Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asrama BM Dormintory adalah sekolah yang mencakup pendidikan Sekolah menengah atas dan juga perguruan tinggi.
Menempati tata letak bangunan yang berbeda namun bertetangga, Universitas dan Sekolah menengah atas Asrama Dormintory adalah sebuah sekolah yang sangat diinginkan oleh banyak orang.
Selain pelajaran seperti pada umumnya yang dapat mereka pelajari, di Asrama ini juga memiliki pelatihan khusus tentang kultivikasi bagi setiap mahasiswa dan murid yang berminat dalam hal tersebut.
Tentunya itu tanpa unsur pemaksaan sedikitpun, dan bisa di katakan juga bahwa ada banyak anak-anak yang pada kenyataannya sangat antusias dalam mengikuti pelatihan kultivikasi itu. Dan untuk menyesuaikan panggilan yang merata bagi setiap murid dan mahasiswa, para guru atau Miss yang bertugas membimbing setiap anak, akan memanggil setiap peserta didik dengan panggilan Monstiez, yang dimana itu di sesuaikan dengan kelas dan tingkatan masing-masing.
Pagi ini, pemandangan pertama yang bisa kita lihat adalah banyaknya murid pria dan wanita yang berlalu lalang dengan seragam yang sama, yang sibuk dengan tujuan dan aktivitas masing-masing.
"Minggir!! Jangan menghalangi jalan!"
Teriakan dari arah gerbang utama tiba-tiba terdengar,sontak, suasana asrama yang pada awalnya riuh dengan kesibukan masing-masing, tiba-tiba berubah menjadi senyap.
Dengan gerakan cepat semua orang segera menegakkan tubuh mereka. Tampak panik, semua orang bergegas untuk buru-buru menepi.
Mengosongkan jalan lurus mengkilap yang di balut oleh marmer mewah,segera semua orang dapat melihat kemunculan enam orang gadis cantik dan satu pria tampan yang tampak dingin disana.
Mengenakan seragam hitam, putih, yang di padupadankan dengan sempurna, berbalutkan aura dingin yang kental, ketujuh orang itu berjalan secara beriringan.
"Ya Tuhan, mereka sangat cantik..."gumam seorang Monstiez pria pendek dengan kacamata besarnya, bahkan tanpa sadar dia tersenyum hingga menampilkan deretan gigi putihnya.
Namun, tepat ketika ketujuh anak muda itu tiba di tengah-tengah kerumunan. Seorang gadis yang berjalan paling depan, dengan rambut hitam legam panjang yang di kuncir tinggi, tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Secara alami keenam saudaranya juga mengikuti tindakan itu, dan bahkan dapat di lihat bahwa para Monstiez yang sebelumnya tampak memiliki ekspresi biasa tiba-tiba berubah menjadi tegang.
Tanpa mengatakan apapun, si gadis yang terlihat lebih tinggi dari keempat gadis yang bersamanya, perlahan menoleh ke arah seorang pria pendek dengan kacamata besar diantara kerumunan.
Menyipitkan matanya, gadis cantik itu berkata."Kau...kemari...."
Membulatkan matanya, pria pendek itu tampak terkejut."A...aku..."
