Perjalanan menuju rumah benar-benar jadi satu penyiksaan buatku, sekaligus menjadi ujian buat kesabaranu . Pasalnya Emak tak henti merepet memarahiku ditambah dengan jalanan yang tumben-tumbennya macet, memperparah durasi omelan emak. Aku yang sudah membiasakan diri dengan tingkah emak yang menyebalkan hanya bisa menulikan telingaku berharap emak menghentikan nyap-nyap tak jelasnya.
Dari pada stress karena emak, lebih baik aku menyibukkan diri dengan hal yang lebih baik. Kepoin twitter nya James mungkin?
Wkakakakaka
"Ben, pinjam hp mu lah....." ujarku ke Ruben yang sibuk mendengarkan "curhatan" emak
"Buat apa bang?"
"Ck, banyak tanya kau......" desisku sedikit merasa sakit melanda paha kananku akibat guncangan mobil.
"Nah......" kata Ruben seraya menyerahkan handphone sony miliknya
Tak buang waktu aku segera log out dari twitter Ruben yang dipenuhi foto-foto alay nya di korem xxx. Ya, adekku yang satu itu memang tipe tentara yang super lebay plus dongok nya tak ketulungan.
Aku sering bilang dia bisa masuk korem karena faktor kasihan aja.Ya, gimana tak kasihan kalau selama seharian mengikuti test ini dan itu, menahan lapar dan haus, menahan sesak berak dan kencing, tapi tak diloloskan??
Kan kasihan...
Bersusah payah kupencet huruf-huruf di layar handphone nya Ruben dengan tangan kiri ku. Sungguh susah rasanya mengetik dengan tangan kiri. Ditambah lagi dengan jariku yang besar-besar mempersulitku mengetik sekedar username saja.Beberapa kali mencoba akhirnya aku berhasil log in ke twitter ku dan mulai stalking twitter nya james.
Ternyata dia baru update status "Syukurlah dia baik-baik saja" 5 menit yang lalu
Entah kenapa aku yakin kalau statusnya itu buatku. Senyum mengembang lebar disudut bibirku yang dihiasi luka goresan memanjang. Kukirimkan direct message padanya di twitter
Aku : Bro, aku minta no handphone mu lah.....
James : 08xxxxxxxx. Kamu sudah sampai dirumah ya Ya?
Aku : Iya, baru aja sampai, Nanti ku telepon ya
James : Oke. Kutunggu.......
Hatiku senangnya minta ampun hingga berkali-kali kubaca ulang direct message darinya. Buru-buru kusave no handphone James kemudian log out dari twitter.
"Sotung gila ho......." Ujar emak nyeletuk dari depanku. Ternyata emak memperhatikan gerak-gerikku dari tadi.
Awas gila kau nanti
"Kenapa memangnya si abang mak?" tanya Ruben
"Dari tadi ketawa terus dia" kata emak yang ditanggapi Ruben sambil lalu
Sementara aku masih sibuk stalking foto-foto James di twitter nya. Andai saja handphone ku dua-dua nya tak rusak akibat obsesi gilaku barusan, bisa kupastikan foto-foto menggemaskan nya James sudah berhasil nangkring di folder "Pacar baru" di macbook air ku.T
Tak terasa sekian menit berlalu, dan kami sudah sampai di depan pagar rumahku. Kulihat kakak ku yang entah bagaimana caranya sudah berlari-lari kecil untuk membukakan pagar. Kulihat ponakan kecilku crisly ikut berlari mengejar mamaknya dengan mulut belepotan coklat.
"Kok disini kau?" tanyaku begitu pintu mobil di buka kakakku.
"Tadi aku di telepon mamak..." jawabnya kemudian membantu memapahku memasuki ruang tamu. Ya diantara semua saudaraku, aku lebih dekat secara emosional dengannya. Namanya Veronica. Biasa kupanggil ica. Aku tak mau repot menambahkan embel-embel kak buatnya karena dia juga tak pernah memaksaku untuk menyematkan panggilan "terhormat" itu buatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMES
عاطفيةIni kisah cintaku dengan James Bule berkewarganegaraan Irlandia yang kukenal sebulan yang lalu....