1

12 0 0
                                    

"Apa kau kenal dekat dengan Jaemin sunbaenim?"

Minju membalas pertanyaan tersebut dengan seutas senyum tipis, ia seperti tidak ingin menjawab dengan gamblang pertanyaan teman barunya itu.

Sudah seminggu Minju duduk di sekolah menengah atas dan teman yang baru dikenalnya hanya Hayoon, itu pula karena mereka kebetulan menjadi teman sebangku.

Hayoon pribadi yang usil dan sangat riang, mirip sekali dengan Minju jadi mungkin begitulah alasan mereka begitu dekat sejak hari pertama.

Kini, dua gadis itu tengah menyelesaikan makan siang mereka sembari senda gurau dan sesekali asik menggoda satu sama lain, seperti saat ini Hayoon yang terus membujuk Minju untuk bercerita tentang foto pria yang selalu menempel pada belakang casing ponselnya.

"Itu Jaemin sunbaenim kan?" tanya Hayoon sekali lagi memastikan wajah pria pada foto itu yang begitu terlihat masih kurus, perawakan yang cukup jauh untuk Jaemin yang sekarang namun senyum manisnya yang membuat Hayoon mengenali sosok itu.

"Kamu baru menyadarinya, setelah seminggu?" ucap Minju sedikit tak terima bahwa temannya itu baru menanyakan tentang hal ini.

Hayoon memutar bola mata jengah namun sedetik kemudian senyum jahil hadir di wajahnya.

"Kamu pacaran dengan Jaemin?" goda Hayoon membuat Minju tertawa malu di hadapannya.

Minju memang tidak merahasiakan ini namun juga dia tidak berkoar-koar tentang kekasihnya yang begitu terkenal dipenjuru sekolah.

"Keren! Tapi kenapa kamu tidak pernah makan dengannya atau ngobrol mungkin di sekolah? Aku belum pernah melihat kalian berdua bersama."

Pernyataan menohok dari Hayoon membuat Minju menghela nafas kecil, ia sedikit bingung untuk menjawab karena pada dasarnya tidak ada masalah di antara mereka dan memang kebetulan saja, waktu seperti tak mengizinkan kebersamaan mereka.

Jaemin yang akhir-akhir ini sibuk dengan urusan osisnya sementara Minju yang sibuk dengan masa MPLS-nya lagipula ini hari pertama mereka KBM, jadi sejauh ini semuanya tampak normal.

"Sibuk," sahut Minju pada akhirnya, ia malas mengutarakan alasan panjang lebar pada Hayoon.

"Yah sudah ajak saja dia makan bersama di kantin, mumpung makanan kita belum habis?" titah Hayoon.

Minju tampak menimang perkataan Hayoon namun ketika ia membuka notif tidak tertera nama Jaemin di sana, pesan tadi pagi saja belum dibalas.

"Aku tidak mau mengganggunya, biarkan saja lagipula dia masih sibuk dengan urusan osis," sahut Minju asal padahal ia tak tahu pasti dengan Jaemin saat ini yang ia tahu beberapa hari terakhir ini Jaemin jarang membalas chat-nya.

"Yahh gak seru padahal aku mau coba deketin temennya, haha!"

Ketawa garing dari Hayoon terhenti saat atensi keduanya terpaku dengan empat orang yang baru datang ke kantin membuat desas-desus dari orang di sana.

Keempatnya tampak berhenti sesaat mengamati situasi kantin yang cukup ramai membuat salah satu dari mereka menghela nafas berat.

"Kak Jeno bisa duduk di sini, kami sudah selesai makan."

Beberapa orang yang duduk di sebelah Hayoon dan Minju berdiri serentak dan berlalu sambil membungkuk pada seniornya bermaksud memberi tempat untuk keempatnya duduk.

"Terima kasih," sahut salah satunya.

"Jaemin sunbaenim," ucap Hayoon dengan raut antusias.

Netra Jaemin terhenti bukan pada Hayoon namun Minju yang berada di sebelahnya, waktu seakan memberi pengertian pada mereka untuk saling melepas rindu lewat pandangan namun hal itu terpecah saat sosok wanita lain di sebelah Jaemin menginterupsinya.

Like We Just Met || JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang