Manis.
Satu kata yang tergambar untuk kita beberapa waktu yang lalu. Kita? barangkali hanya aku yang meromantisasi banyak hal yang menurutmu tak seberapa. Ribuan kupu menggelitik dan berisik menganggap semuanya abadi tak tahu apa yang berikutnya terjadi. Lengkung sabit yang seringkali muncul disebabkan oleh obrolan kecil yang sebenarnya tak ada arti. Kamu menganggap itu semua sewajarnya, sedangkan rasa ini tumbuh dengan sederhana. Semestinya, aku mengenalmu dengan hati-hati, bukan malah melibatkan hati seperti ini. Tercipta tanpa paksaan, lalu dihancurkan dengan susah payah yang entah kapan sembuhnya. Sampai akhirnya rasa ini luluh lantah tanpa arah. Berusaha melangkahkan kaki sejauh-sejauhnya, karena pada akhirnya rasa yang paling besar adalah tabah dengan sisa harapan secercah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja
Teen Fiction"Kalau kita tinggal disini gimana ya, Nja?" Satu kalimat biasa yang secara tiba-tiba ditanyakan oleh Aksara membuat Senja tertawa dalam hati karena seorang Aksara berusaha mencari topik untuk dibicarakan. Siapa sangka obrolan kecil pada malam itu m...