Bab 12 : Kesalahan yang Diketahui itu Nikmat

9 4 2
                                    

"Hey, boleh aku tau siapa namamu? Aku ingin setidaknya memukuli dirimu agar Wirnama kesal."

"Apa masalah mu dengannya?"

"Tidak ada, hanya saja, aku kesal setelah kalah darinya padahal aku bermain keroyokan."

Kaj Liam tertawa, "Liat dirimu, sudah keroyokan lalu kalah. Betapa memalukannya jika aku jadi kau," sindir Kaj Liam.

"Sialan."

Pria itu mendekati Kaj Liam dengan membawakan sebuah pukulan pada Kaj Liam. "Gerakanmu lebih lambat darinya, bagaimana kau pikir bisa mengalahkan aku atau dia?" Kaj Liam menghindari pukulan tersebut dan membalas dengan tendangan low kick.

"Akh, sial.. Apasih kalian berdua, suka sekali membuatku kesal." Dengan banyak kombinasi pukulan, pria itu berteriak dengan keras. Membuat publik yang melihat mereka beramai-ramai menonton perkelahian mereka.

Kaj Liam yang kesal karena tiba-tiba di serang olehnya, memberikan balasan knees ke perutnya. Pria itu berlutut akibat sakit perut yang diakibatkan oleh knees dari Kaj Liam.

"Perlu kau ketahui. Selain Wirnama, tidak ada yang bisa mengalahkan diriku, terutama kroco jalanan sepertimu."

Kaj Liam menatap pria itu dengan tatapan mendominasi. Memperhatikan gerak-gerik pria itu akan kembali berdiri, Kaj Liam menendang kepalanya hingga dia pingsan.

Orang-orang memperhatikan dirinya, bertepuk tangan untuknya. "Sekarang aku harus bagaimana? Aku bawa saja dia ke Wirnama" dalam hatinya Kaj Liam ingin mengetahui orang ini dari Wirnama.

"Semuanya.. Maaf akan kegaduhan yang kami buat, ini hanya perkelahian antar sahabat karena permasalahan wanita." Kaj Liam berteriak ke publik menjelaskan dengan kebohongan agar tidak terjadi hal yang lebih merepotkan dari itu.

Dirinya pergi membawa pria itu dipunggungnya. Membawa tas belanja yang berisi minuman segar. Kaj Liam pergi menuju Wirnama yang sedang bersantai menunggu senja bersama Yuki dan Blancaa.

"Wirnama!" teriak Kaj Liam dari kejauhan sambil berjalan mendekati Wirnama yang sedang duduk menunggu senja.

Blancaa melirik, "Liam, siapa yang kau bawa?" tanya Blancaa penasaran.

Yuki dan Wirnama ikut melirik kearah Kaj Liam. "Oh? Dia?" Kaj Liam lalu menjatuhkan pria yang ia gendong kembali ke tempat mereka bersantai.

"Wirnama, orang ini bilang dia ada dendam padamu, lalu mengajakku berkelahi dengan tujuan membuat mu kesal," Kaj Liam menjelaskan kejadian yang ia alami tadi pada mereka bertiga.

"Ini minum kalian."

"Terima kasih, Liam" ucap Yuki.

Wirnama mendekati pria yang pingsan itu, menendang kepalanya. "Hey, Wirnama, apa yang kau lakukan?" tanya Yuki.

"Hah? Aku ingin membangunkannya."

Yuki menghela napas, "Tapi tidak dengan kekerasan saat musuhmu sedang pingsan bukan?" jelasnya.

"Oh, iya juga, mari tunggu sampai dia sadar" Wirnama kembali ke duduknya, bersantai dengan tenang menanti senja datang. Yuki ikut duduk disampingnya dan bersandar pada bahu Wirnama.

Blancaa yang melihat Yuki seperti itu mendekati pria yang pingsan itu dan menendang kepalanya lalu kembali duduk bersantai.

"Apa yang sedang kalian lakukan, sih?" gumam Kaj Liam. Dirinya melepaskan masker yang dipakai oleh pria itu.

Wirnama lalu meliriknya sebentar sesaat setelah Kaj Liam melepaskan maskernya.

Wirnama bersiul. "Liam, dia adalah Natan, ketua dari berandalan geng motor sekolah tetangga kita" ucap Wirnama tanpa memperhatikan Kaj Liam yang melihat dirinya.

Higanbana : Love Wrapped in Bloody Memories  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang