>𝚘𝚗𝚎☆

442 73 5
                                    

𝙎𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙜𝙖𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙞𝙠𝙩𝙤𝙠, 𝙥𝙞𝙣𝙩𝙚𝙧𝙚𝙨𝙩, 𝙜𝙤𝙤𝙜𝙡𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖.
𝘽𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙛𝙤 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣𝙖𝙣, 𝙖𝙩𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙝𝙖𝙡 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙞𝙩𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙨

>𝙾𝚗𝚎☆


Junior bangun dari tidurnya ketika nyamuk yang terus menerus tidak berhenti bersuara di telinganya. Apalagi berkali-kali harus menabok tangannya karena dirinya hanya menggunakan singlet.

“Ck! Bisa ya, kalian tidur nyaman.”

Huh! Daripada dikerubungi oleh kawanan nyamuk, lebih baik dirinya keluar, menghangatkan badan di pinggir api unggun. Tanpa disadari, ada yang bangun juga menatap bingung Junior yang keluar dari tendanya.

Tendanya memang hanya satu. Itu milik Martin yang memang sengaja agar mereka tidak tidur terpisah. Tapi sayang, ada bagian yang robek. Membuat hewan penghisap darah itu masuk dengan leluasa.

Salahkan dirinya saja, di saat yang lain membawa selimut, kenapa malah salah membawa kain tipis?

“Prince? Di luar, kenapa?” Itu suara Galaksi.

Junior menoleh ke Galaksi yang berjalan menghampirinya dengan muka bantal. Sialnya membuat Junior memalingkan wajahnya karena--

Ck! Iya lagi kata Magma. Dia kenapa lucu begitu si?”

Perlu di ketahui, jika ke enam anak dari kota itu, termasuk dalam jajaran cowok yang suka pada hal hal berbau lucu. Pengecualian jika tentang lucu pada manusia. Tapi, kenapa mereka malah bertemu Galaksi ini?

Galaksi duduk di sebelah Junior, lalu dengan santainya menyandarkan diri pada badan Junior. Tidak mau menampik, muka bantal Galaksi benar-benar lucu di mata Junior. Untuk itulah dirinya tidak menolak untuk disandari.

“Prince? Gimana Galaksi pergi? Terus, temen punya luar, bagi tidak tahu, kenapa?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Prince? Gimana Galaksi pergi? Terus, temen punya luar, bagi tidak tahu, kenapa?”

Jujur pernyataan Galaksi ini membuat Junior bingung. Tapi tetap paham jika Galaksi menggunakan aksen yang bagus dalam bicara. Untunglah dirinya anak sastra.

“Kenapa mau kabur?”

Galaksi mendongak dari pipinya yang disandarkan pada bahu kiri Junior. Menyipitkan matanya meneliti wajah Junior yang langsung memaling.

“Kenapa natap aku sebegitunya?”

Paksaan dari Boy, mau tidak mau harus mengunakan ‘aku-kamu’ sampai seterusnya misi mereka selesai.

Menyadari Galaksi akan mengucek matanya, Junior lantas mengambil tanga Galaksi. “Jangan dikucek, nanti merah jadi sakit matanya.”

Bukannya bawa perasaan, Galaksi malah tersenyum dengan khasnya. “Ini Prince! Bukan yang bukan Prince!”

The SubconsciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang