Nampak kedua bocah kembar tengah tertawa dengan cerianya di taman. Keduanya kini tengah asik bermain sepeda di halaman belakang rumah. Membuat siapapun gemas melihat keduanya.
"agaaa ayo!!" teriak sang adik pada saudarinya yang tertinggal
Sedangkan gadis yang diteriaki merenggut kesal. Pasalnya ia belum sepandai adiknya dalam bersepeda. Sepeda yang ia kendari pun masih bergoyang tak tentu arah. Membuatnya tertinggal jauh dari adiknya.
Gala tertawa terbahak bahak melihat bagaimana cara aga bersepeda. Aga yang melihat gala malah menertawakannya pun mencoba menambah laju sepeda yang ia kendarai. Namun, tiba tiba sepeda yang aga kendarai bergerak makin tak tertentu arah. Membuat gadis kecil itu panik tak dapat menghindari batu yang ada di depannya.
Brugh!!
Pada akhirnya gadis kecil itupun terjatuh karena tak mampu mengontrol kecepatan sepeda yang ia kendari. Gala yang melihat sang kakak terjatuh tanpa aba aba berlari meninggalkan sepedanya menuju ke arah aga.
"agaaaa!!!"
"hiks.. hiks.. hiks.. gala, tangan aga pelih!!" adu gadis itu menunjuk tangannya yang mulai mengeluarkan darah
Gala pun buru buru mengeluarkan plester dinosaurus yang ia bawa untuk mengobati luka kembarannya. Melihat aga yang masih belum menghentikkan tangisnya, gala pun mengecup tangan aga yang sudah ia obati dan memnggumamkan matra penghilang rasa sakit.
" cup, sudah cepat cembuh lukanya aga" gumam gala kecil yang mencoba menghibur kembarannya
...
" hahhh... hahh... mimpi apaan gue tadi" ucap gala yang bangun dengan wajah yang dipenuhi peluh keringat.
Ia mengecek handphone nya belum ada pesan balasan dari mereka. Tadinya, ia berniat menunggu kedatangan teman temannya yang hendak kemari. Namun, entah mengapa ia malah tertidur dan memimpikan sesuatu yang asing.
Sedangkan di bawah, aga nya tengah asik membuat brownies di dapur terusik mendengar pintu bel yang ditekan dengan sangat bruntal. Yang pun memilih untuk datang mengecek melihat tak ada yang berjalan kearah sana.
"GALAAA YUHUUU PAANGERAAN NANTA UDAH SAMPAI NIH!! RED KARPETNYA DONG?!!" teriak nanta dengan suara toa nya
"GAAL—"
Cklek!!
Keributan dari keempat remaja itu terhenti mendengar suara pintu terbuka. Menampilkan sosok gadis dengan paras cantik yang entah mengapa mirip dengan wajah sahabat laknat mereka. Keempatnya terbengong melihat aga yang kini ada dihadapan mereka.
"sa, kita gak salah alamat kan?" tanya nanta berbisik guna memastikan
"bener kok, ini rumahnya bunda anna" balas ikut berbisik arsa.
" ekhem, jenggalanya ada?" tanya jeff pada gadis didepannya
"ada, masuk aja" balas aga
Gala yang kebetulan hendak turun mendengar suara familiar teman temannya itupun samkin mempercepat langkahnya. Di depan nampak ia keempat temannya tengah berbincang dengan seseorang yang sejak tadi gala hindari.
Mengabaikan keberadaan aga, gala langsung menyeret mereka menuju kamarnya. Bahkan nanta sejak tadi menoleh ke arah gala lalu kearah aga untuk memastikan lagi. Takut bila sahabatnya tertukar. Ia sempat berpikir gala tengah gabut dan memakai wig untuk mengerjai mereka.
"dia siapa gal?" tanya naka mewakili rasa penasaran yang lain
" dia aga, kakak gue, atau lebih tepatnya saudara kembar yang baru gue ketahui keberadaannya" balas gala mengundang decakan tak percaya dari mereka
"firasat gue doang, atau emang lo lagi nyoba ngehindarin saudara kembar lo itu" ucap jeff tepat sasaran. Terbukti gala yang hanya diam mematung mendengar ucaapannya barusan.
"Muka mirip, tapi kayaknya kelakuan kalian beda sih" ucap Arsa
"Bener, kita ngelihat aga tuh reflek bilang Masya Allah, kalau lihat Lo astaghfirullah" sahut naka
"ck, gausah bahas dia!! Kalian tuh sahabat gue, apa dia sih!!" sungut gala
"udah udah gausah ribut, mending lo ambilin makanan buat kita sebagai tuan rumah yang baik" ucap nanta memerintah gala
Gala memutar bola matanya malas melihat gelagat teman temannya ini yaang sudah benar benar menganggap rumahnya seperti rumah mereka sendiri. Meskipun begitu, ia tetap turun untuk mengambil cemilan untuk mereka. Saat hendak menuju dapur, ia melihat aga tengah memotong brownies buatannya. Namun, tak sengaja pisau yang ia pegang menggores tangan aga. Sontak gala langsung berlari kearah aga dan menghisap jari aga yang mulai mengeluarkan darah.
" ceroboh" gumam gala
Gala dengan telaten mengobati luka gores di jari aga. Sedangkan aga diam memperhatikkan setiap gerak gerik yang dilakukannya. Tak jarang ia sedkit meringis saat gala tak sengaja menekan lukanya terlalu keras. Tiba- tiba...
" cup, udah cepat sembuh luka" ucap gala setelah mengecup jari aga yang kini sudah terbalut.
Gala kaget dengan aksinya barusan. Tak sadar ia melakukan hal serupa seperti yang ada di mimpinya pada aga. Aga sendiri tak dapat menyembunyikan raut terkejutnya dengan aksi gala tadi.
"l-lo jangan kepedean dulu, g-gue lakuin hal tadi atas dasar kemanusiaan!!" ucap gala tergagap
Buru buru ia mengambil beberapa cemilan dan pergi meninggalkan aga dengan raut wajah yang bersemu. Aga tersenyum tipis melihat gelagat salah tingkah adiknya itu.
Titt... titt...
Alarm dari ponselnya berbunyi. Pertanda ia harus melakukan rutinitas hariannya. Aga pun langsung mengeluarkan botol tablet yang ada di sakunya. Lantas meminum beberapa pil tablet tersebut.
"lucu" gumamnya teringat kelakuan gala tadi
...
Disisi lain, nanta dan arsa menatap heran pada gala yang wajahnya masih memerah setelah kembali dari dapur, entah ada kejadian apa yang mampu membuat raut wajah bocah itu menjadi merah padam.
![](https://img.wattpad.com/cover/354268116-288-k637744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZINESS
Teen FictionMenceritakan tentang kedua anak kembar yang terpisah dan dipertemukan kembali saat keduanya menginjak usia 17 tahun Jenggala Aska Narendra. Lelaki yang selama 17 tahun hidupnya menjadi anak tunggal harus dihadapkan kenyataan bahwa ia mempunyai seor...