Prolog

3 1 0
                                    

Termotivasi untuk menjadi mahasiswa aktif alias tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu membuat ketiga mahasiswa jurusan teknik informatika yang baru menginjakkan kaki di semester 1 itu kini sedang menunggu giliran untuk melakukan tes wawancara. HIMATIKA atau Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika merupakan organisasi mahasiswa yang hendak mereka ikuti. Salah satu dari mereka adalah Senjana Anindita Putri, yang terlihat agak gugup sembari melihat spreadsheet nama pendaftar yang ada.

"Nervous banget, Nja?" tanya Resi dengan sedikit kekehan karena melihat temannya dari tadi tak berhenti menatap pintu ruangan.

Senja mengangguk setuju. "Iya Res, aku masih takut kalau nanti aku kebagian Mas Anto," ujarnya.

Bertempat di salah satu Kabupaten yang berada di Jawa Timur, membuat panggilan Mbak dan Mas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Anto adalah Koordinator Komisi Disiplin semasa mereka ospek jurusan. Kedisiplinan tinggi dan raut wajah yang terkesan garang membuat beberapa mahasiswa baru masih terngiang walau ospek jurusan telah selesai beberapa minggu lalu.

Senja kembali melihat daftar nama, ia melihat nama yang ada tepat sebelum namanya. Aksara Naufal Al Ghifari. Senja mengedarkan bola matanya dan mencari pemilik nama itu. Nama Ghifari terdengar tidak asing di telinganya. Apa yang sedang duduk di depan ruangan itu? Atau yang berdiri sembari mengobrol dengan kakak tingkatnya?

"Yang mana sih yang namanya Aksara? Yang duduk itu ya?" tanya Senja kepada kedua temannya.

Resi dan Nabila menengok ke arah yang dilihat Senja. Mengamati laki-laki yang sedang duduk dan memainkan ponselnya di depan ruangan wawancara.

Nabila menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan, itu Ghifari Raka. Aksara itu yang tadi masuk, biasanya dipanggil Naufal, bentar lagi juga keluar."

"Ah namanya sama-sama ada Ghifari-nya toh. Aku masih bingung juga wajahnya mirip," ucap Senja..

Resi mengelak, "gak juga, Nja. Nanti kalau sering ketemu pasti beda banget. Aksara tuh lebih kalem gitu."

Senja mengangguk paham lalu melihat laki-laki yang tak lain adalah Aksara keluar dari ruang wawancara. Raut muka tenang dan senyuman kecil yang ia tunjukkan ke teman-temannya membuat wajah itu seketika tertanam di otak Senjana.

Jadi ini yang namanya Aksara Naufal Al-Ghifari, batinnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksara SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang