga masuk kedalam?"

spontan mereka semua membalikan kepala mereka kearah orang yang sedang bersuara

"kenapa kalian malah disini kenapa nggak masuk kedalam museum?" tanya syafiq melihat ketiga bocah gadis itu

"ya masuk, tapi bentar ini panas banget mas" ucap najwa mengibas ngibaskan tangan medepan mukanya

"minimal dikasih sunscreen kek!" sindir naya

najwa dan juga alis hanya berkekeh kecil karena ulah omongan dari naya yang sedang menyindir syafiq

"kamu nyindir saya?" tanya syafiq

"masnya kerasa ya?"

"iya"

"ya udah berarti iya"

syafiq yang mendengar jawaban dari naya hanya bisa menggelangkan kepala dan memijat pelipisnya, merasakan jengkelnya kepada naya

**

mereka kini memasuki sebuah musem

tak lupa dengan dokumentasi anak anak yang melihat miniatur zaman perang

Cinta seindah mutiara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang