BAB 3. BABY MONSTER

298 56 10
                                    

Tengah malam.

Dalam tidur lelapnya, saat ini Rami tampak gelisah, terus bergerak kesana kemari. Bahkan Ahyeon yang tidur di bagian atas tempat tidur bertingkat yang mereka gunakanpun merasa terganggu.

Menggertakkan giginya,Ahyeon bangkit, lalu dengan geraman kesal menyembulkan kepalanya ke bawah untuk mengintip Rami yang terus bergerak-gerak."HARAMI!! Berhentilah bergerak! Ini sudah malam, apa kau tidak mengantuk, eoh?!"

Bukannya menjawab, sebaliknya Rami malah meringis kesakitan. Dan hal ini berhasil membuat Ahyeon mengerutkan keningnya saat dia bertanya-tanya.

"Rami, apa kau sakit?"

Karena khawatir, Ahyeon buru-buru turun dari tempat tidurnya, lalu bergegas mendekati si gadis blonde yang tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Rami, kau...."

Ahyeon segera menarik selimut Rami, akan tetapi nafasnya segera tercekat saat menyaksikan gadis itu meringkuk sambil memegangi tangan kirinya dengan tubuh bergetar.

Ahyeon membulatkan matanya, dan bergegas naik ke atas tempat tidur Rami."Rami, apa yang terjadi padamu?!"

Ahyeon mengulurkan tangannya, dan segera tersentak saat menyadari bahwa tubuh Rami telah basah kuyup oleh keringat dingin di seluruh tubuhnya, sama halnya dengan piyama tidur yang dia kenakan.

"Harami!! Apa yang terjadi padamu?!"Ahyeon benar-benar panik,  bergerak kesana kemari, selanjutnya dia bergegas melompat dari tempat tidur dan berlari keluar kamar untuk mencari bantuan.

Taklama, setelah usahanya Ahyeon berhasil kembali dengan kelima saudaranya.

Ruka, Asa, Rora,Pharita dan Haruto segera mengelilingi tempat tidur Rami.

Memeluk tubuh Rami yang menggigil dengan mata terpejam, Ruka menoleh pada Ahyeon yang terlihat gelisah ketakutan di samping Asa."Ahyeon, sebenarnya apa yang terjadi?"

Ahyeon menggeleng keras."Aku tidak tahu Unnie, saat aku memeriksa Rami, dia sudah berada dalam kondisi seperti itu."

"Tunggu sebentar...."sela Haruto, membungkuk pria itu mulai meraih tangan bagian kiri Rami, yang dimana disana menunjukkan luka lebam tepat di bagian telapak tangannya.

"Luka apa itu?"kejut Rora.

Haruto menoleh pada kelima saudaranya."Bukankah sore tadi dia baik-baik saja?"

"Tentu saja Oppa."angguk Ahyeon."Bahkan aku tidak melihat keanehan apapun pada Rami tadi."

Ruka mengambil alih tangan Rami dari Haruto, lalu diam-diam memejamkan matanya."Kawaika!"

Cling!

Segera cahaya putih terpancar dari kedua tangan Ruka, mengerahkan energi di tubuhnya, Ruka berusaha menetralisir luka di tangan Rami.

Boom!

"Ugh!"

"Unnie!!"

"Noona!"

Baru saja Ruka akan memulai pekerjaannya, sebuah ledakan antara dua energi yang bertabrakan tiba-tiba terjadi dan mengejutkan semua orang, bahkan Ruka sampai kehilangan keseimbangan hingga terjerembab ke belakang.

Segera Pharita membantu Ruka."Unnie, apa kau baik-baik saja?"

"Hum..."angguk Ruka yang langsung berdiri bersama Pharita.

Haruto berpikir sesaat, lalu berkata."Rami tidak memiliki pantangan untuk memakan apapun. Jadi, mustahil jika sakitnya di sebabkan oleh makanan."Haruto melirik Ahyeon yang terlihat bingung dan cemas."Ahyeon, apa sebelumnya ada yang kalian lakukan?"

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang