بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم
•
•
________________"Sebesar apa pun ujiannya. Sabar dan ikhtiarlah kuncinya."
_Hati Yang Terluka_
______________•
•Di sebuah ruangan gelap dengan cahaya temaram terdapat sosok pria paru baya yang sudah terlihat tidak berdaya dan dipenuhi banyak luka pada sekujur tubuhnya. Matanya yang terlihat sudah tidak jelas melihat pun terlihat menyedihkan sekali.
Disiksa selama tiga tahun lamanya bukanlah sesuatu perkara yang mudah untuk ia lewati. Setetes air mata pun terjun dengan bebas mengaliri semua luka yang ada di wajahnya yang sudah tidak berbentuk dengan sempurna.
Ingatannya langsung berputar teringat akan putri kecilnya yang harus mendapatkan rasa sakit mendalam akibat dirinya sendiri. Bibirnya yang pucat pun bergumam tidak jelas memanggil putri bungsunya.
"Sya-Syakila ... Sya-Syakila ..." Lirihan menyedihkannya pun terdengar oleh seorang pria paru baya yang baru saja datang untuk menengok kondisi tahanan yang disiksa putrinya sendiri selama tiga tahun ini.
"Bagaimana kondisimu, wahai pembunuh anakku!" tanyanya dengan penuh penekanan dan rasa benci yang ia pendam sendiri tanpa sepengetahuan istrinya.
Merasa ada yang memanggil dengan penekanan amarah membuat orang yang disebut pun mendongak dengan matanya yang terlihat bengkak dan juga samar untuk melihat.
"S-siapa k-kamu?" tanyanya dengan terbata-bata dan juga pelan sekali.
"Tidak ingat siapa saya?" Orang yang ditanya pun hanya menggeleng pelan dengan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang banyak sekali luka.
"Saya Ayah anak yang telah engkau bunuh, Faisal!" bentaknya teramat keras sampai membuat sang empu memejamkan matanya yang sudah tidak sempurna.
"S-saya tidak membunuh siapa pun. Kalian te-telah salah paham." Faisal membela dirinya sendiri sembari dengan suaranya yang bergetar hebat.
Sembari terkekeh pria paru baya itu pun menjawab ucapan Faisal. "Tidak ada kesalahpahaman di sini! Orang yang bernama Faisal Saka adalah pembunuh anakku, Arya Asraf Az-Zukhri!" bentak pria paru baya tersebut sembari memukul tubuh ringkih Faisal yang sudah sangat terluka parah.
Faisal hanya bisa merintih dan juga melafalkan seluruh kalimat istighfar di dalam hatinya. Semua penyesalan dan rasa sakit rasanya campur aduk satu sama lain. Ia begitu menyayangi keluarganya. Baik itu istrinya Faridda, anak sulungnya Aydan dan terakhir putri satu-satunya Syakila.
Melihat air mata pria yang telah membunuh anaknya pun membuat pria paru baya itu pun semakin mengancam Faisal.
"Asal kamu tahu, Faisal. Putrimu Syakila itu sungguhlah menderita setelah tragedi pembunuhan dan pelecehan terhadap dirinya sendiri. Bahkan, suaminya sendiri pun ikut menyiksa bathin dan juga fisik anakmu sendiri!"
Mendengar itu semua keluar dari Ayah yang menuduhnya melakukan pembunuhan pun membuat Faisal langsung tergugu dengan tangisnya yang menyedihkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/358635072-288-k965688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HATI YANG TERLUKA (TERBIT)
Spiritual"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasal dari keluarga broken home. Menjadi istri dari seorang Ameer Elfathan Fatih hanya membuat Syakila...