🔹Chapter VII🔹

29 8 0
                                    

Tangan Gwyneth terkepal mendengar alasan dari siswi tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Gwyneth terkepal mendengar alasan dari siswi tersebut. Kakinya melangkah menuju kelas orang yang sudah memfitnah dirinya.

Ketika sampai di kelas orang tersebut.

•••✧༺⋇⋆✦⋆⋇༻✧•••

⚠⚠⚠

Gwyneth melihat Advait sedang tertawa bersama teman-temannya. Kemarahan meledak dalam dirinya. Dia langsung menghampiri Advait dan melayangkan tinju ke wajahnya. Pukulan itu mendarat tepat di rahang Advait, membuat tubuhnya terhuyung ke belakang.

"Apa maksud kamu fitnah aku mohon-mohon jadi pacar kamu, sampai mau ngasih tubuh aku ke kamu!" bentak Gwyneth, suaranya bergetar menahan amarah.

Pukulan demi pukulan Gwyneth layangkan ke tubuh Advait tanpa ampun. Teman-temannya hanya terdiam, takut bernasib sama seperti Advait. Advait terhuyung, tak berdaya menghadapi serangan Gwyneth.

"Gwyn! Berhenti!" teriak Kiran, yang baru saja datang bersama Carla dan Hilary.

Kiran langsung memeluk Gwyneth dari belakang dan menariknya menjauh dari Advait.

"Pergi!" perintah Kiran kepada Advait, suaranya tegas.

Advait menurut dan pergi meninggalkan kelas. Gwyneth berusaha melepaskan pelukan Kiran, ingin mengejar Advait.

"Lepasin!" teriaknya.

"Gwyn, tenang. Kontrol amarah kamu," ucap Hilary, suaranya lembut.

Gwyneth menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya.

⚠⚠⚠

Di UKS, Carla sedang mengobati luka Advait

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di UKS, Carla sedang mengobati luka Advait.

"Kenapa kamu fitnah Gwyn?" tanya Carla, suaranya penuh kekesalan.

Advait hanya diam, wajahnya memerah. Carla menghela napas.

"Aku enggak mau maksa kamu cerita, kalau kamu enggak mau cerita, enggak apa-apa kok," kata Carla.

Alam Sepi[Rombak+Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang