Bab Tak Berjudul 151 - 10

31 4 1
                                    


Bab 151 Dua Puluh Juta Poin Pribadi, Lamaran Horikita Manabu

Hari pertama kelas sudah selesai.

Kelas kedua Nobubu menyeret tubuhnya yang lelah kembali ke asrama, memperlakukan Hikigaya di tempat tidur seperti udara.

Bahkan jika Hikigaya bermaksud menyeret kelompok ini ke bawah.

Mereka hanya perlu berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti ujian dan berusaha meningkatkan nilai rata-rata kelompok besar.

Saat ini.

Ada ketukan di pintu.

Setelah mendapat izin dari Deba dan yang lainnya, sosok Manabu Horikita muncul di hadapan semua orang.

"Horikita-senpai, ada apa?"

"Tidak ada apa-apa."

Mata dingin Horikita Manabu tertuju pada Hikigaya.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya."

"Hikigaya?"

Orang-orang di sekelilingnya tidak dapat menahan diri untuk tidak melihat ke arah ini.

Ini adalah kelompok kelas satu, tetapi juga terkait dengan skor rata-rata kelompok kelas dua dan tiga.

Horikita Manabu mungkin tidak banyak bicara di luar.

Namun ada yang lamban dalam kelompok besar, jadi tidak mungkin untuk tidak peduli.

"Dia."

Chang Xiner mencibir, sedikit tidak berdaya.

"Senior Horikita, kami sudah berkali-kali memberitahunya. Orang ini benar-benar tidak masuk akal. Dia tidak punya semangat tim dan tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Lebih baik biarkan saja orang ini."

"Tidak masalah."

Horikita Manabu berkata dengan tenang dan acuh tak acuh: "Hikigaya, kalau bisa, ikutlah denganku."

Segera setelah pernyataan ini keluar.

Orang-orang di Kelas A tiba-tiba merasa sedikit senang dengan kemalangan mereka.

Berdasarkan adanya sistem senioritas dan urutan prestasi.

Generasi muda pada umumnya memiliki rasa takut yang alamiah terhadap orang yang lebih tua, dan orang yang lebih tua secara alamiah menempati kedudukan yang lebih besar.

Mereka tidak mendengarkan apa yang mereka katakan, dan sekarang Horikita Manabu terprovokasi.

Kau tahu, aku takut.

"Oh."

Hikigaya menanggapi dengan acuh tak acuh, menuruni tangga dan mengikuti Horikita Manabu keluar kelas.

Pertarungan kelas satu tidak ada hubungannya dengan kelas senior.

Meskipun beberapa siswa senior yang tidak tahan dengan kelas senior dapat menyeret Kelas A, itu pasti cara yang paling efektif baginya.

Keduanya sampai di belakang gedung sekolah, di mana ada sebuah pohon kecil yang sepi.

Hikigaya siap untuk diberi kuliah.

Practical Teaching: Hikigaya's Ability-First Classroom!Where stories live. Discover now