⚠️DON'T BE SILENT READER⚠️
Multi media : lagu janji putih dari Doddie Latuharhary♡!
Happy reading.
05. TAMAN KOTA (2)
"Jadi, jangan ragu untuk tersenyum meskipun harinya sedang tidak bersahabat. Tunjukin aja ke dunia, lo itu hebat, lo gak lemah. Nggak ada hal yang bisa bikin senyum lo lenyap."
-Alam Rakhayasa
__🦋__
"BOTAK!" Seru Alam entah kepada siapa. Pasalnya tidak terlihat seorangpun yang kepalanya botak di sini. Entah mata Semesta atau mata Alam yang bermasalah. Tapi sepertinya mata Alam. Semesta sudah celingak-celinguk namun, semua orang di sekitar mereka memiliki rambut.
"Ayo, Mes!"
Alam melajukan sepedanya yang tadi sempat berhenti di dekat lampu taman. Begitupun sepeda Semesta ikut melaju, mengekor sepeda Alam dari belakang. Mata Semesta menangkap seorang anak laki-laki melambai ke arah Alam sambil tersenyum lebar. Di tangan kanan anak itu terdapat gitar berukuran kecil. Tapi dia tidak botak.
"Dapat berapa lo hari ini tak?"
Benar saja, anak laki-laki itu yang dipanggil Alam dengan sebutan 'botak' tadi. Setelah Alam turun dari sepeda, mereka segera melakukan tos ala lelaki.
"Bobby baru keluar, bang. Masih dapat 15 ribu," jawab anak yang ternyata bernama Bobby itu. "Halo kakak cantik!" Sapanya pada Semesta yang juga turun dari sepeda.
Meskipun mata Semesta mengidap gangguan miopi, dan sekarang sedang tidak mengenakan kacamata, tapi Semesta masih bisa melihat dengan jelas rambut Bobby.
"Hai, Bobby?" Semesta sedikit ragu menyebut nama Bobby.
"Iya kakak cantik, namaku Bobby. Nama panggungnya botak, Bobby tamvan dan keren hehehe."
Oalah botak!
"Nama kakak cantik siapa?" Tanya Bobby.
"Panggil Semesta aja," jawab Semesta diiringi senyuman manis.
"Woah! Bang Alam, dan kak Semesta. Alam semesta hahaha."
Alam dan Semesta ikut tertawa mendengar lelucon Bobby. Mereka berdua juga baru menyadari bahwa nama mereka merupakan kalimat yang bisa dihubungkan.
"Lo nyanyi buat kita dong tak, gua tambahin 20 ribu," ujar Alam, sembari menarik pergelangan tangan Semesta agar duduk bersamanya di atas rerumputan hijau.
"Oke siap bos!" Balas Bobby bersemangat 45, kemudian mulai memposisikan gitar mininya. "Lagu ini botak persembahkan untuk abang Alam dan kakak Semesta. Selamat mendengarkan, semoga suka," ucapnya sebagai kata-kata pembuka, disertai dengan senyuman manis sehingga memperlihatkan sebelah lesung pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alam dan Semesta
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tentang Alam, Semesta, dan rasa yang sulit untuk dipahami." °°° Pada titik koordinat 6° LS dan 106° BT, ada bagian sederhana yang teramat istimewa di sana. Bagian yang membawa kita pada sesi bertemu, berkenalan, lalu berpis...