Part 2 : Teman Seperjalanan

9 2 0
                                    

Zylant mencoba membuka pintu rumahnya. Kuncinya macet. Berulang kali dia mencoba, hingga bunyi 'klak' membuatnya tersenyum puas.

Dibukanya pintu rumah itu. Udara yang keluar tidaklah nyaman. Membuat mereka bertiga menutup mata dan mengernyitkan dahi, menahan nafas guna mencegah udara berdebu itu terhirup oleh mereka. Suasana rumah benar benar kotor tak terawat. Hanya beberapa furnitur yang tertutup kain putih. Selain itu, semuanya tertutup debu.

"Tua bangka sialan! Aku membayar 800 koin emas dan dia sama sekali tak merawat rumah ini. Ini penipuan publik! " Zylant terus mengoceh sambil menarik kain putih yang menutupi sofa. Menepuk nepuknya sampai dirasa aman untuk diduduki.

"Kalian berdua duduk saja dulu disini. Aku akan bersihkan rumah ini dulu supaya bisa ditinggali. " Ucap Zylant mempersilakan duduk. Ellie menggeleng.

"Biar aku bantu! " Ellie melepas mantelnya dan juga tasnya. Menaruhnya diatas sofa bersama Mighty kemudian lari ke belakang, mencari sebuah sapu.

Vein diam, dia lalu ikut membuka mantel dan menaruh barang barangnya di atas meja kemudian menatap Zylant.

"Aku ingin cepat selesai, jadi aku akan ikut bantu. " Ucap Vein. Zylant tersenyum sembari mengangguk. Vein ini ternyata baik juga orangnya. Meskipun tak ingin terlihat baik.

Ellie kembali dari dapur. Menatap keduanya bingung.

"Anu, sapunya dimana? " Tanya Ellie yang langsung membuat tawa Zylant pecah. Dia lupa memberi tau pada Ellie kalau sebaiknya meminjam saja peralatan bersih bersihnya.

"Kita akan pinjam alat bersih bersihnya di panti asuhan dekat sini. Toh, kalaupun ada sapu dirumah ini, sudah pasti kondisinya tak tertolong. " Jelas Zylant. Ellie mengangguk mengerti.

Zylant kemudian pamit pergi sebentar untuk meminjam alat di panti asuhan. Suster pasti asuhan menyambutnya dan langsung memberikan alat bersih bersih untuk tiga orang. Setelah mengucapkan terima kasih, Zylant kembali dan memberi mereka alat masing masing. Mereka mulai membersihkannya dari ruang depan. Saat akan beranjak membersihkan bagian kamar, tiba-tiba pintu diketuk.

"Tunggu sebentar! " Teriak Zylant. Vein dan Ellie hanya saling tatap dan lanjut membersihkan.

Pintu dibuka. Ternyata itu suster panti asuhan dan beberapa anak panti yang datang sambil membawa alat bersih bersih. Berkata ingin membantu. Zylant tersenyum menyambutnya dan membiarkan mereka masuk guna menolong. Semuanya langsung berbagi tugas. Hingga pada akhirnya, pekerjaan yang harusnya selesai malam hari, jadi selesai sebelum matahari terbenam.

"Aku sudah memasak untuk kalian. Makanannya kutaruh diatas meja. Selamat istirahat. " Pamit suster panti kemudian berbalik meninggalkan Zylant di ambang pintu.

"Terima kasih suster! Selamat istirahat! " Zylant agak berteriak agar didengar oleh suster.

Pintu di tutup. Zylant kemudian berjalan menuju dapur. Tentu ia lapar karena seharian ini belum makan sama sekali. Ia kemudian mendapati Ellie dan Vein sudah duduk terlebih dahulu, menyantap makanan yang diberikan suster tadi.

"Zylant, ini. " Ellie menyodorkan sepiring makanan, bagian Zylant. Zylant langsung duduk dan menyantap makanannya.

Waktu malam masih panjang. Mereka juga sudah selesai makan. Kini masing masing malah terbengong, bingung mau bicara apa. Tapi satupun dari mereka tidak ada yang beranjak dari kursi makan mereka. Mighty kemudian datang dan langsung mendarat didepan Ellie. Membuat Ellie gemas dan memain mainkan bulunya.

"Bayi burung hantu yang lucu ya. " Ucap Zylant. Ellie langsung tersenyum dengan raut wajah sedih. Matanya menatap lurus Mighty.

"Ini burung hantu kakakku. Dia yang menyelamatkannya dan membawanya ke rumah. " Ucap Ellie. Tangannya masih terus memainkan lembut bulu Mighty.

The Guardian of Crystal Element Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang