Bab 5

4.1K 262 30
                                    

Hallo semuanya, gimana kabar kalian semua?
Okey deh seperti biasa jangan lupa vote, coment, follow dan share!! Makasih yah guys!!

Happy Reading...

Faye segera meminta dokter untuk datang ke rumah mereka. Dia panik dan sedari tadi hanya bisa menangis sembari menatap kekasihnya itu.

Tak berapa lama gadis kecilnya itu akhirnya bangun. Matanya menatap ke sekeliling hingga bertemu tatap dengan Faye. Badannya kembali bergetar pelan dan mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Nona Yoko, anda baik-baik saja oke? Semuanya aman. Tenang yah! Tidak ada yang perlu anda khawatirkan." Ucap sang dokter berusaha menenangkan Yoko.

"Dia dok! Dia... Dia hiks." Yoko kembali menangis dengan tangan yang menunjuk ke arah Faye.

Dokter pun mengisyaratkan Faye untuk mendekat ke arahnya. Dengan perlahan Faye mendekat dan menatap Yoko dengan tatapan lembut.

"Sayang, ini aku. Maafin aku oke? Maaf udah bentak kamu." Ucap Yoko lalu dengan pelan mengelus rambut Yoko.

Untungnya Yoko tidak menolak meskipun suara tangisannya masih ada. Melihat hal itu sang dokter pun bersiap untuk pamit.

"Pastikan untuk tidak membuatnya stress, saya tidak tau apakah dia punya trauma di masa lalu atau bagaimana yang membuatnya takut seperti itu. Untungnya perasaannya tidak sepenuhnya hilang saat trauma itu datang, dia masih bisa menyisihkan sedikit kepercayaannya kepadamu jadi dia masih bisa mempercayaimu."

"Baik. Saya akan berusaha hal ini tidak akan terjadi lagi." Ucap Faye serius.

Setelah memastikan sang dokter pergi, Faye masuk kembali ke dalam kamar gadis kecilnya itu.

"Sayang" Panggil Faye lalu menuju ke kasur dan memeluk Yoko dengan erat.

"Maaf atas perkataan mommy yang keterlaluan, maaf karena bentak kamu. Maafin mommy yah sayang." Ucap Faye dan dibalas senyuman manis dari Yoko.

"Gapapa kok, mom." Sahut Yoko singkat.

Faye dan Yoko pun lalu tertidur dengan saling berpelukan. Faye lega karena ternyata Yoko memaafkannya.

~~~~~

Beberapa hari berlalu, pada awalnya semua biasa saja. Hingga perlahan Faye mulai menyadari bahwa ada beberapa hal yang berubah dari Yoko.

"Sayang, aku mau ketemuan sama temen." Ucap Faye.

"Yasudah, hati-hati dijalan yah mom." Ucap Yoko tenang.

Faye terdiam sesaat. Biasanya Yoko akan banyak bertanya kepadanya. Kemana dia pergi dan bersama siapa. Tapi kali ini tidak sama sekali.

"Gapapa?" Tanya Faye memastikan lagi.

"Gapapa kok. Have fun yah mom!" Ucap Yoko lalu berlalu mencium pipi Faye dan melangkah menuju ke ruang tv.

Faye menatap ke arah baby nya itu dan menghela nafas gusar. Faye berusaha untuk berpositif thinking mungkin saja nanti pacarnya itu akan tetap mengirimkan spam kepadanya seperti biasa.

Faye pun berangkat menggunakan motornya kali ini. Setelah memastikan semuanya beres dua segera berangkat menuju cafe tempat mereka bertemu.

Sementara itu, Yoko yang dilanda kebosanan mulai menuju ke dapur untuk setidaknya mungkin ada yang bisa dia buat.

"Aku mau bikin pie. Tapi, gaada bahan-bahannya." Gumam Yoko pelan.

Diapun beranjak dari dapur dan menuju kamarnya untuk mengganti pakaian. Dia akan membeli bahan-bahan untuk membuat pie. Setibanya di depan dia mendapati sebuah motor matic terparkir disana.

My teacher? No, she's my girlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang