Bab 5 🍊

46 3 0
                                    

semalaman gala memilih untuk menginap dirumah arsa sepupunya. Tanpa menyadari akibat dari ucapan yang ia katakan kemarin. Setelah menenangkan pikirannya, gala pun memutuskan untuk kembali pulang.

"sa, gue cabut sekarang ya, mommy Lo dimana? Gue mau pamit" tanya gala pada arsa yang masih rebahan di kasur

"di dapur paling nyiapin sarapan, hati-hati lo masih pagi jangan ngebut"  Mendengar balasan arsa, gala pun langsung menuju ke tempat dapur

" mom, gala pamit yah, makasih udah dibolehin nginap" ucap gala menyalimi wanita di depannya itu

"loh, nggak sekalian sarapan bareng aja" tanya zoya yang dibalas gelengan oleh gala.

"yaudah hati hati, titip salam buat ayah sama bundamu" ucap zoya mengantarkan gala samapi ke pintu gerbang

Setelah berpamitan, gala pun langung tancap gas menuju kerumahnya. Sesampainya di rumah, ia merasakan suasana yang sepi. Apakah kedua orang tuanya belum pulang pikir gala menerka nerka. Tiba tiba ia mendengar langkah kaki menuruni tangga. Ternyata bundanya. Namun, ada yang berbeda dari sang bunda.

"bunda kenapa? Bunda habis nangis?" tanya gala menyadari kedua mata anna yang sedikit membengkak.

"enggak, kamu bantuin bunda siapin sarapan yuk sekalian nunggu ayah sama aga buat turun" ucap anna yang diangguki oleh gala.

Selama sarapan pun gala merasakan atmosfer yang berbeda. Ia sedikit mencuri curi pandang pada aga yang terlihat semakin pendiam dari biasanya. Jangan lupakan wajah pucat gadis di hadapannya itu.

"aku udah selesai, aga izin keatas ya bund, badan aga masih belum enak" ucap aga yang dibalas anggukan oleh kedua orang tuanya

Gala menatap aneh pada aga yang tak mau menatapnya. Setelah sarapan selesai pun gala membantu anna untuk beres beres. Namun, anna memintanya untuk memberikan buah buahan kepada aga karena melihat anak gadisnya itu hanya memakan beberapa suap saja saat sarapan. Dengan berat hati, gala pun berjalan menuju kamar aga.

Sesampainya disana, ia tak melihat keberadaan sang pemilik kamar. Terdengar suara gemericik air di kamar mandi yang menandakan sang empu berada disana. Gala memilih untuk meletakkan buah buahan tersebut di meja belajar dan memutuskan pergi. Tapi, atensinya teralihkan melihat beberapa botol tablet obat di sebelahnya.

Dia sakit apa batin gala melihat ada banyak tablet obat yang jelas hanya didapat dari resep dokter melihat tablet kemasanya. Dengan iseng, gala mengambil sebagian obat itu untuk ia tanyakan pada naka salah satu temannya yang ahli di bidang medis.

...

" Mas, gimana nih, kondisi aga tiba tiba jadi nggak stabil" ucap anna dengan raut wajah khawatirnya

"kamu tenang aja, sekarang kita harus fokus jagain kesehatan aga disini, anak kita kuat, kamu gak perlu khawatir" ucap zayan menenangkan anna

"sebenarnya apa yang terjadi kemarin, jantung aku sampai mau berhenti lihat kondisi aga kemarin, kita udah janji sama nenek kakeknya bakal jagain dia disini, tapi lihat kondisi dia kemarin aku ngerasa gagal mas'' ucap anna tak mampu menahan isak tangis memikirkan kondisi putri sulungnya.

Tanpa keduanya sadari, gala mendengar semua percakapan itu. Sebenarnya apa yang coba mereka bertiga sembunyikan dari gala. Apa yang terjadi dengan aga kemarin dan penyakit apa yang kembarannya itu derita sampai membuat bundanya menangis seperti itu. Otak gala pusing memikirkan teka teki yang di sembunyikan keluarganya ini. Ia memutuskan untuk pergi ke basecamp sekedar menenangkan pikiran sekaligus meminta pendapat dari para sahabatnya itu.

...

"darimana lo dapat obat ini gal?" tanya naka setelah mengecek obat yang gala berikan padanya

"emang kenapa?" tanya gala entah mengapa firsasatnya tak enak

"lo gak tau ini obat apa?" tanya naka sekali lagi yang dibalas gelengan oleh gala

"ini obat jantung" ucap naka singkat

Deg!

Nafas gala tercekat mendengar ucapan singkat naka barusan. Penyakit jantung!!. Tidak mungkinkan, kedua orang tuanya mengidap penyakit serius itu. Bunda dan ayahnya jelas sehat. Ia sangat ingat dimana ia menemuka obat itu yang tak lain adalah di kamar kembarannya aga.

Jadi...

Kembarannya mengidap penyakit jantung...

Dan ia sebagai saudaranya malah tak mengetahui apapun!!

Gala mulai menghubungkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi selama ini. Alasan kenapa aga harus tinggal di london dalam waktu lama dan alasan kenapa kedua orang tuanya terlihat lebih perhatian kepada suadarinya itu dikarenakan penyakit yang aga miliki hingga saat ini.

Lantas, bagaimana ia dengan teganya mengucapkan kalimat menyakitkan itu pada aga. Dan apakah alasan dibalik kambuhnya penyakit aga adalah karena ucapan ia kemarin. Sial!! Gala merutuki segala kebodohannya. Ia memutuskan pergi dari sana menyisakkan tanda tanya besar di benak keempat remaja itu.

"gak mungkinkan tante anna atau om zayan yang punya obat ini" ucap naka yang dibalas gelengan oleh ketiganya

" gak mungkin juga si gala yang punya obat ini, kalian berdua lihat itu bocah jelas jelas sehat bugar kayak gitu" ucap nanta yang disetujui yang lainnya

" kalau bukan om zayan, tante anna bahkan si gala, jangan bilang ini punya..."

"agaa..." ucap keempatnya bersamaan

Kini mereka tahu alasan dibalik gelagat aneh yang gala lakukan. Entah apa yang terjadi diantara kedua anak kembar itu, yang pasti mereka berharap agar keadaan segera membaik.

"Gue berharap mereka berdua baik baik aja, jarang banget gue lihat gala sepanik itu" ucap Arsa

Semoga...

CRAZINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang