9. CUEK

9 8 3
                                    

Sudah hampir dua minggu ini Alteo dan Adelina tak saling bertegur sapa. Antara hubungan Adel dan Argeo yang semakin dekat dan hubungan Adel dan Alteo yang semakin renggang seiring berjalannya waktu.

Adel tak mempedulikan lagi, apakah Alteo membencinya ataupun bagaimana. Adel hanya fokus hubungannya dengan Argeo saja, hanya Argeo. Berbeda dengan Alteo yang selalu memikirkan Adel hari demi hari, cowok itu selalu memandangi room chat-nya dengan Adel.

Meski tak bertegur sapa selama hampir dua minggu, Alteo tetap menjaga Adel dari kejauhan tanpa sepengetahuan gadis itu. Beberapa hari lalu, Adel di copet oleh dua orang saat akan pulang sekolah dan Alteo mengetahui hal itu, lelaki itu yang menolongnya namun cowok itu memakai slayer dan helm saat itu sehingga Adel tak mengenali dirinya.

Cowok itu tengah berkumpul dengan inti Eglio di warung nasi goreng mang Eko. Warung itu hanya dipenuhi oleh beberapa anggota Eglio saja.

"Mang saya mau nasgor seafood! 4 bungkus!"

Suara gadis itu mencuri perhatian Alteo untuk menatapnya. Ia seperti mengenali suaranya, dan benar saja itu adalah gadis yang berada di pikirannya beberapa hari ini.

"Oke Neng, Neng nya duduk dulu ya. Masih antri," kata mang Eko kepada Adel. Cewek itu mengangguk.

Adel sebenarnya tak ingin pergi ke warung ini, ia takut untuk melihat wajah Alteo. Namun ibu nya ingin membeli nasi goreng di warung mang Eko yang katanya best seller di sekitar komplek mereka. Gadis itu pura-pura membuka ponselnya, menghindari tatapan dari Alteo.

Perasaannya tak enak ketika tak berkomunikasi dengan Alteo dua minggu ini. Ia ragu untuk memulainya terlebih dahulu.

Adel duduk di samping kiri mang Eko yang sedang mengaduk nasi di wajan legend-nya. Dan Alteo duduk bersama inti Eglio di samping kanan mang Eko.

Di sana juga ada Argeo, namun Adel tak berani untuk menyapanya terlebih dahulu. Terlebih lagi ada Alteo di sana, hal itu membuatnya jadi semakin tak berani.

Alteo beranjak dari duduknya, cowok itu menghampiri Adel yang duduk jauh darinya. "Boleh gue duduk di sini?" Tanya Alteo.

Ini kali pertamanya mereka berbicara lagi setelah dua minggu lamanya. Adel hanya menatap Alteo tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. "Nggak boleh?" ulang cowok itu.

"B-boleh," Adel mengeluarkan suaranya dengan gugup.

Alteo duduk di sebelah Adel tanpa mengajaknya mengobrol.

"Di ajak omong dong Bos ceweknya, masa di diemin aja," kata Fatih.

"Oh Neng ini pacarnya Den Teo toh?" Tanya mang Eko sembari menyiapkan nasi goreng untuk Alteo.

"Iye Mang, cuma belum jadian aja," sahut Kevin yang sedang melahap nasi goreng telur ceplok.

"Kemaren nggak jadi di tembak Vin?" Tanya Jio.

"Di tolak paling," sahut Edwin.

Pluk

Alteo melemparkan sepatu hitamnya ke kepala Edwin.

"Siapa yang ngelempar gue anjing?!" Umpatnya sambil menatap satu persatu anggota Eglio yang berada di sana.

Jio menunjuk ke arah Alteo yang menatapnya tajam, seolah akan membunuhnya detik itu juga. "Eh si Bos,"

"Kalau makan jangan sambil ngomong," peringat Argeo yang sudah selesai menghabiskan nasi gorengnya.

"Balikin sepatu gue," ucap Alteo.

Kenzo berancang-ancang akan melemparnya pada Alteo.

Plak

"Awsss," rintih Adel.

KOTA PARA PENGHIANAT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang