Heartbeat or Heartbroken.

621 121 4
                                    

Hari ini hari dimana mereka semua akan pergi keluar untuk jalan bersama sebagai keluarga, berdandan dan memakai baju biasa layaknya warga lokal kota.

"Papi...bapak bapak banget" Ujar Selia.

"Pft, jujur iya banget" Timpal Echi dan Aenon yang daritadi tertawa melihat baju yang dikenakan Rion.

"Kalian mau aku ngga ikut dan membatalkan semua ini atau diam?" Tanya Rion.

"SIAP DIAM, KAK GEM" Jawab Echi dan Selia.

Disisi lain, Mia, Elya dan Key sedang mendandani [name].

"Rambut cepol dua gini kamu terlihat sangat menggemaskan, [name]!" Ujar Mia.

"Jadi mirip jadi seperti mia" Kekeh [name].

"Kembaran!" Sahut Mia.

Key dan Elya hanya tersenyum melihat keakraban Mia dan [name].

Setelah bersiap siap, mereka semua keluar menunggu [name] dan para anggota TNF ladies.

--
Rion POV.

Sore itu, aku menunggu yang lain untuk segera turun dan pergi ke carnaval karena..kapan lagi kita akan jalan jalan bersama, pikirku.

"Wih, rambutnya kembaran sama Mia?"

Pertanyaan Krow membuat kami termasuk aku..untuk menengok kebelakang.

Cantik.

Cantik sekali.

Hari itu dunia ku yang tampak abu abu, tiba tiba berwarna hanya karena senyumnya, suaranya, kehadirannya.

Aku kira selama ini aku akan memimpin kelompok mafia ini tanpa henti dam masuk kedalam ke dunia yang abu abu namun waktu seakan berhenti saat aku melihat wajah [name], suara lembutnya dan tertawa kecilnya.

Lucu sekali..

"Rion?"

Tanpa aku sadar, aku berdiri memandangnya seperti orang bodoh.

"Eh, iya" Ujarku sambil berbalik untuk membukakan pintu mobil untuknya, badanku bergerak sendiri untuk memperlakukannya seperti tuan putri.

"After you" Aku bilang dengan lembut.

Dia hanya tersenyum sebelum masuk kedalam mobil, ketawa dan cengengesan anggota ku terdengar jauh.

Aku sangat fokus untuk mu, nona [name], aku menyukaimu.

--
[Name] POV.

Hari ini aku akan jalan ke carnaval bersama keluarga baruku, TNF.

Mereka hangat dan sangat ramai, sangat menyayangi satu sama lain.

Namun..

Aku menengok ke arah pria disebelahku yang sedang mengendarai mobilnya.

"Rion, makasih ya" Ujarku.

"For what?" Tanyanya dengan nada dingin seperti biasa.

"For everything" Ku jawab dengan senyuman tulus karena dia lah yang menyelamatkan aku.

"It's nothing, i just want to see that cute smile of yours" Ujarnya sambil terkekeh.

Jantungku berdetak kencang saat dia mengatakan itu, dia memuji senyumku yang jarang ku perlihatkan ke orang karena aku merasa senyumku ini aneh namun dia menyukainya.

Sesampainya di carnaval, Mia, Echi dan Selia langsung berlari lari di ikuti oleh Jaki, Krow dan Garin dibelakanganya.

"Maaf ya, mereka emang serusuh itu" Kekeh Key dan aku membalasnya dengan anggukan.

Aku berbalik untuk menatap lautan biru, tawa dan canda anggota TNF terdengar dibelakangku.

Ini terasa hangat..

Angin kencang dari laut meniup kearah rambutku dengan pelan dan lembut seakan menyembuhkan ku dari kehaancuran kemarin kemarin.

"Suka laut?" Tanya Rion yang berdiri disebelahku.

"Suka" Jawabku.

"Tenang ya? Tapi...kadang ombaknya sangat tinggi dan berbahaya" Kekeh Rion.

"Iya.." Anggukku.

"Untungnya, orang orang yang suka laut tidak akan takut akan hal itu, benar begitu kan?" Tanyanya sambil menundukkan tubuhnya.

Dia begitu dekat, aku bisa mencium parfum yang dia gunakan, bau maskulin kuat masuk kedalam hidungku seakan menghipnotis.

Karena kaget aku sambil terjatuh kebelakang namun tangan besar menangkap pinggangku, kini kedua tanganku berada di dadanya dan kita benar benar dekat.

"Awas jatuh" Bisiknya.

"Maaf..kaget.." Ujarku.

"Jatuh ketanah jangan, jatuh kehati boleh" Bisiknya sambil terkekeh.

Benar benar kurang ajar! Jantungku hampir meledak karena kata kata manismu.

"Gombal!" Kekeh ku sambil memukul dadanya.

"Siapa yang gombal" Kekeh Rion.

--
Dari kejauhan, Caine menatap mereka.

Hatinya terasa seperti tersayat, karena dia juga menyimpan rasa kepada [name] dan dia tidak berani mengatakan itu.

"Lucu ya" Kekeh Gin disebelahnya.

"Hm?" Caine menengok kearahnya.

"Sejak dulu aku tidak pernah liat Rion sebahagia itu, tertawa lepas seakan tidak punya beban" Ujar Gin.

"Tapi [name], datang seperti sihir membuat si es batu meleleh" Kekeh Gin.

"Lebih ke ombak yang menerjang kuatnya karang..[name] bisa membuat Rion tertawa seperti itu" Kekeh Caine.

"Hmm..kata kata yang bagus" Ujar Gin.

Keduanya terdiam sambil menatap Rion yang bercanda dengan [name], kemudian Gin menghela napasnya.

"Kamu suka sama [name], kan?" Tanya Gin.

Caine terkejut sedikit sebelum dia menengok kearah Gin.

"...tidak"

"sama sekali tidak" Jawab Caine.

"Sangat." Caine sangat menyukai [name] dia ingin melindunginya, sama seperti yang Rion ingin lakukan.

"Aku kira kamu suka" Ujar Gin sambil tertawa.

"Selama ini, Rion memikul beban keluarga...kalau dia sebahagia itu dengan [name], berarti [name] adalah miliknya" Perkataan Caine membuat Gin menatapnya dengan kebingungan namun juga kekaguman.

"Bohong caine, aku tau dimatamu ada [name] juga.." Batin Gin.

"Benar, Caine" Angguk Gin.

"Kamu.. lagi deketin siapa?" Tanya Caine sambil menyenggol Gin.

Mata Gin yang tadinya mengarah kepada [name] dan Rion langsung beralih ke gadis berambut ungu itu, Echi.

Echi yang sedang tertawa bersama Krow.

"Ngga ada" Jawab Gin sambil terkekeh dan menunduk.

"Nice try" Ujar Caine.

Caught By Him. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang