9.

513 32 3
                                    

Pagi yg cerah namun tdk dengan hati mereka semua, Gracia blm sadar dri komanya sekarang dkk Gracia dan jga dkk Shani sdh berada di ruang makan, mereka sedang melaksanakan sarapan pagi tanpa tuan rumah.

Sedari tadi pelayan terus mondar mandir menyiapkan kebutuhan yg dibutuhkan, tdak ada satupun pelayan yg menegur hanya saja sempat menyapa saat mereka tiba di ruang makan.

Dkk Gracia dan dkk Shani menyantap sarapan dengan khidmat, mereka pikir tdak ada mkanan khas Indonesia ternyata pikiran mereka salah.

Mereka semua sdh menyelesaikan sarapan pagi, kini mereka tengah bersantai di ruang keluarga, mereka tengah berpikir bgaimna cara agar gracia mau ikut keindonesia dan tinggal bersama.

Tetapi acara berpikir itu buyar dikarenakan pelayan yg tadi berjalan santai kini berlari tergesa-gesa seperti ada yg terjadi.

"Mbak² ada apa yah"cegah Jinan kepada salah satu pelayan.

"Eh!, itu nyonya muda sdh sadar"ucap pelayan tersebut namun lengannya disenggol pelayan lainnya tanda ada kesalahan, dkk Gracia dan dkk Shani mengerutkan keningnya.

"Ah maksudnya Gracia sdh sadar dri komanya"ucap pelayan lainnya.

Mereka dengan spontan 'uhuyy' berlari menaiki tangga menuju lantai 4 untuk menemui Gracia.

Belum sempat mendorong pintu kamar, pintu tersebut sdh terbuka dan yg membuka pintu tersebut adalah dokter kemarin yg mereka temui.

"Dok! Gmna keadaan teman sya?"tanya Adel tdk sabaran.

"Pasien sdh sadar, tpi blm bisa berinteraksi, dikarenakan selama Pasian koma pasien sering mengalami kritis jdi tunggu sampai pasien merasa nyaman"ucap dokter tersebut dan pergi.

Mereka masuk kedalam kamar Gracia, yg pertama mereka lihat adalah Gracia yg sedang bersandar di headboard kasur kepala yg mengadah keatas dan Veranda yg berada disebelahnya.

Namun Gracia tdk menyadari bahwa temannya berada di sekitarnya dikarenakan posisinya dan mata terpejam yg menghalang arah matanya.

"Gre kka pergi kantor yahh"ucap Veranda lembut Gracia hnya menganggukkan kepalanya tentu saja didengar oleh teman Gracia.

"Semoga berhasil"ucap Veranda pelan kepada mereka dan pergi.

Dkk Gracia dan dkk Shani berjalan maju kearah ranjang Gracia dengan mata yg memerah, bisa mereka lihat tdak ada lgi alat pembantu yg melekat ditubuhnya hanya saja infus yg melekat ditangannya.

"G-gree..."ucap Jinan lirih

Gracia yg merasa dipanggil membuka matanya dan betapa terkejutnya ia melihat temannya dan apa-apaan ini knpa ada Shani?, pikir Gracia.

Gracia menatap tanya kepada mereka meminta penjelasan namun blm ada yg mengeluarkan suara.

Jujur sja Gracia blum bisa mengontrol emosinya, saat melihat Shani berada dihadapan dirinya.

Maka dari itu Gracia masang wajah datar dan juga dingin yg belum pernah dilihat mereka sebelumnya.

"Knp?"tanya singkat datar/dingin Gracia, justru kata itu mengandung makna dan butuh penjelasan, mereka yg mendengarnya terkejut Diman dimna Gracia yg ceria? Dimana Gracia yg heboh? dimna Gracia yg manja? Dimna Gracia yg sering tertawa dan mengeluarkan jokes?,, pertanyaan itu menumpuk di pikiran mereka.

Saat ingin menjawab pertanyaan Gracia, suara pintu mengalihkan perhatian mereka.

Ceklek

"KAK GREE!" teriak gadis cantik langsing dn sexy menghampiri Gracia dan memeluknya tdk terlalu erat.

Cinta??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang