14. Bab

82 12 0
                                    

"KA REGIE" teriak Delyn sambil menggoyangkan kepala Regie yang tak sadar kan diri

Gadis itu tersadar kala adanya suara yang begitu besar dari belakangnya. Gadis itu terjatuh begitu saja dari gendongan Regie, ia menengok dan betapa terkejutnya melihat keadaan Regie.

Kesadaran nya belum kembali sepenuh nya

"D-Delyn, maaf.. maafin gua Del.." lirih Regie menggenggam erat tangan Delyn yang terisak hebat.

Gadis menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"K-kak.." ucap Delyn terpotong karena ada suara teriakan

"Regie!" Ucap seseorang itu yang sedang berlari.

Tak lama berselang, Delyn dapat menangkap dengan jelas sosok Nala yang tengah berlari kearah mereka berdua.

"Kak, tolongin kak Regie.." mohon Delyn dengan tangis nya yang meluap.

"Jangan macam-macam dengan saya." Ucap Aran yang tiba-tiba saja muncul dari lorong.

"BANGSAT!" Umpat Nala.

"ARAN DIRGANTARA!" ucap seseorang itu yang sedang berlari

"Umpan nya berhasil, ternyata." Ucap Aran tersenyum

Delyn mengenali suara itu langsung berbalik dan menatap sosok itu.

Seseorang bertubuh tinggi dengan pakaian serba hitam, memiliki rambut panjang, dan mata ngantuknya yang biasanya disebut dengan slepy eyes.

"K-kak Lily?!" Batin nya terkejut.

Delyn menatap nya dengan mata yang berbinar.

Prok! prok! prok!

"Putri tunggal bapak Gito Rollies Sekar dan ibu khatrina indarto yang memilikki nama terkenal di English sana, karena penemuan fosil dari 50 abad yang lalu. Benar kan?" Ucap Aran.

"Mau anda apa, hah?!" Tegas Lily.

"Simpel saja, menikah dengan kamu." Jawab Aran membuat Delyn maupun Nala terkejut.

"Apa tadi? Menikah??" Tanya Lily

"Saya menikah dengan kamu dan ayah mu menjadi mertuaku. Dengan cara itu saya akan menjadi ilmuwan terkenal! HAHAHA!" Lanjut Aran dengan tawa nya.

"Cuih! Orang gila!" Lily meludahi lelaki itu.

Mata Aran memerah, tangan nya mengepal keras, urat-urat nya pun menegang.

"SIALAN!" Ucap Aran marah

"KAK LILY!" Teriak Delyn

DOR! DOR!

"...." tubuh Lily seketika menegang saat merasakan adanya pelukan tiba-tiba, dan..

Bruk!

Tubuh gadis itu ambruk dalam kondisi dirinya memeluk Lily.

Ya, gadis itulah yang memeluk erat tubuh Lily dan membalikkan posisi badan mereka berdua.

"Aran!" Teriak Lily dan Amarah Lily yang memuncak.

Dirinya menopang kepala Delyn di paha nya, Lily terus memanggil nama Gadis itu dan berusaha untuk membuat nya kembali membuka kedua matanya.

"K-kak.." ucap Delyn tertatih.

"Jangan d-dekat orang itu.. dia ja- jahat" lanjutnya.

"Rin, maafin gua.." sekarang, giliran Lily yang menangis.

Untuk pertama kalinya Delyn melihat Lily menangis di hadapannya. Dan Nala yang memperhatikan mereka dari jauh, tercengan menatap seseorang yang selama ia kenal tak pernah mengeluarkanairmata nya.

Kali ini Lily terisak hebat dengan tangan nya yang tak lepas menggenggam tangan Delyn.

"Kak, Delyn minta maaf.. d-dan, makasih banyak ya?" Lirih Delyn

"Ngomong apa sih lo?" Sela Lily.

"Jangan nangis cuma karna aku" ucap Delyn.

"Gua gak nyangka ni orang bisa nangis, ngomong apasih Lo Nal!" Batin Nala yang sedang menahan nangis

←Tidak ada Lily

Nala
Regie sama Delyn

Shasa
Mereka kenapa?

Nala
Mereka

Oline
Yaelah di gantung Mulu bangsat
Mereka kenapa? Cepat

Shasa
Mereka kenapa

Nala
Lanjut prat 2

Oline
Nal?,Lo yang serius bisa gak?

Nala
Mereka berdua di tembak Aran

Shasa
HAH!

Nala
Cepet Lo pada kesini sebelum si Aran di bunuh sama Lily

Oline
Dimana

Nala
Lorong sebelah kanan villa

Shasa
Oke oke

Kedua orang itu sedang berlari menuju tempat yang Nala katakan dengan tergesa.

"ARAN DIRGANTARA!!" teriak seorang

"Euhh" spontan kedua orang itu pun menutup telinga nya masing-masing setelah mendengar teriakan itu.

"Gila, kata lo si Aran masih hidup ga Sha?" Tanya Oline bergidik ngeri

"Gak yakin gue Lin" jawab Shasa

Tak lama, mereka pun sampai di tempat yang Nala maksud.

Mereka berdua meringis kala melihat betapa banyak nya darah di sekitar mereka. Dan mereka pun melihat Lily yang tengah memukuli Aran yang sudah tak berdaya.

"Lin, Sha. Telfon ambulance!" Titah Nala ketika mereka baru saja sampai disana.

"Sini, mau gue telfonin ga?" Ucap seseorang

"FRITZY?!" Ucap mereka bersamaan


























SAMAPI SINI DULU MAAF BARU UPLOAD AUTHOR LAGI SIBUK PERSIAPAN 17 AGUSTUS NANTI JADI MAAF KALO AUTHOR LAMA UPLOAD MAAF YA BESOK AUTHOR LANJUT LAGI JANGAN LUPA VOTE YAA TERIMAKASIH 🫸🏻🫷🏻💚

Bandung(Baraga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang