Episode 4

91 22 11
                                    

Happy reading ❗

Menjadi dokter jaga IGD  di hari Jum'at yang sangat panas dengan berbagai macam pasien yang datang membuat Keynara sedikit pusing dan tenaganya benar-benar terkuras habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi dokter jaga IGD  di hari Jum'at yang sangat panas dengan berbagai macam pasien yang datang membuat Keynara sedikit pusing dan tenaganya benar-benar terkuras habis.

Lalu ketika ada orang yang mengantarkan beberapa cup iced coffee membuat Keynara senang bukan kepalang karena ia benar-benar membutuhkan caffein sekarang ini. Tubuhnya lemas dan tidak bertenaga.

Entah orang baik mana yang mengirimkannya Keynara tidak perduli, namun ketika nama Ryuu Nishimura disebutkan iced coffee yang Keynara teguk seakan ingin ia muntahkan. Kenapa dari sekian orang baik yang ada kenapa harus nama Ryuu Nishimura yang memberikan.

Mood Keynara langsung terjun payung seketika. Menurut Keynara Ryuu seperti hama pengganggu yang harus di basmi sayangnya orang itu adalah anak pemilik rumah sakit ini. Lalu apa kuasa Keynara disini tidak ada.

Iced coffee yang baru setengah Keynara minum tak tersentuh dan mencair begitu saja. Padahal semua yang sedang berjaga di IGD ini kebagian mendapatkan satu cup iced coffee tetapi Keynara dengan pikirannya mengira jika Ryuu memang sengaja memberikan itu untuk dirinya.

Menurut Keynara Ryuu selalu ada dimanapun Keynara berada dan orang itu selalu terlihat ingin dekat dan seperti menganggap mereka berdua adalah teman. Keynara tidak mau itu terjadi.

Di jam istirahat Keynara memutuskan untuk membeli makan ke kafetaria rumah sakit. Meskipun di jam istirahat seperti ini sangatlah padat pengunjung tetapi demi satu menu ayam sambal matah Keynara rela mengantri.

Di rumah sakit ini Keynara tidak begitu banyak memiliki teman karena memang Keynara yang sangat menutup diri dari orang-orang yang ingin mendekati. Sahabat dekatnya hanya Sabrina.

Setelah mengantri selama tiga puluh menit akhirnya Keynara mendapatkan satu porsi ayam sambal matah yang sudah sangat ia tunggu. Keynara sangat suka menu ayam sambal matah ini dan dulu ketika sang ibu masih sehat, Keynara akan selalu di masakan menu sambal matah ini.

Keynara tersenyum sedih ketika mengingat bagaimana hidupnya sekarang ini. Ibu satu-satunya yang Keynara miliki harus berpisah seperti ini. Keynara harus tetap semangat demi sang ibu agar bisa mendapatkan perawatan yang layak dan bagus. Lelah dan letih yang Keynara hadapi saat ini tidaklah penting selain ibunya.

Keynara membawa makanan ke roof top rumah sakit, Keynara sering kesana jika banyak hal yang membuat pikiran penuh dan kali ini Keynara ingin menikmati ayamnya sambil menikmati pemandangan kota Jakarta. Walaupun hari cukup panas tetapi tidak masalah.

Keynara membuka makanan dengan semangat. Air liur seakan ingin menetes. Di tambah perutnya juga yang sejak tadi terus berbunyi meminta diisi makanan.

Keynara duduk di kursi paling pojok yang masih terhalang atap rumah sakit. Namun ketika beberapa suap Keynara mulai menikmati makanannya mulutnya terasa pedas dan Keynara melupakan satu hal. Keynara tidak membawa air minum.

My Remedy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang