my wife is my real love

bab10

Italia

Orang tua becky sedang berlibur kali ini ke italia, mreka memang sering datang ke Italia tujuannya hanya untuk minum kopi dan makan roti langganan nya di Italia, pemilik roti tersebut juga sangat akrab dengan mereka karena orang tua becky dan pemilik roti tersebut adalah sahabat rawee waktu semasa sma di Thailand, persahabatan mereka sangat baik sampai mereka sudah memiliki keluarga sendiri2 tapi mereka msih sering bertemu dan bercerita bnyak hal

Cafe

Rawee memanggil waiters untuk memesan makanan karena ini waktunya sarapan

"Saya ingin memesan kopi americano hot 1 coklat panas 1 sandwich 1 Croustart 1 cromboloni 1 salad sayur 1" Rawee

"Baik nyonya silahkan tunggu sebentar, saya akan buatkan pesanan anda" Ucap waiters dengan sopan dan tersenyum manis

Rawee melihat anak kecil yang terjatuh dan menangis di dalam cafe lalu melihat waiters yang tadi melayaninya menghampiri anak kecil tersebut, terlihat waiters itu menolong anak kecil yang jatuh dengan sangat perhatian dia juga memenangkan anak itu sampai berhenti menangis, rawee melihat itu sambil tersenyum dia merasa waiters itu memiliki hati yang lembut dan tulus rawee bisa merasakan itu

Tak lama pesanan rawee datang

"Semua pesanan sudah tersaji nyonya, silahkan menikmati" Waiters

"Terimakasih, apa kau pelayanan baru di sini, aku baru melihat mu" Rawee

Belum sempat waiters itu menjawab jim pemilik cafe sekaligus sahabat rawee datang

"Rawee" Jim menghampiri rawee dan memeluk nya

"Apa kabar, kenpa kau tidak bilang akan kemari, aku pkir kau sudah melupakan ku, biasanya setiap bulan kau akan mengunjungi ku tapi ini hampir 6 blan dan kau baru kesini" Jim

"Maafkan aku, aku bnar2 sangt sibuk" Rawee

"Baiklah nyonya Armstrong tidak masalah, yng terpenting kau sudah ada disini" Jim , lalu jim melihat robin yang masih menikmati sarapannya jim pun menyapa robin

"Hay robin bagaimana kabarmu" Jim

"Hay jim, tentu saja aku baik sahabat mu merawat ku dengan sangat baik dan penuh kasih sayang " Ucap robin menggoda istrinya

"Saya permisi" Waiters

"Tunggu kau belum menjawab pertanyaan ku tadi" Rawee

"Pertanyaan apa" Ucap jim bingung

"Apa dia waiters baru di sini" Rawee

"Ya ampun dia freen keponakan ku" Ucap jim yang beralih merangkul pundak freen

"Apa, sejak kapan kau punya keponakan secantik ini" Rawee

"Dia anak kak nila dan kak sam kakakku kau ingat kan, 10 tahun lalu mereka kecelakaan pesawat dan mereka meninggal jadi aku sebagai aunty dan walinya di sini dan di Thailand freen brsama neneknya mamaku" Jim

"Oh jadi ini anak kak nila, aku tidak tau kalau kak nila punya anak secantik ini" Rawee

"Selain cantik freen ini juga sangat pintar dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di sini gratis, bahkan dia cumlaude dia mendapatkan gelar s1 hanya dlm wktu 3thun" Jim

"Sudahlah aunty berhenti mengatakan itu ke orang-orang" Ucap freen malu

"Tidak papa freen itu memang benarkan" Jim

"Maaf tuan dan nyonya saya permisi dulu" Frenn pergi meninggalkan mereka ber3 karena merasa malu jim terus-menerus memujinya

"Aishhh dia benar-benar sperti kak nila sangat rendah hati" Jim

"Oh ya lusa freen akan memamerkan karya lukisannya, robin kau suka lukisan kan kau harus melihat karya freen  aku yakin kau akan suka kalau melihat nya" Jim

" Apa freen bsa melukis" Robin

" Tentu saja, dia mengambil jurusan seni sesuai bakatnya, bahkan saat kuliah freen sudah menerima tawaran untuk membuat gedung2 yang ada di dubai" Jim

"Wah aku tidak menyangka ternyata freen sangat berbakat untuk mendisaign bangunan" Robin

"Dia sangat berbakat, seandainya dia ambisius mungkin dia sudah jadi orang kaya yang memiliki segala nya, namun dia hanya mengikuti kata hatinya, dia akan melakukan hal yang memang dia mau, jika tidak dia tidak akan melakukan nya walaupun di bayar dengan berapa pun dia sangat teguh dengan pendirian nya" Jim

"Freen memliki hati yang baik" Rawee

"Ya kau benar dan dia bodoh tapi berbakat hah entahlah..  Datang lah lusa aku tunggu kalian di galeri aku akan mengirim kan alamatnya" Jim

"Kita pasti akan datang" Rawee

Seee you next cerita selanjutnya
Jangan lupa vote
Bye bye