Jin berbalik dan hendak masuk kedalam rumah namun dengan cepat Phee menarik tangan Jin, ia mendorong Jin ke kayu pembatas balkon, phee mengunci Jin disana.“Sampai kapan kau mau lari dariku?"
“ Omongan lo makin ngelantur, lepasin gue bangsat.”
Jin memberontak, mendorong bahu Phee dengan kedua tangan nya, namun sama sekali tidak berguna, tenaga Phee lebih kuat darinya.
“ Apa kau benar benar merencanakan semua itu hanya untuk menghindariku?”
Jin menghela napas berat, ia merasa sudah waktu nya menghadapi Phee. Jin bersandar ke balkon, ia berdiri lebih tegak, matanya lebih berani menatap Phee
“ Kalo iya itu semua rencana gue, lo mau apa?” Phee mempersempit jarak diantara keduanya.
“Aku ingin tahu, apa kau tidak penasaran dengan hubungan kita di masa lalu?”
Jin berdecih pelan, matanya semakin nyalang menatap Phee.
“ Hubungan? Hubungan apa yang lo omongin? Gue sama lo cuma temen, lupa lo pernah bilang itu gue”
“ Teman?”
Tangan Phee mulai berani naik mengusap wajah Jin, Phee tidak melepaskan pandangan nya dari satu objek yang sangat membuat nya tidak fokus.
“ Dua orang yang hanya saling berteman tidak akan melakukan apa yang sudah kita lakukan.”
Phee kehilangan kontrolnya, telapak tangan nya ia bawa menuju tengkuk Jin, mendorong nya paksa kearah nya, membuat bibir mereka bertemu.
Phee dengan cepat menghapus jarak diantara keduanya, ia membawa tubuh Jin sepenuh nya menempel padanya, dengan semangat ia mengulum bibir Jin, atas bawah bergantian. Phee semakin menekan tengkuk Jin saat merasakan lumatan balik dari Jinkedua orang itu hanyut dalam ciuman mereka yang mulai intens, merasa Jin sudah dalam kontrol nafsu nya, Phee memberanikan diri membawa telapak tangan nya yang awal nya dipinggang kini sudah bertengger diatas bongkahan bawah Jin.
Phee meremas kedua bongkahan kenyal itu secara beraturan sambil sesekali menekan nya.Eughhhhh
Tindakan Phee berhasil membuat desahan kecil lolos dari Jin di sela sela ciuman mereka, Phee semakin gencar meremas bongkahan Jin, sampai ia berani membawa satu telapak tangan nya menuju bagian bawah perut Jin, namun saat itu juga Jin mencegah tangan Phee, ia melepaskan tautan bibir mereka, menatap phee remeh.
“ Apa kau tidak tau, teman tidak melakukan hal seperti ini Phee, bukankah kau sendiri yang menekan kan padaku kalau kita hanya berteman hum?”
Jin menyentuh wajah Phee dengan kedua telapak tangan nya, menggerakkan jari nya untuk mengusap pipi Phee.
“ Sudah bertahun tahun berlalu dan sekarang kau masih berani mempertanyakan nya?”
Phee sama sekali tidak bisa fokus pada perkataan Jin, matanya bergantian melihat mata Jin lalu turun ke bibir Jin. Phee sudah kepalang nafsu.
Jin yang melihat Phee kehilangan fokus hanya terkekeh pelan.
Jin mendekatkan wajah nya ke telinga Phee lalu dengan perlahan mengulum telinga Phee, Jin menggigit kecil dan juga menjilat sensual telinga Phee membuat Phee semakin kehilangan kewarasan nya.Phee memejamkan matanya dan mendesah pelan, satu tangan nya meremas kejantanan nya sendiri, menyalurkan nikmat yang ia rasakan. Jin menyudahi acara mengulum telinga Phee lalu berganti menyatukan dahi nya dengan Phee, ia melirik kebawah dimana tangan Phee masih sibuk meremas kejantanan nya sendiri, Jin mengeluarkan smirk nya.
“Phee”
Jin memanggil nama Phee dengan pelan, tangan nya perlahan turun dan berhenti diatas telapak tangan Phee yang sedang bermain sendiri, Phee membuka matanya menatap Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DFF ALTERNATIVE ENDING
Mystery / Thriller- DFF ALTERNATIVE UNIVERSE - DFF Alternative ending kemungkinan akan memiliki beberapa episode. Dengan setiap eps nya memiliki ending yg berbeda