PROLOG

70 27 4
                                    

Citt

BRUK

DUAR!!!

"AYAH!"

Sang gadis melihat ayah menabrak truk yang melaju dengan kencangnya. Adel berlari ke arah sang ayah yang sudah berlumuran darah. Adel, gadis yang baru saja berusia 15 tahun di hari ini.

Adel memeluk erat tubuh ayahnya sembari menangis tersedu-sedu. Orang-orang mengerumuni Adel dan Ayahnya. "Jangan tinggalin Adek Yah.." lirih gadis itu.

Seorang remaja laki-laki dengan motor sport berwarna hitam datang menghampiri kerumunan manusia itu. "Cepat segera bawa ke rumah sakit. Ambulan sudah datang,"

Beberapa warga membopong tubuh ayah Adel. Adel ikut dalam mobil ambulance tersebut. Ayahnya sudah tak sadarkan diri sejak tadi. Gadis itu mengusap wajah cinta pertamanya, sang ayah.

•••

"Jangan menangis, Ayah mu sedang di tangani oleh pihak rumah sakit," ujar remaja laki-laki itu.

Adel masih saja menangis dengan keras. Gadis itu hanya punya Ayahnya saja di dunia ini, ibunya sudah tiada dan Adel tidak memiliki saudara sama sekali.

Ceklek

Pintu ruang itu terbuka.

Adel menghapus air matanya. "Dokter, bagaimana keadaan Ayah saya?"

"Ayah anda tidak dapat di selamatkan lagi, Ayah anda telah di nyatakan meninggal," ucap sang dokter dengan tegas. "Saya turut berduka cita, saya permisi,"

Tubuhnya lemas seketika, kakinya tak mampu menopang tubuhnya. Adel pingsan.

•••

"AYAH DIMANA? AYAH ADEL DIMANA?!" Gadis itu berteriak ketakutan. Ia menoleh ke arah kanan dan kiri, mencari keberadaan sang ayah.

"Ayah kamu sudah meninggal," ucap laki-laki tadi. Ia meminum segelas kopi yang telah di buatkan oleh ART di sana.

"Tenang, minumlah segelas air," laki-laki itu menyodorkan air putih kepada Adel.

"Ayah kamu sudah di makamkan sejak 7 jam tadi. Kamu pingsan sangat lama, kami tidak bisa menunda pemakamannya," jelas laki-laki itu.

"Tugas saya sudah selesai, saya permisi dulu. Assalamualaikum," laki-laki itu beranjak, bersiap untuk pulang.

"Tunggu,"

Ia menoleh kebelakang.

"Siapa nama kamu?"

Ia menatap Adel dengan sedikit tersenyum. "Saya, Algara,"

KOTA PARA PENGHIANAT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang