raga yang berduka

20 6 2
                                    

15 Mei 2021

tw/ self harm, suicide

Suara tangis pada malam sepi kala itu terus bergema dalam ruangan yang minim akan penerangan. Di sebalik lemari tua yang hampir keropos, ia meringkih sembari memeluk lututnya tatkala mulutnya tak letih menyuarakan rasa takut dengan dua belah bibir yang bergemetar hebat.

Obsidian bening itu mendongak pada langit malam yang sayangnya sedang tak berhunikan benda langit apapun. Semua menggelap termasuk pikirannya yang tak lagi jernih. Bayangan akan kejadian itu kini menjadi memori paling mengerikan hingga rasa bersalah berkali-kali menghantui.

Merasa tak berguna setelah apa yang terjadi, bahkan secuil harapan untuk bertahan rasanya tak pantas ia dapatkan. Mata sembab yang sebelumnya basah oleh tangisnya kini mengering seiring rauh wajah yang tak terbaca.

Goresan demi goresan pada tubuhnya seakan belum cukup untuk memuaskan hasratnya, hingga pada akhirnya sebuah ide yang entah datang dari mana ingin sekali ia realisasikan. Senyum pada sudut bibir pucat itu menatap pada sebuah tali usang pada sudut ruang. Beranjak pada hingar-bingar kehidupan yang menuntutnya pulang sebagai tebusan.

"Gue bakal ikut lo pergi."

Seuntai kata sebelum semua berakhir. Hingga saat tali bekerja sebagaimana mestinya, membuat si anak manusia menghembuskan napas terakhir kali. Semuanya mendadak berhenti pada waktu yang membawanya pergi dan tak lagi kembali. Seakan ikut berdukacita pada raga yang bergantung tak berdaya, awan kelabu itu mulai menurunkan air langit paling derasnya, mengguyur setiap celah seolah larut pada luka mendalam.

don't forget for vote and comment, my pal!💫

LOST OR DIE? (Stray Kids ft. NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang