Renungan Kasih

14 8 0
                                    

Disini ku diam bersoal,
tanpa ada media sosial,
hati ini berasa kesal,
mengingat darimana ku berasal,

Asal yang jauh menempuh sempadan,
hutan dan lautan,
tak bisa aku melawan,
kata ayahanda yang rentan,

Jenuh ku pikir masa depan,
teringat segala peringatan,
membuang segala kenangan,
agar hidup dalam ketenangan,

Walau ku ubah diriku,
melupakan siapa aku,
kata hati tak bisa menipuku,
masih teringat memori lamaku,

Rindu yang ku endah,
kian berdatangan,
rasanya tetap indah,
walau hanya kenangan,

Ku putuskan untuk diam,
diam dalam renungan,
semai kasih di lubuk yang dalam,
agar hilang segala angan,

Angan bersama seseorang,
yang terhalang akan restu,
hati ini bertambah berang,
terasa hampa tuk bersatu,

Dari dulu memang begini,
dikucilkan setiap masa,
ingin diungkap tak berani,
tercipta setiap masa,

Ia datang tanpa undangan,
tergambar tak bisa pudar,
terukir indahnya senyuman,
terasa fana diri pun sedar,

Ku sembunyi dalam redup,
tak mungkin bisa ku lewati,
jikalau harus teruskan hidup,
sempadan jua harusku lewati.

-Siti Norazurah

Ungkapan Rindu [✓]Where stories live. Discover now