8.

474 29 3
                                    

"Permisi mba"ucap Shani pada salah satu pembantu

Ya kenapa yah?"tanya pembantu tersebut.

"Ah.. kita temen Gracia, klo bleh tau Gracianya diman yah?"tanya Jinan

"Oh temennya Gracia"ucap pembantu tersebut, sedangkan pembantu yg lain sibuk dengan pekerjaannya. Ya kalian tau lah ya namanya istana. Wkwk

Ohyah knpa penjaga maupun pembantu memanggil Gracia dengan sebutan nama bukannya harus menggunakan bos atau nyonya seperti yg lain, dikarenakan Gracia Lah yg tdk suka/ingin dipanggil (bos, Nyonya, atau kata formal) jika mereka menggunakan kata itu Gracia mengancam mereka akan dipecat.

Lanjut

Pembantu itu menyuruh mereka untuk duduk diruang tamu.

"Sebelum itu saya mau mengatakan jika kedua kka gracia sedang lembur dan kemungkinan besok mereka akan datang dan menemui kalian, soal Gracia dia berada di lantai empat kalian terus sja sampai kalian melihat pintu hitam dan tertera nama 'GRC' dan masuk sja tdk usah mengetok"jelas pembantu tersebut dan diangguki mereka.

"Dan satu lagi, kalian tdk usah berucap formal disini tdk memaksa untuk berucap formal"ucap pembantu tersebut.

Dkk Gracia dan dkk Shani sdh berada dilantai 4 namun belum bisa menemukan pintu yang berwarna hitam.

"Ini dimana sih besar amat"ucap Olla

"Tdi mbaknya suruh terus aja mungkin dikit lgi"ucap Cindy

"Nahh akhirnya sampai!"seru Zee

"Huh hah huh hah"mereka mengatur nafas kala capek menaiki tangga.

Christy meremas lengan Chika, mereka yg melihatnya menghembuskan nafas lelah.

"Tenang yahh semoga gk terjadi apa-apa"ucap Shani yg mulai tenang, dan diangguki mereka.

Ceklek

Mereka membuka pintu kamar tersebut hal yg pertama mereka lihat adalah... Gracia yg berada di kasurnya Kepala yg diperban selang infus, alat ventilator dan beberapa alat pembantu ditubuhnya.

Dkk Gracia dan dkk Shani masuk kedalam kamar Gracia mereka yg melihat keadaan Gracia menangis, setersiksa itu, sesakit itu, dan seberpengaruh itukah Gracia.

Mereka belum bisa memeluk Gracia mereka hanya berdiri diam di samping kasur Gracia dikarenakan ada seorang dokter yg memeriksa keadaan Gracia dan suster yg membantu dokter tersebut.

"G-gimana ke-adaan tem-an s-sya dok"Tanya Jinan dengan tubuh bergetar dan airmata yg tdk berhenti mengalir.

Dokter itu menghela nafas panjang. "Keadaannya sedikit kritis dan buruk,  tapi untuk tubuhnya baik² saja tdk ada yg tergores hanya saja bekas luka yg terbuka" jelas dokter itu, mereka mengis, Christy sdh menangis dipelukan Chika.

"Ta-tapi k-apan teman s sya sadar atau sembuh dok?"tanya Jinan.

"Kemungkinan besar pasien akan sadar besok atau 2hri kedepan, jika tdk.... Pasien akan kritis dan koma selama 1thn atau seterusnya"jelas dokter

"Baik saya permisi sya harap kalian tdk membuka atau menyentuh alat² tersebut jika  hal itu terjadi pasien tidak akan selamat"ucap dokter tersebut.

Dokter itu pergi bersama pasiennya mereka semua menangis dengan keadaan temannya yaitu Gracia, tangisan mereka memenuhi kamar Gracia.

Dkk Gracia dan dkk Shani terus menangis tpi tidak sekencang tadi, tpi perhatian mereka jatuh kepada pintu yg terbuka.

Dilihat seorang pelayan cantik memasukkan kamar dan mengganti air infus Gracia, dan menghampiri mereka.

Cinta??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang