20.bersama mu

0 0 0
                                    

Part 20
|
|
|
|
|
Happy reading!

Pada suatu hari di sebuah sekolah yang bernama merdeka bangsa

******
"cit kamu mau gak anterin aku,ke bengkel sebentar kok"ujar ryan

"boleh, tapi habis ini anterin gue ke toko buku"ucap citria

"iya, tenang aja "ujar ryan lalu dia pun tersenyum

"yudah ayo ke bengkel dulu"ajaknya sambil bergegas ke arah menuju parkiran sekolah

Merek ber2 langsung bergegas ke bengkel

Telingaku mendengar suara deru mesin di bengkel

Ryan menghampiri mamang² bengkel di yang sedang bekerja itu

"mang, motor gue ada yang rusak "
Ucap ryan

"yaudah taro dulu disana, mamang teh masih banyak kerjaan kamu bantuin atuh"ujar mang beno

"aih mang, sebelum mamang nyuruh juga aku teh emang baisa
Bantuin mamang di bengkel"ucap ryan

"hehehe, mamang teh bercanda doang"ujar mang beno

"cie, udah punya cewe lu yan"
Tanya mang beno

"belum mang, oiya mang kenalin ini teman ryan"ujar ryan dan menunjuk kearah citria

"halo mang, salam kenal saya citria teman sekolah ryan"ucap citria

"oiya, hehhe neng nya meni geulis pisan euy"ujar mang beno

"hahaha, mamang bisa aja sih"ucap citria

"yaudah atuh, nengnya duduk dulu disana mamang tinggal dulu yak"ujar mang beno sambil menunjuk ke arah kursi

"iya mang"ucap citria

Setelah 1 jam berlalu mereka
Dibengkel, motor ryan pun berhasil di perbaiki
Merek bergegas menuju toko buku
Yang lokasinya hanya 5 menit dari arah bengkel

Didepan sebuah toko buku
Yang sangat amat sederhana namun minimalis dan hanya 2 lantai

"cit, lo mau cari buku apa?"tanya ryan

"gtw, liat liat aja dulu "jawab citria

"hm, yaudah yuk"ujar ryan

Mereka ber 2 memasuki toko buku tersebut.

"yan ayo kesana"ucap citria sambil

"iya iya cit"ucapnya

Mereka ber2 udah selesai beli buku

"cit, lu habis ini rencananya mau langsung pulang ato gimana"tanya
Ryan

"langsung pulang aja yan"jawab citria

"yaudah ayok"ucap ryan

"iyyah"ujar citria

******
Keesokan harinya

Baik, berikut dialog yang lebih natural dan mengalir tentang suasana "jam kosong" di sekolah antara Citra, Zalia, Kayla, dan Aldara:

---

Suasana kelas kosong. Beberapa murid asyik dengan aktivitas masing-masing. Di sudut kelas, Citra, Zalia, Kayla, dan Aldara duduk mengelilingi meja. Zalia yang paling ribut, sedang duduk di kursi  depan teman-temannya sambil bercerita dengan semangat.

Zalia: "Eh, kalian nggak akan percaya! Tadi aku ngeliat Pak Damar di kantin... dia pesan tiga gorengan, tapi kayaknya nggak puas. Habis itu dia balik lagi, pesen lima lagi!"

Aldara tertawa: "Hahaha! Serius?! Guruku yang killer ternyata doyan gorengan! Mungkin biar dia lebih sabar hadapin kita semua."

Kayla tersenyum kecil, mengangkat alis: "Atau mungkin dia butuh energi ekstra buat marahin murid yang nilainya jeblok. Salah satunya kamu, Za."

Zalia mengangkat tangan, pura-pura tidak bersalah: "Hei, hei, nilai jelek bukan karena aku, tapi karena soalnya yang nggak masuk akal! Lagian, siapa sih yang butuh tahu perbedaan seluruh jenis daun?"

Citra yang dari tadi hanya tersenyum, akhirnya ikut bicara: "Ya tapi kamu kan sempat nyontek pas ulangan kemarin, Za."

zalia membela diri, tertawa: "Nyontek itu kan cuma... menegaskan jawaban yang udah hampir benar!"

Aldara: "Iya, iya. Apa pun alasanmu. Tapi tetap aja, Pak Damar pasti tau kalau kamu nyontek. Lain kali mending pesen gorengan aja deh biar nggak stres."

Kayla tertawa kecil: "Betul. Siapa tahu gorengan bisa bikin kamu pinter sekejap."

Zalia melirik Citra yang terlihat agak pendiam: "Eh, Ci. Kamu dari tadi diem aja. Ada apa? Kepikiran apa?"

Citra menghela napas, tersenyum tipis: "Nggak ada apa-apa sih... cuma lagi mikir aja. Kadang aku suka kepikiran masa depan. Kalian udah tau mau kuliah di mana nanti?"

Aldara melipat tangan di dada: "Kuliah? Aduh, masih lama! Aku aja belum tau mau masuk jurusan apa. Yang penting sekarang hidup dulu, nanti dipikirin lagi."

Zalia: "Iya bener tuh. Kita nikmatin dulu yang ada sekarang. Kalau dipikirin terus-terusan malah bikin pusing, Ci. Toh nanti semuanya juga bakal ada jalan keluarnya."

Kaylasambil memainkan pulpen di tangannya: "Aku setuju, tapi nggak ada salahnya juga mikirin masa depan dari sekarang. Tapi jangan sampai bikin kamu stres ya, Ci. Kita kan bisa jalanin bareng-bareng."

Citra tersenyum lebih lebar: "Iya, kalian bener. Mungkin aku terlalu mikirin hal-hal yang belum perlu dipikirin sekarang."

Zalia melompat ke meja, duduk di tepi dengan antusias: "Nah, itu dia! Jadi gimana kalau akhir pekan ini kita jalan-jalan? Bebas dari semua pikiran soal sekolah atau kuliah. Gimana? Kayla, Aldara, ikut?"

Aldara mengangguk mantap: "Aku sih oke. Kayak biasa, aku paling suka ngabisin waktu di luar. Kita mau ke mana?"

Kayla(tersenyum lembut): "Boleh. Tapi jangan ke tempat yang terlalu ramai ya, aku nggak suka keramaian."

Citra (tertawa): "Jangan khawatir, Kayla. Kita cari tempat yang tenang tapi tetap seru."

Zalia (berdiri, bersemangat): "Akhir pekan ini bakal seru banget! Kita semua kumpul, nikmatin waktu bebas. Udah, nggak usah mikir yang berat-berat, Ci. Oke?"

Citra (tersenyum hangat, merasa lebih ringan): "Oke. Terima kasih ya, kalian semua."

---

Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Like My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang