"Wirnama! Bangunlah, jangan biarkan mentari yang melihat mu bangun, tetapi biarkan dirimu yang melihat keindahan mentari ketika terbangun" teriak Kaj Liam diluar rumah Wirnama.
Wirnama yang kelelahan terbangun dari kasurnya dengan posisi memegang kepalanya, "Ah, pusingnya. Setiap pagi dia selalu datang, jika saja akhir dari semua ini hanya menyisakan dirinya, apakah dia akan tetap datang?" gumam Wirnama kesal.
"Aku akan tetap datang, Wirnama." Kaj Liam terlihat di pintu kamar Wirnama, berjalan mendekati Wirnama yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya.
"Kau? Hey Liam, bagaimana kau bisa masuk kemari?" tanya Wirnama.
Dengan jari jempolnya yang mengarah ke pintu, "Pintu mu tidak di kunci, Wirnama" ucap Kaj Liam.
"Wah? Sungguh sebuah kesalahan, dan itu bukan berarti kau bisa masuk seenaknya kerumah orang seperti ini bukan?"
Kaj Liam tersenyum tipis, "Tenang saja, ini adalah rumah mu, sahabatku! Dan juga, kita hampir telat untuk kesekolah, Wirnama. Ini sudah jam tujuh lewat tiga belas menit" ucap Kaj Liam.
Wirnama yang memperhatikan jam dindingnya langsung bergerak cepat bangun dari kasur dan ke kamar mandi, Kaj Liam keluar dari kamar dan duduk menunggu di sofa. Setelah Wirnama selesai bersiap, mereka berangkat bersama-sama kesekolah seperti biasa. Namun, yang berbeda kali ini ialah karena terlambat, mereka berlari menuju sekolah.
Sampainya disekolah, mereka berdua mendapat sebuah hukuman bijak dari guru. Membersihkan toilet.
"Wirnama, ini semua karena mu yang telat bangun" sindir Kaj Liam sambil melamun memperhatikan Wirnama yang mengepel lantai kamar mandi.
"Bacotnya kau Liam, kau sendiri terlambat mencariku, dan jika kau tau pintu rumahku terbuka, seharusnya kau masuk langsung dan membangunkanku jika kita sudah setelat ini."
Kaj Liam berdiri, dirinya mengambil selang dan menghidupkan air keran, menyiram lantai toilet yang tadi sudah dibersihkan oleh Wirnama. "Mau bagaimana lagi, kemarin aku sempat bergadang menonton film action, aku senang saat karakter utamanya ternyata adalah villain utama dan teman dari yang dianggap karakter utama itulah seorang karakter utama yang sebenarnya."
Wirnama menyelesaikan pekerjaan hukumannya, "Sepertinya sebuah film yang menarik, aku tak akan tanya judulnya karena mungkin aku bosan menontonnya dengan spoiler mu seperti tadi, padahal itu termasuk plot twist yang luar biasa."
Kaj Liam tersnyum, "Benar juga, maafkan aku, Wirnama."
Mereka berdua menyelesaikan hukuman mereka dan kembali ke kelas. Menerima pelajaran seperti biasa, belajar seperti biasa sebelum ujian kelulusan dan menunggu kelulusan.
"Liam, nanti sore cari aku kerumah. Ayo kita pergi ke foto studio untuk membuat foto, bagaimana?"
Kaj Liam sedikit terkejut dengan ajakan Wirnama, "Wah, ada apa ini? Tidak seperti biasanya dirimu Wirnama."
"Ya, aku ingin membuat foto kenangan untuk kita berdua. Kau sendiri yang akan menyimpan foto tersebut, dan kuharap, kau tidak membakarnya suatu hari nanti," ucap Wirnama dengan nada sedih.
Kaj Liam memperhatikan nada Wirnama dan ekspresinya berubah sebentar, dirinya lalu kembali menunjukkan senyuman, "Tenang saja, aku tidak akan pernah membakar kenangan tentang kita."
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Jam pelajaran berakhir sebentar digantikan dengan jam istirahat.
"Liam, aku belum memberitahu dirimu, aku juga mengajak Blancaa untuk membuat foto denganku kemarin, kita bersenang-senang sebentar kemarin, maafkan aku tidak memberitahu mu," ucap Wirnama sambil memperhatikan Kaj Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Higanbana : Love Wrapped in Bloody Memories
RomanceIni merupakan sebuah kisah cinta yang manis dari Wirnama, seorang remaja suram yang telah merasakan perasaan dari cinta pertama. Hujan kala itu berhenti sejenak, memberikan waktu untuk Yuki memberikan bunga red spider lily pada Wirnama, itulah momen...