Por, Jin, Tee, Top dan Fluke adalah sekelompok remaja yang memiliki latar belakang berbeda satu sama lain. Geng yang terdiri dari 5 anak laki laki pentolan SMA ini sangat dikenal seantero sekolah, bagaimana tidak, semua tipe manusia ada dalam geng ini. Yang kaya atau miskin, pintar atau bodoh, ambisius atau hidup sekedarnya. Semua ada tanpa terkecuali. Jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka edarkan saja pandangan kalian ke kanan dan kiri, tak jauh dari sana kalian akan menemukan yang lain.
~
Kegiatan kuliah yang sangat padat membuat phee yang baru saja menginjak kan kaki nya dirumah bergegas menuju kamar nya yang pasti sudah sejuk, sebelum dirinya pulang dia sudah titip pesan pada bibi untuk menyalakan AC kamarnya. Phee menaiki tangga terburu buru dan langsung melemparkan tas nya kesembarang tempat, ia menutup pintu dan langsung menjatuhkan diri ke kasur. Phee menutup matanya dan menghela nafas panjang, hari ini rasanya ia lelah sekali, tenaga dan emosi nya terkuras. Phee kembali menghela dan membuka mata nya, pandangan nya tak sengaja jatuh pada gantungan polaroid di dinding, banyak sekali foto foto random yang ia ambil dengan orang itu, orang yang mengabaikan nya selama dua tahun, tak peduli seberapa keras usahanya yang ia dapat hanyalah tatapan sinis.
"Sial" umpatnya dengan telapak tangan yang memukul pelan kasur menyalurkan rasa kesal yang mengganggunya. Phee memutuskan bangun dari tempat tidurnya dan membersihkan diri dikamar mandi. 10 menit kemudian ia keluar dan merasa lebih segar dan bersih, phee mengambil hp di tas nya dan mencharge di meja dekat tempat tidur nya. Phee memutuskan tidur siang agar badan nya lebih rileks. Namun belum lama dirinya rileks hp disebelah nya berbunyi ricuh, beberapa notif sepertinya masuk beruntun. Karena penasaran ia meraih hp nya dan melihat notif yang masuk.
"Sial apa-apaan ini?"
Pesan beruntun dari grup membuat diri nya bergegas bangun dan segera mendial nomor seseorang, namun sayang 3x panggilan nya semua tidak dijawab, phee kembali membuka grup nya dan membaca semua pesan yang ada. Phee yang geram bergegas keluar kamar nya untuk pergi ke suatu tempat.
Motor birunya berhenti di sebuah rumah dua lantai, rumah yang gelap dan dan terasa sepi, tapi phee yakin dia ada didalam.
"Jin, sampai kapan kamu ngediemin aku kayak gini ?" phee berteriak di halaman depan rumah Jin tanpa peduli akan menganggu orang sekitar.
"Jin ayok kita bicara, kita perlu bicara, aku mau bicara sama kamu jin, tolong"
"Jin"
"Jin"
"Arghhh" Phee meninju jok motor nya kesal.
"Jin"
"Jin"
Phee terus berteriak tanpa ragu, sial ia sangat ingin bicara dengan jin nya, ia tidak bisa menerima jin mengabaikan dirinya seperti ini.
Dari dalam rumah, dikamar yang gelap seseorang berdiri didekat jendela memandang keluar, memandang laki laki yang berteriak tanpa tahu malu didepan rumah nya. Tatapan nya datar dan memancarkan kesan dingin yang menusuk. Ia hanya menyinggung kan smirk samar dan berbalik meninggalkan jendela, namun langkah nya terhenti ketika seseorang mengahadang jalan nya.
"Kau tidak ingin menemuinya? meski dia berteriak seperti orang hilang akal disana?" Yang ditanya hanya terkekeh dan menolehkan kepala nya sebentar kejendela sebelum menatap lawan bicaranya.
"Tidak perlu, tidak penting" Ia menjawab sambil melanjutkan langkah nya namun kembali terhenti ketika sebuah kalimat masuk kedalam indra pendengaran nya.
"Kau masih senang bermain main dengan nya?"
"Aku hanya melakukan apa yang kau lakukan dulu" Jawab nya dingin dan menghilang dibalik pintu kamar. Laki laki yang tertinggal dikamar itu berjalan mendekati jendela, matanya mendapati Phee yang menunduk di dekat motornya, Phee terlihat lelah.
"Maafkan aku "

KAMU SEDANG MEMBACA
DFF ALTERNATIVE ENDING
Misteri / Thriller- DFF ALTERNATIVE UNIVERSE - DFF Alternative ending kemungkinan akan memiliki beberapa episode. Dengan setiap eps nya memiliki ending yg berbeda