Disclaimer: Tokoh yang ada di sini hanyalah pelengkap, tidak ada hubungannya dengan mereka di real life.
Tara hari ini rasanya mau mati saja, saat ingin mengajak Hevan untuk malmingan ternyata pacarnya itu gaada di rumah, dan rumahnya sepi. Tara saat ini berkeliling pergi ke tempat yang sering Hevan kunjungi, sudah semua tempat namun nihil
Danau
Ya danau tempat yang belum Tara kunjungi, segera menancapkan pedal gas motornya menyalip pengembudi lain agar bisa sampai secepatnya di sana. Sampai di sana dan benar Hevan sedang duduk di sebuah bangku panjang yang ada di danau sambil melihat pantulan cahaya bulan
"Gimana perjodohannya?" Tanya Hevan datar tanpa menatap Tara, ia sudah tau bahwa Tara akan menyusulnya ke sini
"Sayang aku bisa jelasin" Balas Tara
Hevan menggeser tubuhnya agar Tara bisa duduk di sampingnya, kini keduanya dengan pikiran yang amat sangat berkecamuk, Tara masih terdiam dan Hevan yang masih setia menunggu Tara untuk mengucapkan kalimatnya
"Aku ga nolak perjodohan itu" 1 kalimat yang berhasil menghancurkan hati Hevan
Hevan tersenyum lirih lalu bangkit dari duduknya dan memandang orang yang akan menjadi mantannya mulai malam ini
"Kita selesai ya Jen"
Tara menatap kembali mata kesayangannya itu dengan perasaan yang tidak karuan, ia tidak bisa menolak perjodohan tersebut namun ia juga tidak ingin Hevan pergi dari sisinya
"Nggak yang, aku gamau hubungan kita selesai" Ucap Tara yang langsung berdiri dan mencengkram bahu Hevan
"Jen, ga boleh egois ya? kamu bilang ga bisa nolak perjodohan ini kan? yaudah aku aja yang mundur" Ucap Hevan dengan senyum manisnya namun mata tidak bisa berbohong, ia meneteskan air mata untuk pertama kalinya semasa ia pacaran dengan Tara
Tara menggeleng ribut saat Hevan perlahan menyingkirkan tangannya yang bertenggar di bahu pacarnya atau bisa di bilang mantan hari ini, dengan perasaan kecewa Hevan pergi dari sana dan bodohnya Tara tidak berani mengejar Hevan untuk sekedar membahas hubungan mereka
Bulan, bintang, dan danau menjadi saksi kehancuran keduanya. Dimana keduanya sama-sama mengharapkan untuk tetap bersama namun keadaan yang memaksa memisahkan mereka, terlalu rumit untuk melawan karena hanya salah satu yang menginginkan pemberontakan tersebut
Dulu bulan, bintang, dan danau juga menjadi saksi bagaimana seorang Hevan si vokalis band yang mau menerima Tara si anak osis untuk menjadi pacarnya. Dan kini malah menjadi trauma berat bagi Hevan, tidak bisa di bayangkan hidupnya kini kembali sendiri
Hevan melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, pikirannya yang kosong serta hatinya yang hancur membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Hujan mulai membasahi bumi seakan mengetahui betapa hancurnya Hevan saat ini
Tidak beda jauh dengan keadaan Tara, ia masih berdiri di tempatnya tadi dan membiarkan hujan membasahi tubuhnya, berpisah dengan Hevan adalah mimpi buruknya. Benar apa kata Hevan, ia terlalu egois.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenavan||Nahyuck
Novela Juvenil"Hidup lo mah organisasi mulu" "Ngaca sini yang, kaya ga no band no life aja" Dua sejoli yang hidupnya tiada hari tanpa tenang karna memiliki kegiatan masing-masing, yang satu osis satunya lagi ngeband