Hai👋 𝐬𝐨𝐫𝐫𝐲 𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐩𝐚𝐬 . 𝐏𝐚𝐧𝐠𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐧 𝐩𝐚𝐤𝐚𝐢 '𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐚𝐦𝐮'.
𝐎𝐤𝐞𝐞𝐞 .
»»————> 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 <————««
Matahari sudah berada di atas kepala, namun Jaemin masih tetap semangat. Anak itu akan ke Rumah Renjun. Karena Renjun nitip Absen dengan baik hati sekali Jae-min ini ingin menjenguknya karena Haechan tadi Pagi bilang kalau Renjun sakit.
Namun, beda dengan Renjun.Laki-laki mungil itu sudah memeluk sang Baba setelah Baba nya mengatakan bahwa Hubungan nya dengan Haechan di Restuin dan Renjun bersyukur Baba nya menerima sang Calon anak dalam perutnya.
"Anak Baba sudah besar ya ternyata sebentar lagi bakal jadi Mama"
Renjun menatap Baba nya "maafin Renjun ya Baba" mata nya sudah berkaca-kaca lagi. Uhh Renjun begitu cengeng sekarang.
Baba mengusap kapala Renjun pelan "Renjun tidak salah, semua sudah takdir " Baba manatap Haechan yang sedang berdiri di belakang Renjun.
"Kamu sama Haechan sudah besar sudah bakal jadi orang tua. Baba minta satu hal sama kalian terutama Renjun. Baba minta kamu jangan membenci anak mu sendiri, ingatkan Baba bahwa Baba sangat bersyukur punya anak seperti Renjun jadi jangan kecewakan Baba lagi ya nak"Air mata Renjun akhirnya pecah sudah, sudah ia tahan sejak tadi tapi ucapan Baba nya membuat hatinya tersentil. Bagaimana Renjun punya keinginan nanti setelah anaknya lahir akan memberikan kepala Haechan dan dia akan kembali ke Mantan kekasih nya Gualin.
"Iya Baba Renjun janji, maafkan Renjun "
" maafkan Haechan juga Baba"
Baba menggelengkan kepalanya dengan senyum lembut Baba menepuk pelan baju anaknya. "Sudah jangan menangis lagi belilah keperluan untuk calon cucu Baba"
"Anak Renjun bahkan masih 10 minggu Baba"
"Maksud Baba beli Susu Hamil dan juga vitamin sayang " Kini Haechan yang menyahut. Di hadiahi senyum dari Baba.
"Baiklah "
🐻🦊
"Chan lo-kamu udah bilang orang tua kamu? "
Jujur saja Renjun tidak biasa memakai 'aku kamu' tapi tadi Baba dan Haechan yang memaksa katanya biar lebih akrab." sudah, tapi aku belum bilang semuanya aku cuma bilang bakal Nikahin kamu dalam waktu dekat. Rencana nanti malam aku mau ajak kamu ketemu Mae dan daddy untuk membahas ini " kata Haechan. Tangan Haechan yang menyetir ia bawa untuk mengusap pipi Renjun yang cubby itu. Membuat sang empu salah tingkah.
"Tapi aku takut "
"Jangan takut ada aku kita hadapin sama-sama ya "
Akhirnya dengan pelan Renjun mengangguk. tangannya reflek mengusap perutnya yang masih rata. Ia menoleh ke Haechan yang juga menatap tingkahnya " Haechan maaf telah membenci dia kemarin. Aku janji aku akan menyayangi nya dengan sepenuh hati "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
Fantasy"setidaknya pikirkanlah bagaimana pun dia tidak salah apapun di sini aku yang salah Ren" Nada bicara Haechan bergetar dia sendiri juga tidak ingin semua nya terjadi tapi semua sudah terjadi sekarang, menyesalpun percuma . Renjun berjongkok di depan...