III

1.2K 94 10
                                    

"apa kamu gila??!" Sunghoon mencoba melepaskan genggam heeseung tapi percuma saja, tenaga heeseung lebih besar dari sunghoon.

"lepaskan aku Lee crazy Heeseung!!" ucap Sunghoon, nada nya meninggi mencoba melepaskan diri dari heeseung.

"tidak, kamu milikku." heeseung mengencangkan genggaman nya pada Sunghoon membuat sunghoon tidak bisa bergerak.

"kita sudah putus!"







































Saat jam istirahat, Sunghoon duduk di kafetaria, pikiran nya campur aduk, Sunghoon hanya diam entah melihat apa dan memikirkan apa. Sunghoon hanya mengaduk makanan nya dengan sendok tanpa memakan nya

Tiba tiba jake datang. "sunghoon??" Jake menyentuh baru sunghoon untuk menyadarkan sunghoon dari lamunan nya

"Ya??" sunghoon mendongak ke menatap Jake
"Kenapa kamu tidak memakan makanan mu??" tanya Jake pada Sunghoon, jake menarik kursi di sebelah sunghoon dan duduk di sebelah nya

"aku tidak lapar" sunghoon membalas

Tidak ada angin, tidak ada hujan, Heeseung datang dan menarik pinggang sunghoon, mendekatkan sunghoon pada dirinya. Jelas membuat jake cemburu

"apa apaan?!" jake menarik tangan Sunghoon, tapi heeseung menahan pinggang sunghoon dengan erat membuat sunghoon tidak bergerak

"heeseung lepaskan aku." ucap Sunghoon mencoba melepaskan genggaman heeseung

"tidak"

"kita sudah putus heeseung!" Sunghoon menarik diri saat heeseung lemah, lalu berjalan pergi dari kafetaria.

"Kau gila heeseung!" Jake mengejar sunghoon, tapi jake tidak bisa menemukan Sunghoon































Saat pulang sekolah Jake mencoba mencari sunghoon tapi sunghoon tetap tidak ditemukan, tiba tiba jake merasakan seseorang melayangkan pukulan pada wajahnya dan membuatnya terjatuh, Jake dengan cepat melihat orang itu saat duduk di tanah.

"h-heeseung?"

satu pukulan keras mendarat tepat di pipi jake untuk kedua kalinya, Heeseung juga menginjak tangan Jake.

"ini untuk karena kamu menyentuh milikku." heeseung semakin menginjak tangan jake, jake mencoba melawan tapi tenaga heeseung lebih kuat darinya

"Sunghoon bukan barang yang bisa kamu sebut milikmu!" Heeseung marah, menarik kerah baju jake membawa wajah jake tepat di hadapan wajah nya.

"Dia milikku." ucap heeseung penuh penekanan dan di dalam nada nya bercampur kemarahan

"SADAR! kalian sudah putus dan itu karena kamu selingkuh!" teriak jake pada heeseung

"aku tidak perduli, dia tetap milikku." heeseung melayangkan satu pukulan di pipi jake. pinggir bibir jake mengeluarkan darah segar dan wajahnya penuh memar.

heeseung terus memukul jake sampai dia puas. wajah dan tubuh jake penuh dengan memar, darah mengalir di sudut bibir nya dan tangan nya yang di injak heeseung rasanya mati rasa.

"Jangan berani berani menyentuh milikku lagi atau aku akan mematahkan tanganmu." ucap heeseung sambil merapihkan jaket nya. Heeseung berjalan pergi, Heeseung masuk ke mobil nya sebelum melihat jake lagi yang masih duduk di tanah.

"ingat perkataan ku tadi jika mau tangan mu tetap utuh." Mobil heeseung berjalan pergi. jake menahan amarah dan rasa sakit nya. Jake mencoba berdiri, Jake masih bisa merasakan rasa sakit di kaki nya, tangan nya dan wajah nya yang terus mengeluarkan darah.

Heeseung berkendara untuk pulang kerumah nya, lalu menghidupkan tablet yang ada di mobil nya, melihat sunghoon disana. Beberapa hari lalu Heeseung memasang kamera di kamar Sunghoon untuk memantau sunghoon. dia tidak perduli itu terlihat seperti hal yang buruk, yang dia perdulikan hanya sunghoon milik nya.

Heeseung memperhatikan berapa cantik nya sunghoon sedang duduk di kasur dan bermain ponsel, Heeseung melihat bahwa sunghoon sedang mengetik sesuatu di ponselnya, membuat heeseung ingin tau siapa yang dia kirimi pesan, apa itu jake??

Heeseung tidak bisa terus fokus pada tablet nya karena masih berkendara, jadi Heeseung berkendara kerumah dulu.

saatnya sampai di rumah Heeseung segera menghidupkan laptop nya yang dia gunakan untuk memantau apa yang dilakukan sunghoon saat ini. Heeseung melihat sunghoon masih mengirim pesan pada seseorang.

Heeseung mengambil ponsel nya untuk meretas ponsel sunghoon tapi tidak bisa. Heeseung membanting ponselnnya di lantai.

"AGHHH SIALAN! berani berani nya dia mencoba merebut milikku." Heeseung berteriak frustasi.

sepanjang malam Heeseung hanya memikirkan Sunghoon dan cara membuat sunghoon kembali ke pelukan nya.










































Sunghoon bangun keesokan pagi nya, dia merasa lelah tapi dia harus berangkat ke kampus.

Sunghoon bangun dari tempat tidur, membersihkan kasur lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sunghoon melepas baju nya, lalu melihat sesuatu di dekat bathub, Sunghoon mengambil benda kecil itu lalu melihat bahwa itu sebuah kamera. siapa yang meletakan kamera disini? pikiran sunghoon langsung memikirkan itu heeseung.

Saat di kampus, Sunghoon berjalan ke kelas heeseung lalu menuju Heeseung yang sedang bermain ponsel.

"oh mantan kekasihku yang cantik mendatangi ku?" Heeseung berbicara dengan nada nakal lalu melihat Sunghoon, Heeseung menepuk tempat di sebelah nya. "sit next to me or on my lap?"

Sunghoon terdiam membuat Heeseung tertawa karena melihat seberapa lucu dirinya. lalu Heeseung menarik pinggang sunghoon untuk duduk di pangkuan nya. menggenggam sunghoon dengan erat.

niat sunghoon yang awalnya ingin marah teralihkan, tapi Sunghoon tidak boleh menyerah.

"lepaskan aku heeseung... aku ingin bicara" ucap Sunghoon, nada nya jelas bahwa sunghoon sedang malu.

"maka bicara lah sayang"

"kamu memasang kamera di rumah ku?" ucap Sunghoon yang tetap di pangkuan heeseung

"kamu menemukan kameraku? kamu menemukan yang dimana?" ucap heeseung dengan nada santai. ucapan "Kamu menemukan yang dimana" membuat mata sunghoon melebar

"apa itu artinya ada banyak?" perkataan sunghoon membuat Heeseung tertawa meremehkan

"hahahaha"

"jawab, apa ada banyak??"






































☆ obsessive ex


















obsessive ex [heehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang