Chapter 15 - Makin dekat

8.8K 497 16
                                    

Jangan lupa pencet bintang nya cintaa

Elisa dan Samudra sudah sampai di gedung apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elisa dan Samudra sudah sampai di gedung apartemen. Kini mereka sedang berjalan menuju unit apartemen. Sesampainya di unit apartemennya, mereka pun berpisah. Elisa memasuki unit apartemennya dan mulai menyalakan semua lampu. Namun di bagian ruang tamu lampunya mati. Elisa mengambil lampu cadangan dan menggeserkan kursi, karena gelap ia pun membuka pintu apartemennya. Elisa menaiki kursi itu, karena masih tidak sampai ia pun berjinjit. Elisa berusaha menggapai lampu itu, tidak di duga kursi itu bergoyang Elisa pun jatuh. Elisa memejamkan matanya bersiap merasakan sakit hantaman lantai, setelah beberapa detik Elisa tidak merasakan sakit malahan ia merasakan ada yang memegang pinggangnya. Elisa pun membuka mata.

"Ananta"

"Ck ceroboh."

"Hehe makasih Ananta."

Samudra pun menurunkan Elisa dari gendongannya. Terlihat sekeliling yang gelap, tanpa di suruh Samudra pun memasangkan lampu menggantinya dengan yang baru. Kini ruangan ini terang.

"Kenapa gak minta tolong ke gue? " tanya Samudra

"Takut ngerepotin lo." ucap Elisa

"Gue gak merasa direpotin."

"Gue bisa sendiri kok."

"Lo gak bisa."

"Bisa"

"Gak bisa lo itu pendek."

"Heh kok body shaming gue itu kurang tinggi aja ya bukan pendek."

"Sama aja."

"Beda"

"Sama"

"Ih Ananta nyebelin." Elisa menatap Samudra kesal.

"Lain kali kalo butuh bantuan panggil gue, gue mau jadi orang yang bisa lo andalin."

"Iya makasih Ananta udah mau jadi temen gue."

Samudra yang mendengar ucapan Elisa entah mengapa kesal. 'You always think I'm a friend, I don't want to. You're mine, Elisa ' ucap Samudra dalam hati sambil menyeringai. Beberapa detik kemudian Samudra kembali mendatarkan wajahnya.

"Gue pulang."

"Iya"

******

Saat ini Elisa dan Lova tengah berada di kantin, lebih tepatnya di meja para inti gang motor Asterioz. Elisa sudah sangat sering duduk di sini karena Samudra memaksanya. Pada awalnya Elisa cukup canggung dengan para inti gang motor Asterioz karena ia mantan Atlas, namun lama kelamaan mereka akrab juga. Elisa juga selalu mengajak Lova, Lova juga sebenarnya tidak mau karena mereka seram Lova takut tapi di sisi lain ia ingin dekat dengan crush nya, yaitu Sean.Mira dkk juga sering duduk di sini tumben sekali mereka tidak ada bahkan Atlas pun tidak ada. Kini dimeja mereka di penuhi gurauan Dewa dan Stevan sesekali Elisa nimbrung.

Change the flow of the antagonist's life(OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang