Part 13: We'll Be Okay

170 21 1
                                    

"Everything will be okay in the end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Everything will be okay in the end.
If it's not okay, it's not the end"

☼✶☾

Sekolah elite tempat Habin dan Habyeol bersekolah kini sedang sibuk mempersiapkan siswa-siswinya untuk mengikuti olimpiade olahraga antar sekolah yang sedang diselenggarakan. Jadi setelah jam istirahat makan siang, jam selanjutnya digunakan untuk berlatih pada bidang yang mereka wakili tidak terkecuali Habin.

Saat ini ia sedang mendapat pelatihan dari gurunya mengenai dasar-dasar memanah, meski Habin terlihat mendengarkan sejujurnya pikiran Habin berkecamuk. Ia masih memikirkan ibunya, bahkan pagi ini ibunya masih mengurung diri dikamar tanpa meminta maaf pada Habyeol.

"Sung Habin, kenapa melamun? apa sejak tadi kau tidak mendengarkanku?" tegur sang pelatih membuat Habin terkejut dan segera meminta maaf, "sekarang giliranmu, ayo tarik busur panahmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sung Habin, kenapa melamun? apa sejak tadi kau tidak mendengarkanku?" tegur sang pelatih membuat Habin terkejut dan segera meminta maaf, "sekarang giliranmu, ayo tarik busur panahmu.."

Habin tidak banyak bicara, ia mencoba fokus dan mengambil ancang-ancang untuk membidik papan targetnya. Sang pelatih memberikan isyarat dan saat anak panah melesat rupanya sasaran Habin meleset hingga anak panahnya menancap pada lingkaran terluar papan targetnya.

Sang pelatih menghela nafas lalu menghampiri Habin, "ini karena kau tidak mendengarkan penjelasanku dengan baik, jika seperti ini kita tidak bisa menang--apa kau serius Habin? apa karena kau jenius--kau jadi menganggap ini remeh?"

"maaf pak, saya tidak bermaksud begitu.." sesal Habin tanpa mendongakkan wajahnya. Ia juga tidak terlalu memusingkan ucapan pelatih yang seolah menghinanya. Habin rasa ia juga salah karena tidak bisa fokus.

"istirahat saja dulu, kembali saat niatmu sudah terkumpul.." amuk sang pelatih.

Habin tidak membantah, ia segera berjalan ketepi lapangan indoor itu dan duduk disamping sahabatnya. Jingxiang menghela nafas lalu menepuk bahu Habin, "bukankah ucapan pelatih sudah keterlaluan?" ucapnya namun Habin segera menggeleng.

"ini salahku karena tidak bisa fokus, aku mengkhawatirkan ibuku--kenapa sampai sekarang ibu terus mengabaikan kami.." jawab Habin seraya menceritakan apa yang terjadi dirumahnya semalam. Jingxiang juga merasa tak tega pada sahabatnya, bahkan ibunya juga sangat mengkhawatirkan ibu sahabatnya ini.

Sea of Starlight | Sequel TWMA BINHAO ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang