bab 4. sds

628 105 2
                                    

" eh a-ayah, haha ngapain ayah hujan² disini ?" Ucap ferrel gugup ketika ia kepergok oleh ayah nya sendiri sedang berpelukan dengan Marsha.

Aran yang melihat anak nya itu " eh anak ku sayang, masuk ke mobil yuk, sekalian aja temen cewek kamu, motor kamu nanti ayah suruh orang untuk di bawa ke rumah " ujar Aran melihat tajam ke anak nya itu.

Ferrel mengetahui maksud ayah nya itu, antara ia akan di marahi atau di interogasi nanti saat sampai di rumah.

Ferrel menengok ke arah marsha yang tengah menunduk, " sha sorry ya gara² gua Lo jadi ikut ke rumah gua, sekarang ikut gua dulu ya naik ke mobil ayah " ucap ferrel merasa bersalah kepada Marsha.

Marsha pun mengangguk " hmmm" lalu mereka pun duduk di kursi masing² dengan Marsha di depan dan ferrel di belakang di samping ayah nya.

Sepanjang jalan menuju ke rumah nya hanya keheningan yang ada di mobil itu dan mobil mereka pun sampai di rumah Aran yang begitu megah bak mansion, marsha yang melirik dari kaca jendela tertegun karena melihat rumah ferrel.

" Gila nih rumah apa hotel ? Gede amat " batin Marsha berkata.

Mereka pun turun dengan Aran di depan dan di ikuti oleh ferrel dan Marsha di belakang nya.

" Ting tong, Ting tong "

Suara bel rumah berbunyi dan pintu pun terbuka menampilkan seorang art bernama Suminah mempersilahkan mereka masuk.

" Ibu ferrel pulang" teriak ferrel yang mendapatkan atensi dari ibunya yaitu Chika.

Chika yang sedang memasak di dapur pun berjalan ke ruang tamu " astaga kak, jangan teriak² Napa, kebiasaan kamu mah"

Ferrel pun menyalimi ibunya itu dan melihat ke arah Marsha.

" Eh siapa ini, cantik amat seperti boneka dari jepang" ucap Chika melihat Marsha yang menunduk dengan tangan yang di rapatkan nya.

" Ah, k-kenalin Tante, saya Marsha " balas Marsha menyalimi Chika.

Chika pun melirik kepada ferrel sembari menaik turunkan alisnya.

Ferrel yang melihat ibunya begitu pun " apasih Bu, dia cuman temen ferrel, please yah "

Chika pun hanya tersenyum dan menyuruh Marsha duduk di sofa ruang tamu.

" Ah marsha ya, namanya indah, kenalin saya ibunya ferrel, Chika, ayo duduk marsha " ucap Chika sambil menyuruh Marsha duduk.

Mereka pun mengobrol sampai akhirnya.

" Bu, tau gak, ayah tadi liat kakak pelukan sama Marsha di halte bis hahaha " ucap tiba² Aran yang membuat Marsha malu begitupun dengan ferrel.

" Kakak, ngapain peluk² Marsha apalagi di halte bis, hadeh kamu ini, belajar dari siapa sih ?" Balas Chika menggelengkan kepalanya.

" Dari ayah bun " jawab ferrel dengan ekspresi jahil untuk menjahili ayah nya.

"Eh ?? Apaan dari ayah, bohong dia sayang" pembelaan Aran kepada dirinya karena takut di marahi Chika.

Chika pun hanya tersenyum sinis kepada Aran dan mencubit perutnya.

"Aw s-sakit sayang lepasin ya " ucap Aran setelah menerima cubitan dari Chika.

Chika pun melepaskan cubitan nya " oh, Marsha rumah kamu dimana ? Nanti kalo hujan udah berhenti biar ferrel anterin kamu pulang "

" Rumah saya di jalan Lettu Bakri no 2 Tante " balas Marsha dengan sopan, tapi ferrel merasa tidak suka karena waktu yang tenang ia harus di ganti mengantarkan marsha pulang.

Chika menoleh ke arah ferrel sambil tersenyum sinisnya, ferrel yang mengetahui itu pun hanya bisa pasrah " iya Bu, nanti ferrel anter marsha pulang" .

Singkat cerita, hujan pun telah berhenti dan seperti kata chika, ferrel mengantarkan marsha pulang menggunakan mobil milik ayah nya karena takut akan hujan lagi.

Selamat perjalanan kerumah Marsha, mereka saling diam, dan saat sudah sampai di depan rumah Marsha.

" Thanks ya rel tumpangan nya " ucap Marsha sambil mencabut seatbelt nya dan akan membuka pintu. Tapi ferrel menahan lengan Marsha.

" Sha maafin ya gara² gua, Lo jadi pulang kesorean. Btw gua minta kontak Lo boleh ?" Ucap ferrel menahan lengan Marsha.

" Oh boleh, sini hp kamu biar aku scan " balas marsha yang membuat ferrel bengong seketika.

"Apa ? Aku kamu ? Bukan lo gua ?" Batin ferrel bertanya² dalam lamunan nya.

Marsha yang melihat ferrel melamun pun menyadarkan nya.

" Rel, rel hey, kenapa ngelamun sih ?" Ucap Marsha sambil menggoyangkan tangan nya di depan ferrel.

Akhirnya ferrel pun tersadar " ah, enggak enggak, udah beres scan nya ? Thanks ya sha"

Marsha pun mengangguk dan keluar dari mobil ferrel.

Ferrel pun melaju meninggalkan halaman rumah Marsha.

Selama di perjalanan ferrel membuat bibirnya tersenyum seperti orang yang melihat uang banyak di depan nya.

" Kalo di pikir² marsha cantik juga, apa gua deketin aja ya dia?" Gumam ferrel yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri.

Ferrel pun pulang ke rumah nya dengan perasaan yang entah bahagia atau b aja...

Menurut kalian cerita ini terlalu plan atau enggak ? Di bab selanjutnya pasti ada konflik kok buat keseruan cerita ini...

SEMESTA DI SMK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang