1. terlambat

68 34 5
                                    

๑__________๑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

๑__________๑

Di sebuah planet berpenghuni dengan matahari pagi mulai merangkak naik, menyinari halaman SMA PUSAKA BANGSA yang mulai dipadati oleh para siswa. Hari Senin itu adalah hari yang sial bagi mereka, hari di mana seluruh siswa dan siswi mengenakan seragam putih abu-abu lengkap dengan dasi dan topi, bersiap menjalani upacara bendera yang selalu diadakan setiap minggu.

Namun, tidak semua siswa bisa mengikuti persiapan dengan lancar. Atheaa Moza Gerald, gadis berusia 16 tahun. SMA PUSAKA BANGSA siswa kelas X IBB 1 yang dikenal cerdas, ceria dan datang tidak pernah terlambat. Athea baru saja terbangun dengan panik. Alarm yang biasa membangunkannya tidak berbunyi, dan kini ia harus bergegas.

Tok

Tok

Tok

"ATHEAA, CEPAT! KAU AKAN TERLAMBAT!" teriak mamanya dari depan pintu kamar Athea. Moya raelyn mama dari athea.

"Ya, maa! Sudah siap!" jawab Athea sambil terburu-buru memasang sepatu. Ia meraih tasnya dan berlari keluar rumah, berharap masih bisa sampai tepat waktu.

Namun, begitu Athea tiba di depan sekolah, hatinya tenggelam. Gerbang sekolah sudah tertutup. Dari kejauhan, terdengar suara instruksi upacara dan lagu kebangsaan yang berkumandang. Athea menghela napas panjang, merasa putus asa. baru kali ini athea terlambat berangkat sekolah.

Di depan gerbang, Pak Hasan, penjaga sekolah yang selalu tegas, berdiri dengan tangan bersedekap. Wajahnya menunjukkan ketegasan yang sudah biasa dilihat oleh siswa-siswi yang terlambat.

"Pak Hasan, tolong... Saya terlambat sedikit saja. Bolehkah saya masuk?" pinta Athea dengan suara memelas.

Pak Hasan menggelengkan kepala. "Athea, kamu tahu aturan sekolah. Kalau gerbang sudah ditutup, tidak boleh ada yang masuk. Kamu harus menunggu sampai upacara selesai."

"tapi Athea baru kali ini terlambar pak, ayolah pak bukain gerbangnya" Athea terdiam, menundukkan kepala. Ia tahu Pak Hasan tidak akan mengubah keputusannya. Dengan perasaan bersalah dan malu, ia duduk di bangku dekat gerbang, menunggu upacara selesai. Sementara itu, di dalam lapangan, upacara berjalan dengan khidmat.

Sementara itu, Athea hanya bisa mendengar dari kejauhan. Ia merasa kecewa pada dirinya sendiri. Ini pertama kalinya ia menghadapi masalah seperti ini, dan ia tahu harus ada perubahan dalam kebiasaannya.

Setelah beberapa lama, upacara akhirnya selesai. Para siswa mulai bubar dan bergerak menuju kelas masing-masing. Pak Hasan membuka gerbang, dan Athea segera masuk dengan langkah cepat. Ia berharap tidak terlalu banyak orang yang menyadari keterlambatannya.

Athea berjalan cepat menuju kelasnya, mencoba menghindari tatapan penasaran dari siswa lain. Saat memasuki kelas, ia disambut oleh tawa dan sapaan dari teman-temannya.

Love's illusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang