Bagian 9

1.5K 174 39
                                    

Original Story of Fault in Love by; Sparklingdeer.

© Naruto, Anime Naruto, Indonesian, Angst, Romance, Adult, U Sasuke & H Hinata, AU,. OOC,.

         Disclaimer
All characters belongs to Masashi Kishimoto. I don't own anything. No profit. Just for fun.
















 Just for fun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















  

Sasuke baru menampakkan batang hidungnya saat hari sudah larut. Hinata menunggunya. Tentu saja, ia tidak bisa tidur setelah mendengar kabar pernikahan pria itu dari Fugaku. Seharian ini ia menangis hingga matanya sembab, merasa pedih dan tak berdaya mengetahui bahwa matahari yang selalu ia ikuti harus ia tinggalkan secepatnya.

“Kau belum tidur?” Sasuke bertanya, mendekat pada Hinata yang duduk di ranjang untuk menunggu kepulangannya. Kerutan di dahi Sasuke nampak saat pandangan keduanya bertemu. Tangannya terulur untuk menyentuh wajah Hinata. “Ada apa dengan matamu? Kau habis menangis?”

Hinata memalingkan wajah, membiarkan tangan Sasuke yang menyentuh wajahnya lepas begitu saja.

“Kau bilang kita perlu bicara,” ucapnya dengan suara parau. “Bicaralah.”

“Sebelumnya, bisakah kau katakan padaku kenapa kau menangis?” tanya Sasuke dengan penuh perhatian.

“Aku ingin kita segera bicara,” tolak Hinata.

“Kumohon, Hinata. Biarkan aku tahu, apa yang membuatmu bersedih.”

Hinata menggigit bibir, menatap Sasuke yang tampak cemas. Pria itu berlutut di hadapannya sambil menggenggam tangannya. Tubuh pria itu masih dibalut setelan jas cream yang ia pilihkan. Rambut ravennya agak berantakan. Aroma nilam bercampur cendana dari tubuhnya masih tercium di hidung Hinata, Sasuke kelihatan gagah dan seksi walau sedikit berantakan. Hal itu membuat dirinya semakin sedih. Hinata akan segera kehilangan Sasuke yang seperti ini. Kehilangan pria itu dari hidupnya.

“Ayahmu datang menemuiku.” Hinata mulai menceritakan dengan suara bergetar menahan tangis. “Ia memintaku agar segera pergi meninggalkanmu. Katanya, pernikahanmu dengan Haruno Sakura akan dilangsungkan dalam tiga bulan.”

Wajah Sasuke berubah begitu mendengarnya selesai bercerita. Mata kelamnya berkilat marah, sedang genggaman tangannya di jemari lentik Hinata semakin kuat. Rahang pria itu mengeras, dan Hinata mendapati dirinya merasa lemas melihat reaksi itu.

“Kapan Ayahku datang kemari? Hari ini?” tanyanya geram.

“Bukan itu point pentingnya, Sasuke!” tegur Hinata serak. “Tidakkah ada yang ingin kau jelaskan padaku? Tentang Sakura atau pernikahanmu?”

“Itu tidak penting, Hinata. Aku sudah berjanji tidak akan ada yang berubah dari hubungan kita.”

Balasan Sasuke membuat Hinata semakin sedih dan marah. Setidak penting itukah memberitahunya penjelasan? Setidak penting itukah perasannya di mata pria itu?

Fault in Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang