Part 10

465 30 9
                                    

Malam setelah Ohm dan Leng berciuman, tidak ada klarifikasi diantaranya keduanya, mereka berdua bersikap seakan tidak terjadi apapun, itu membuat Leng sungguh frustasi, akhirnya ia memutuskan untuk meminta cuti selama 3 hari, lagipula Leng juga belum pernah mengajukan cuti selama ia bekerja.

"Mommy kau akan kembali kan? Kau tidak akan meninggalkan New kan Mom?" Rengek New Year, ia tidak ingin Lengso meninggalkannya.

"New anak baik dengarkan aku, aku pasti akan kembali tenang saja, kau boleh menelpon kapan saja kau mau" Leng membungkukan badannya agar sejajar dengan New Year.

"New akan sangat merindukan Mommy" Lengso memeluk New Year, sebenarnya Leng juga sedih meninggalkan New Year.

~~~

Sebelum Leng pulang, ia mampir ke kantor Ohm untuk mengantarkan beberapa berkas, ia bertemu dengan Nani disana.

"Nani, aku akan cuti selama 3 hari, aku akan pulang sekarang" Leng menghampiri Nani.

"Lalu mengapa kau memberi tahu aku?" Jawab Nani

"Dew ada dibawah, dia menjemputku hari ini, kau tidak ingin membuat sebuah siasat?" Tawar Leng

"Benarkah? Aku akan menemuinya sekarang!" Nani bergegas ingin menghampiri Dew namun ditahan oleh Leng.

"Tunggu, tunggu.. ingat rencana kita, kau ingin membuat Dew merasa kehilanganmu kan? Jangan gegabah ikuti rencanaku, aku orang yang paling mengerti Dew" jelas Leng.

"Apa yang harus aku lakukan?" Leng mengajak Nani menemui Dew.

"Dew" Leng menghampiri Dew yang sedari tadi sudah menunggunya. Namun Dew kaget karena ada Nani berdiri disamping Leng.

"Nani, aku pulang dulu ya, Dew sudah menjemput ku" pamit Leng pada Nani

"Hati-hati Leng, semoga cutimu lancar, aku akan melanjutkan pekerjaanku" setelah mengantarkan Leng Nani pergi begitu saja, ia tidak menoleh kearah Dew sedikitpun, Nani seolah-olah tidak pernah mengenal Dew sama sekali, Dew kaget dengan itu.

"Leng cepatlah" ajak Dew dengan wajah yang sulit diartikan.

~~~

Sesampainya dirumah Leng, mereka berdua langsung saja makan, Pp sudah memasakkan makanan kesukaan mereka.

"Waah Makanannya sungguh lezat Papi" Dew memuji masakan PP

"Tambahlah Dew, habiskan masakanku, kalian berdua beristirahatlah aku akan pergi, ada sesuatu yang harus aku urus" Pp beranjak pergi

"Jangan pulang terlalu malam ya Pi" Leng sedikit berteriak agar Papinya dapat mendengarnya.

"Bagaimana pekerjaamu Leng?" Tanya Dew

"Ya begitulah Dew tidak ada yang menarik untuk aku ceritakan"

"Apakah Ohm Pawat sudah tidak menarik lagi bagimu? Karena dia tidak sesempurna yang kau kira? Atau karena dia duda? Akhirnya kau sadar Leng!" Dew bertanya dengan bertubi-tubi.

"Ohm Pawat akan selalu sempurna bagiku, kau jangan asal bicara bodoh"

"Lalu kenapa kau terlihat lesu sekali, apa Ohm Pawat menolakmu?"

"Tidak, Ohm tidak menolakku Karena aku memang tidak mengatakan apapun padanya" jawab Leng, ia meminum air putihnya dengan sedikit kasar.

"Jangan bertele-tele, Ohm sialan itu menyakitimu?" Dew mulai emosi.

"Dia menciumku" Leng menjawab dengan suara lirih namun Dew dapat mendengarnya dengan jelas.

"APA? KURANG AJAR SEKALI" Dew benar-benar tidak terima sepupunya dilecehkan.

"Berciuman lebih tepatnya" Leng meluruskan.

"Kenapa bisa? Cepat jelaskan"

"Penjelasan apa yang kau mau? Ya dia tiba-tiba menciumku lalu aku membalas ciumannya" jelas Leng sangat frustasi

"Lalu kenapa kau terlihat tidak bahagia, harusnya kau senang orang yang kau kejar hingga jungkir balik, sekarang kau bisa merasakan bibir panasnya" ucap Dew yang heran mengapa Leng terlihat tertekan.

"Masalahnya setelah ciuman itu, dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa diantara kami berdua, aku harus bagaimana Dew" rengek Leng.

"Tapi kalau dilihat dari Ohm yang secara tiba-tiba menciummu dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa mungkin saja saat itu dia khilaf" kata Dew

"Sialan kau ya, kau membuatku semakin merasa buruk, itu ciuman pertamku dengan Pria yang aku cintai" Leng mengusap wajahnya kasar

"Mungkin dia gelap mata karena terlalu lama menduda jadi dia menciummu" ucap Dew tanpa dosa

"Yaakk sialan kau ya, bercerita denganmu sungguh tidak membantu" Leng sangat kesal dengan Dew.

"Leng kau terlihat dekat dengan Nani" tiba-tiba Dew mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa?"

"Tidak, aku terkejut kau tiba-tiba dekat dengannya" Dew mencoba menutupi sesuatu.

"Kau juga tau Dew, dia teman dekat Ohm, mau atau tidak aku pasti juga akan berurusan dengannya" jelas Leng.

"Apa dia pernah bertanya padamu tentangku?" Dew ingin memastikan sesuatu

"Tidak sama sekali, awalnya aku juga heran orang yang mengejarmu selama bertahun-tahun tidak menanyakan apapun padaku yang notabene adalah sepupumu, kau hebat Dew dengan cara apa kau bisa membuatnya menjauh darimu?"

"Sejak dulu aku selalu bilang untuk dia menjauh dariku, mungkin baru sekarang dia bosan dan menyerah" jawab Dew dengan pikiran yang entah kemana.

"Dia sama sekali tidak pernah menghubungimu lagi?" Leng merasa rencananya dan Nani mulai menemukan titik terang.

"Tidak, dia tidak pernah menggangguku lagi, tidak pernah menghubungiku, mengirimkan pesan untukku, muncul tiba-tiba dihadapanku, dan dia seolah-olah tidak pernah mengenalku sekarang" perkataan Dew seolah mendeskripsikan bahwa ia merindukan hal itu.

"Mungkin dia sudah terlalu lelah untuk mengejarmu Dew, dia ternyata orang yang sangat baik, tulus dan pantang menyerah, kau telah kehilangan orang yang begitu mencintaimu Dew" Leng memasang wajah perihatin.

"Sudahlah aku tidak begitu memikirkan itu" Dew menanggapi sekenanya.

Mereka sibuk dengan handphonenya masing-masing tidak ada percakapan lagi diantara keduanya, namun Leng terlihat panik dan menyodorkan handphonenya pada Dew.

"Dew lihatlah ini bukannya mobil Nani?" Ucap Leng panik

"Terjadi kecelakaan beruntun di persimpangan jalan xxx" Dew membaca barita yang ada di laman web handphone Leng.

"Dew kita kita harus segera kesana, mobil Nani hancur" Leng terlihat sangat panik melihat mobil Nani dalam keadaan hancur, ia memikirkan yang tidak-tidak tentang Nani.

"Ya Tuhan" Dew dengan tergesa-gesa ia tidak memikirkan apapun, ia kalut, panik dan sangat khawatir.

~~~

Dew mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, wajahnya terlihat merah padam, matanya seperti menahan suatu cairan agar tidak jatuh, tangannya bergetar jari-jarinya diketuk-ketukkan ke stir kemudiannya. Leng tidak berani berbicara apapun, ia hanya berusaha menghubungi Nani, Leng berharap hal yang menakutkan tidak terjadi.

"Leng, kau tidak usah khawatir, aku baik-baik saja" Nani mengirimkan pesan pada Leng mengatakan bahwa ia selamat.

"Dimana kau sekarang?"

"Aku dirumah sakit, Ohm akan menjemputku"

"Jangan kemana-mana sebelum aku tiba"Leng meminta Nani untuk menunggunya

"Dew kita langsung saja kerumah sakit, Nani kondisinya sangat kritis, baru saja ada orang mengirimkan aku pesan" Leng sedikit mengerjai Dew, ia ingin Dew mengakui perasaannya terhadap Nani.

"Shit"Dew memukul kemudinya air matanya akhirnya lolos dari pertahanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Impossible (OhmLeng. DewNani) Mpreg 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang