CHAP 8 : END

163 5 0
                                    

"Berarti lo tau dong Sangkala ini siapa." Celetuk Zhenya dengan wajah marah.

Tiara mengangguk pelan, "Pacarnya Adimas kan...?"

"Ya kalo udah tau, kenapa lo masih mau aja pacaran sama si Adimas hah?! Lo tolol ya?" semprot Sangkala.

Otomatis Sangkala langsung nahan tangan Zhenya untuk gak bangun dan jambak Tiara.

"M-maaf... Tapi... Gue sayang sama Adimas..." jawab Tiara pelan.

"Sayang? Lo sayang sama cowo orang? Gila lo ya?!" seru Zhenya.

"Sst udah, Zhen. Jangan keras gitu sama Tiara." Bisik Sangkala.

"Lo juga! Pacar lo jelas-jelas di rebut! Lo malah sabar aja kayak gini?!"

Sangkala menghela nafas, "Zhen, kita kesini cuma untuk minta kejelasan Tiara, bukan untuk ngehakimin dia. Jadi please, jangan marah-marah. Kita omongin baik-baik ya..."

Zhenya natap Sangkala dengan gak sabar. Terus dia ngehela nafas keras-keras.

₩₩₩

₩₩₩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

₩₩₩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

₩₩₩


"Dan itu buat tanda maaf dari gua." Kata Sangkala pada Adimas.

Adimas terbatuk-batuk waktu pandangannya menemui sosok Tiara yang melangkah mendekati Sangkala, dan menggandeng tangan lelaki itu.

"Udah ih, kamu mah! Kalo dia mati terus kamu di tangkep polisi gimana~"

"Hahaha, gak akan mungkin, sayang..."

Dan mengejutkannya, Sangkala dengan santai mencium kening Tiara, seolah hubungan mereka lebih daripada status orang kedua dan orang pertama.

"Ah, gua lupa." Lalu Sangkala berkata lagi pada Adimas.

"Kenalin. Ini Tiara Nasyaputri. Dia pacar pertama gua dan calon tunangan gua. Jadi... Gua minta maaf karena selama ini jadiin lo sebagai selingkuhan gua, Adimas." Katanya dengan santai.

Tiara bisa menemukan tatapan terkejut Adimas dari darah ang mengaliri wajahnya. Dia sama sekali ga khawatir. Tiara nyaris gak perduli soal Adimas.

"Sorry juga ya Adimas.. Udah nipu lo selama ini. Yah, anggep aja itu karma lo karena udah main-main sama Naila." Tambah Tiara.

Sangkala tersenyum, dia ngerangkul pinggul Tiara.

"Oia, Adimaa. Abis ini lo bakal dapet hadiah dari temen-temen gua. Jadi tunggu aja, paling semenit lagi mereka dateng."

Namun tak lama dari Sangkala bicara gitu, mobil mewah hitam mengkilat datang dan terparkir di sebelah mobil mahal Sangkala.

"Upss! Udah dateng ternyata." Ralat Sangkala.

"Bro?"

"Widihhhh, udah nyolong start duluan lo."

"Wah si anjing sih! Cuma segini hajaran lo, Kal? Kurang ini mah."

"Sengaja gua sisain buat kalian."

"Bagus sih. Biar puas gua ngehajarnya."

"Hahahaha, yaudah. Gua sama Tiara balik duluan yeee. Mau bobo bersama." kata Sangkala sambil menuntun Tiara berjalan.

"Halah taiii!"

"Bikin anak terossss!"

"Pasti Sangkala kalo punya sperma udah ngumpul di got sambil rapat buat bales dendam."

"Bangsat."

"Yuk dah. Kita mulai santapannya."

"Wahh~ ni kalo mati enaknya kita buang kemana nih."

"Jangan di bunuh. Kita jadiin budak aja enak nih."

"Oke, gua ambil bagian pertama ya."

Dan Adimas yang kesadarannya sudah mulai hilang sejak Nara menendang perutnya begitu keras, langsung mendapatkan berbagai injakan dan tendangan dari teman-teman Sangkala tanpa ampun.

Terakhir kali, sebelum kesadarannya benar-benar hilang, matanya masih menangkap kepergian Sangkala dan Tiara yang nampak mesra berjalan ke mobil.

END

SELINGKUH [ SHORT STORY ] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang