Yuta - Taman

3.3K 8 0
                                        

Malam itu, Yuta dan Nara tengah duduk-duduk santai di kursi taman kompleks perumahan mereka sambil memakan takoyaki yang mereka beli waktu penjualnya lewat beberapa menit yang lalu.

Suasana malam itu cukup bikin gerah karena beberapa hari ini panas matahari sangat terik di kota itu, sampai-sampai sudah hampir 2 minggu hujan belum pernah turun lagi.

Oleh karena itu, Yuta meminta Nara untuk cukup hanya mengenakan gaun pendek tipis warna navy blue dan tanpa dalaman.

"Tuh liat, benar kan aku, di taman ini sekarang cuma ada kita doang"

"Nanti kalo ada orang datang terus notice aku gak pake dalaman gimana dong? Nih, puting aku aja nyeplak gini", ujar Nara sambil menunjukkan putingnya yang tercetak jelas dari luar kain gaun yang dipakainya.

"Ini sudah mau jam 10 malam, palingan yang mau nongkrong di sini gak lebih dari 10 orang"

"Kok perasaan aku gak enak ya?"

"Kenapa?"

"Kamu lagi gak rencanain sesuatu kan, suamiku?"

Yuta menyengir sebelum mendekatkan diri untuk duduk dekat istrinya itu sampai badan mereka menempel.

Tiba-tiba, Yuta mengangkat bagian bawah gaun Nara ke atas sampai paha mulus Nara terlihat.

"Ih, kamu apa-apaan?"

Dengan cepat, Nara menahan tangan Yuta sambil was-was dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengecek apakah ada yang melihat perbuatan mesum suaminya itu.

Untungnya, sepertinya memang masih hanya ada mereka berdua saja di taman itu dan lokasi tempat mereka duduk saat ini juga terlindung dari pohon-pohon tinggi dengan tanpa penerangan yang cukup karena lampu taman terdekat dari kursi mereka yang sangat redup. Tempat mereka duduk sekarang cukup tersembunyi.

Seperti tau gerak-gerik Nara, Yuta menenangkan Nara dengan mengelus punggung perempuan itu.

"Gak ada orang, Nar. Kita gak bakal ketahuan"

Nara memasang ekspresi kesal.

"Kamu tuh sange di setiap tempat kah? Ini kita lagi di tempat umum, bukan di rumah"

"Justru itu serunya, sayang. Adrenalin kita bakalan terpacu dan aku janji seks kita kali ini bakalan seru"

"Yut, aku gak mau", Nara masih berusaha untuk menolak.

"Aku janji bakalan tetap waspada, sayang. Mau ya?"

Yuta langsung membawa tangan kanannya untuk masuk ke antara kedua paha Nara dan langsung membelai kewanitaan Nara dengan lembut.

"Buka lebar kakinya"

"Gak mau"

"Nar, kamu jangan bikin aku kasar sama kamu", ucap Yuta dengan nada yang serius.

Nyali Nara langsung menciut. Nara langsung membuka lebar kakinya dan membiarkan Yuta untuk semakin memainkan area sensitifnya.

"Pintar, nurut sama suaminya ya sayang"

"Ahhhh Yuta ohhh"

Yuta langsung memasukkan dua jari besarnya di dalam kewanitaannya Nara yang sudah mulai basah itu dan menggerakkannya keluar masuk dengan pelan.

"Nghhhh eumhhh ahhh"

"Enak sayang? Dimainin memeknya di tempat umum? Tapi kurang seru sih, cuma ada kita di sini, semoga bentar lagi ada orang, biar lebih degdeg-an sayang"

"Kamu gak waras, Yut"

.

.

.

[full story >1700 words: trakteer (cek link di profile)]

Preview


Yuta yang sudah gak tahan, segera mengeluarkan jari-jarinya dari memek Nara dan mengeluarkan penisnya dari dalam celananya. Yuta langsung masukkin penisnya dalam sekali hentakan ke memek Nara, sampai Nara memekik karena hentakan yang tiba-tiba itu.

Syuuuuurrrrrrr

Syuuuuurrrrrrr

Syuuuuurrrrrrr

Nara klimaks sampai terkencing-kencing karena stimulasi tiba-tiba dari Yuta sampai celana Yuta basah. Paha Nara juga gemetar gak karuan karena stimulasi yang diterimanya.

"AHHHH AHHH Yut ahhhh nanti ketahuan", Nara langsung menutup mulutnya untuk menahan desahannya, tapi tidak bisa karena gerakan pinggul Yuta benar-benar brutal. Penis itu dihentakkan Yuta dengan kasar dan dalam. Yuta sebenarnya mau lebih lama ngewenya, tapi takut dipergokin orang kompleks perumahan karena berbuat mesum di tempat umum.

Neon LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang