BAB 4. BABY MONSTER

492 68 34
                                    

Cklek!!

"Ayah...."dengan mata berkaca-kaca Pharita yang diikuti Rose di belakangnya segera memasuki paviliun yang dimana menjadi kediaman Ayah dan Ibunya.

Tatapan Pharita langsung tertuju pada seorang pria paruh baya bertubuh tinggi yang tengah membelakanginya dengan tubuh menghadap ke arah perapian.

Mengenakan pakaian serba hitam yang hampir menyerupai baju jirah, pria paruh baya bernama Kim Jaehyun itu perlahan berbalik, dan di detik berikutnya sepasang mata rusa yang selama 15 tahun ini belum pernah dia lihat, akhirnya terpampang jelas di hadapannya.

"Pharita..."gumam Jaehyun, dan tanpa sadar satu tetes airmata mulai mengalir diantara pipinya.

Menangis, Pharita segera berlari ke depan untuk memeluk erat tubuh tegap sang Ayah.

"I really miss you."isak Pharita yang segera diangguki Jaehyun.

Menepuk punggung Pharita beberapa kali, Jaehyun menatap Rose yang diam-diam menyeka airmatanya."Dimana Rami?"

"Dia..."

"Aku disini."

Seruan yang tiba-tiba, segera membuat ketiga manusia yang tengah tenggelam dalam haru segera menoleh. Dan di detik berikutnya, mereka cukup terkejut saat melihat sosok Rami tengah berdiri dengan tangan bersilang dada diantara pintu paviliun.

"Rami."Pharita melepaskan tubuh Ayahnya.

Cemberut, Rami mendekati ketiganya, menatap Rose, kemudian dengan acuh tak acuh menunjuk Jaehyun."Ibu, apa benar dia Ayahku?"

"Ya, dia Ayahmu."angguk Rose sebelum menatap Jaehyun yang terdiam kaku di tempatnya.

"Dia Harami, Putri bungsu kita."

Jaehyun mengangguk mengerti, lalu menatap Rami yang sepertinya enggan untuk menatapnya."Rami, apa kau tidak merindukan Ayah."

Dengan dingin, Rami menoleh pada Jaehyun."Untuk apa Ayah kembali?"

"Rami..."tegur Pharita, dia berniat menasehati adiknya, akan tetapi Jaehyun mencegahnya dengan memberikan intruksi gelengan kepala.

"Rami..."Jaehyun mendekati Rami yang segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Kemudian dia mengusap surai Putri bungsunya itu beberapakali."Ayah tahu kau pasti sangat marah pada Ayah karena pergi terlalu lama. Tapi nak, jika Ayah tidak pergi hari itu, kita tidak akan pernah tahu bahwa sebenarnya keturunan ke tujuh masih hidup."

"Apa?!"

Dengan mata membola, Rose,Pharita dan Rami langsung menoleh pada Jaehyun secara bersamaan.

Dengan tangan bergetar dan mata berkaca-kaca, Rami menyentuh kedua tangan Ayahnya."Ayah....apakah yang kau katakan itu benar?"

"Ya, itu benar."Jaehyun mengangguk pasti.

"Lalu dimana dia sekarang, Ayah? Dan kenapa kau tidak membawanya kembali bersamamu?"tampak penuh harap, Pharita mengedarkan pandangannya kesana kemari.

Salah satu tangan Jaehyun menyentuh bahu Pharita untuk menenangkan."Untuk keberadaannya, Ayah sendiri tidak tahu. Namun, menurut penyelidikan yang selama ini telah Ayah lakukan,misi Klan HYBE untuk mendapatkan keturunan ke 7 telah gagal, dan rumor mengenai bahwa mereka telah membunuh keturunan ke 7, itu sangat salah besar."

"Jadi di balik menghilangnya Ayah selama lima belas tahun ini, Ayah diam-diam menjadi mata-mata di Klan HYBE untuk memastikan keberadaan keturunan ke 7?"tebak Rami yang langsung diangguki Jaehyun.

Tampak kecewa, Rami menoleh pada Rose."Ibu, kenapa kau merahasiakan semua ini dari kami?"

Rose menghela nafas dalamnya."Saat itu kalian masih sangat kecil, lalu bagaimana bisa Ibu menjelaskan pembahasan rumit seperti itu pada kelian berdua."

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang