Dalam kegelapan malam, pria itu berjalan dengan santai menuju suatu tempat gelap, tegang, dan penuh kewaspadaan, dengan cahaya redup. Dari sana terdengar suara langkah kaki yang berat, dan percakapan yang dibicarakan dengan nada rendah serta penuh ancaman.
Pria itu pun dihentikan oleh dua orang pria bertubuh besar yang bertugas menjaga pintu masuk.
"Siapa anda?" tanya salah satu dari mereka.
"Evan Lancaster," ucap pria itu.
"Dia lah yang diundang oleh Tuan Luca," bisik salah satunya lagi.
"Silahkan ikut denganku, Tuan Luca sudah menunggu anda." Salah satu dari mereka pun mengantarkan Evan ke sebuah ruangan yang dimana sudah ada Luca yang menunggu.
Pintu pun terbuka secara otomatis dan Evan melangkahkan kakinya ke dalam ruangan tersebut. Penjaga yang mengantarkannya tadi pun sudah kembali.
"Evan Lancaster, temanku. Sudah lama bukan kita tidak bertemu?" ucap seseorang yang baru saja berdiri dari kursinya.
"Kau benar sekali Luca Draven, sudah hampir lima tahun kita tidak bertemu. Terakhir kali, bukankah saat kita membunuh kakak ibumu?"
"Ya, kau benar Evan."
"Ngomong-ngomong, apa tujuanmu mengundangku Draven?"
"Duduklah, aku hanya ingin berbicara santai," jawab Draven.
"Bagaimana darah yang kalian terima setiap pekan? Apakah cukup? Atau masih kurang?" tanyanya.
"Sudah lebih dari cukup, kau pikir kami vampir yang kehausan. Terima kasih karena telah membantu kami selama berada di kota ini," sahut Evan.
"Tenang saja, bukankah sesama teman harus saling membantu. Begitu pula aku yang membutuhkan bantuan kalian nanti?" ucap Draven.
"Apa yang kau butuhkan?
"Sebelumnya aku ingin menyampaikan kabar gembira terlebih dahulu. Aku akan menikah bulan depan dan aku ingin kau dan teman-temanmu menyumbangkan sebuah lagu yang indah demi membuat istriku bahagia. Kalian pintar bermain musik bukan?"
"Katakan saja niatmu Draven, aku tahu kau bukan sosok yang romantis," ungkap Evan.
"Kau benar-benar mengenal ku ternyata. Aku ingin kalian menghipnotis seluruh tamu undangan dan aku akan membunuh kakak ayahku di sana. Lalu skenario palsu akan tercipta dengan sendirinya" ucap Draven panjang lebar.
"Draven, keluargamu benar-benar berantakan. Dahulu kakak ibumu yang kau bunuh, dan sekarang kau ingin membunuh kakak ayahmu. Apa kau perlu sekejam dengan keluargamu sendiri?" tanya Evan penasaran.
"Aku tidak akan membalas mereka jika mereka tidak memulainya terlebih dahulu. Dia berserta keluarganya benar-benar bermuka dua dan berhasil menipu ayahku hingga jatuh sakit. Lalu sekarang mereka sedang menikmati harta milik ayahku dengan tenang," ungkap Draven.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARMONIA [On Going]
Vampire🅷🅰🆁🅼🅾🅽🅸🅰 "𝔐𝔲𝔰𝔦𝔨 𝔞𝔡𝔞𝔩𝔞𝔥 𝔟𝔞𝔥𝔞𝔰𝔞 𝔧𝔦𝔴𝔞, 𝔡𝔞𝔫 𝔡𝔦 𝔡𝔞𝔩𝔞𝔪 𝔥𝔞𝔯𝔪𝔬𝔫𝔦𝔫𝔶𝔞, 𝔨𝔦𝔱𝔞 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔪𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔨𝔢𝔟𝔢𝔯𝔞𝔫𝔦𝔞𝔫, 𝔭𝔢𝔯𝔰𝔞𝔥𝔞𝔟𝔞𝔱𝔞𝔫, 𝔡𝔞𝔫 𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞 𝔶𝔞𝔫𝔤 𝔞𝔟𝔞𝔡𝔦." Di kota Rivervale, Ser...